Page 305 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 305

Karya dan Kinerja
            Melewati Multi Krisis:
            Pandemi COVID-19



            penyampaian arahan kebijakan, program, strategi penindakan ter­
            masuk tata hubungan kerja dan pola  koordinasi pe nin dakan antara
            pusat dan UPT. Pertemuan tersebut turut meng undang perwakilan
            unit kerja pusat dan beberapa UPT BPOM RI serta narasumber eks­
            ternal dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
                Beberapa poin penting yang diperoleh dari pertemuan tersebut
            diantaranya Deputi Bidang Penindakan perlu meningkatkan upaya
            mitigasi, penanganan serta penyelesaian yang komprehensif dan
            efektif terkait isu­isu klasik seputar obat dan makanan, selain itu
            fungsi penindakan di BPOM RI juga diharapkan mampu mem be­
            ri kan efek gentar bagi pelaku kejahatan sebagai upaya pre ventif
            untuk menanggulangi  potensi terjadinya kejahatan  di  bidang
            obat dan makanan. Seiring dengan meningkatnya tan ta ngan dan

            berkembangnya modus­modus baru kejahatan, maka di per lukan
            analisis risiko yang matang, perkuatan sarana dan pra sarana serta
            peningkatan kompetensi  petugas  penindakan  secara  berjenjang
            untuk mengoptimalkan pelaksanaan fungsi pe nin dakan BPOM RI.
                BPOM RI melancarkan strategi untuk mengatasi ber bagai
            masalah dan tantangan yang dihadapi dalam me lak sa nakan
            pengawasan obat dan makanan di Indonesia, khususnya demi
            melindungi masyarakat dari peredaran obat dan makanan yang
            tidak memenuhi syarat keamanan maupun manfaat/khasiat dan
            mutu  dan  juga untuk  meningkatkan daya  saing produk  obat
            dan makanan di pasar lokal dan global. Beberapa upaya yang telah
            di la kukan dan  akan  terus dijalankan secara intensif di antaranya

            pe laksanaan penindakan terhadap pelanggaran ketentuan per­
            undang­undangan terkait dengan obat dan makanan.
                Lebih  lanjut,  penguatan strategi penindakan juga  turut  di gen­
            carkan, mengingat fenomena maraknya peredaran obat  dan ma kan­
            an ilegal dengan melakukan perubahan berupa refocusing, seperti:
            1.  Intensifikasi  operasi  penindakan  dan  pengungkapan  aktor
                intelektual melalui perkuatan kemitraan dengan institusi pe­
                ne gak hukum; dan
            2.  Penguatan pengawasan peredaran online obat dan makanan.

                Pada masa pandemi seperti sekarang ini, tantangan yang di­
            hadapi Deputi Bidang Penindakan terbilang tidak mudah. Pa ge bluk
            yang tengah berlangsung sempat menghambat aktivitas ma sya rakat



            260
   300   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310