Page 143 - Kunjungan Kerja Kepala Badan POM ke Instalasi Farmasi Pemerintah_Neat
P. 143
Judul : Agar Keamanannya Terjaga, BPOM Terus Kawal Distribusi
Vaksin COVID-19
Nama Media : femina.co.id
Tanggal : 31 Januari 2021
Halaman/URL : https://www.femina.co.id/trending-topic/agar-keamanannya-
terjaga-bpom-terus-kawal-distribusi-vaksin-covid-19
Tipe Media : Online
Pada Rabu (27/01/2021), selang 14 hari
setelah menerima suntikan vaksin
COVID-19 dosis pertama, Presiden
RI Joko Widodo menerima dosis kedua.
Acara yang digelar di halaman Istana
Kepresidenan ini juga diikuti oleh
perwakilan dari tenaga kesehatan, TNI,
POLRI, pemuka agama, guru, anak
muda, pengusaha, buruh, dan pedagang
yang juga sudah menerima dosis
pertamanya 2 minggu yang lalu.
Proses vaksinasi COVID-19 akan terus berjalan hingga setidaknya 15 bulan ke
depan. Presiden kembali mengingatkan agar pelaksanaan vaksinasi harus berjalan
seiring dengan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan, agar pandemi lekas
usai.
Program vaksinasi COVID-19 dimulai setelah vaksin CoronaVac yang diproduksi
oleh Sinovac Life Sciences Co., Ltd, Beijing, China bekerja sama dengan PT. Bio
Farma mendapatkan izin penggunaan dalam kondisi darurat (Emergency Use
Authorization/EUA) dari Badan POM.
Artinya, vaksin tersebut telah melalui serangkaian proses evaluasi yang dilakukan
oleh Badan POM bersama dengan para ahli di bidang vaksin terhadap keamanan,
khasiat dan mutu vaksin sebelum digunakan oleh masyarakat. Evaluasi yang
dilakukan oleh Badan POM bersama dengan para ahli berdasarkan data-data hasil
uji klinik yang telah dilakukan pada vaksin tersebut untuk memberikan data
keamanan dan khasiat vaksin serta data mutu dan proses produksi vaksin.
Saat ini, setelah program vaksinasi dimulai, bekerjasama dengan Kementerian
Kesehatan dan Komite Nasional/Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas/Komda PP KIPI), BPOM melakukan
analisis kasualitas jika terjadi keluhan medis yang dirasakan masyarat setelah
dilakukan vaksinasi. Jika ada dugaan kuat, KIPI dipengaruhi oleh produk vaksin,
maka Badan POM melakukan sampling dan pengujian, serta mengambil langkah-
langkah investigasi yang diperlukan sesuai prosedur.

