Page 21 - Kunjungan Kerja Kepala Badan POM ke Instalasi Farmasi Pemerintah_Neat
P. 21
Pihaknya mendorong IFP agar konsisten memperhatikan proses pendistribusian
dan pengelolaan vaksin sesuai cara yang baik (good practices) maupun SOP,
panduan, pedoman yang berlaku serta dapat segera melakukan tindakan koreksi
jika terdapat ketidaksesuaian. Proses pendistribusian vaksin COVID-19 dilakukan
oleh PT Bio Farma ke IFP Provinsi yang selanjutnya akan didistribusikan ke
Fasilitas Pelayanan Kesehatan melalui IFP Kabupaten/Kota.
Badan POM secara proaktif memperkuat proses pengawasan distribusi vaksin
melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan POM kepada IFP di seluruh Indonesia
guna memastikan mutu vaksin tetap terjaga baik hingga digunakan untuk
masyarakat. Pengawasan dan pemantauan mutu vaksin tersebut dilakukan UPT
Badan POM di sarana industri, distributor, instalasi farmasi provinsi, instalasi
farmasi kabupaten, dan sarana pelayanan kesehatan.
“UPT Badan POM di seluruh Indonesia siap melakukan pengawalan distribusi
vaksin oleh Instalasi Farmasi Pemerintah di tingkat provinsi maupun tingkat
kabupaten/kota, sampai dengan diterima di fasilitas pelayanan kesehatan dan
memberikan pendampingan pemenuhan penerapan aspek CDOB dan peningkatan
kompetensi petugas pengelola Instalasi Farmasi Pemerintah,” ujarnya.
Kepala Badan POM berharap kepada seluruh Instalasi Farmasi Pemerintah di
Indonesia agar selalu menjaga mutu vaksin selama jalur distribusi, dan harus selalu
memitigasi risiko potensi adanya penurunan mutu selama distribusi dan apabila
ditemukan ketidaksesuaian dengan standar perlu segera untuk dilakukan
perbaikan.
Jaminan terhadap keamanan, khasiat, dan mutu vaksin merupakan tanggung jawab
bersama. Menurutnya, pengelolaan vaksin yang baik akan meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap vaksin dan program vaksinasi.
“Badan POM akan terus menjalin koordinasi dan kerja sama dengan seluruh
pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah (Dinas Kesehatan) guna
menyukseskan program Vaksinasi COVID-19 sesuai tugas dan fungsinya,” katanya.
Di satu sisi, ia menyebutkan masyarakat juga mempunyai peran penting untuk
keluar dari pandemik ini dengan mendukung program vaksinasi, ikut divaksin,
melaporkan jika ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) untuk dapat segera
dilakukan tindak lanjut.
Ia menambahkan manfaat dari mendapatkan vaksin adalah dapat melindungi diri
sendiri karena telah terbentuk kekebalan, kita dapat melindungi keluarga dan
masyarakat yang belum layak mendapatkan vaksinasi, dan yang terpenting adalah
kita berperan dalam pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok sebagai
upaya untuk keluar dari pandemi.
“Setelah divaksinasi, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan 5M
yaitu Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Membatasi mobilitas, dan
Menjauhi kerumunan," ujarnya.

