Page 357 - Karya dan Kinerja Melewati Multi Krisis: Pandemi COVID-19
P. 357
Karya dan Kinerja
Melewati Multi Krisis:
Pandemi COVID-19
Kepala BPOM RI bersama tim BPOM Scuba Community (16/09/2023).
Masih dalam upaya pelestarian lingkungan, pada tahun 2023
BPOM RI menginisiasi Program Pertama Net Zero Carbon Emission
dengan kolaborasi terbesar melalui penanaman mangrove di pan
tai wilayah Indonesia, yang melibatkan stakeholders BPOM RI.
Program ini sejalan dengan isu utama yang menjadi perhatian pe
me rintah saat ini yaitu program konservasi mangrove.
Program ini merupakan wujud langkah konkret BPOM RI se
bagai regulator dan stakeholders untuk memperbaiki kerusakan bu
mi sebagai dukungan upaya bersama mengurangi emisi karbon dan
kerusakan alam lainnya. Pada tahap pertama kegiatan ini, 8 Aso siasi
dan 106 industri obat dan makanan berkontribusi dalam pe na naman
150 pohon mangrove secara simbolis di Taman Wisata Alam Angke
Kapuk (TWAAK), pada 31 Oktober 2023. BPOM RI me ren canakan
pe nanaman 16 ribu pohon pada tahun 2023, yang di perkirakan
akan mampu menyerap gas rumah kaca (GRK) sebesar 345,3 ton
2
2
equivalen CO (CO e) per tahun.
Selain di Ibukota, penanaman mangrove juga dilakukan secara
serentak di pesisir pantai di seluruh provinsi di Indonesia oleh Ke pa la
UPT dengan para stakeholders di daerah masingmasing. Se ba nyak
64 ribu pohon mangrove ditanam dan diharapkan mampu menyerap
2
1.398 ton CO e per tahun. Target penanaman pohon di daerah di la
kukan secara bertahap selama 5 tahun dengan jumlah total 100 ribu
pohon yang juga akan menambah kapasitas GRK sebesar 2.177 ton
2
CO e per tahun. Penanaman pohon dalam rangka melestarikan ling
kungan ini tercatat pada Museum Rekor Indonesia sebagai program
pertama Net Zero Carbon Emission Melalui Penanaman Mangrove
dengan Kolaborator Perusahaan Obat dan Makanan.
Secara bertahap selama 5 tahun ke depan, BPOM RI me nar get
kan penanaman sebanyak 47,8 ribu pohon mangrove. Penanaman di
lahan seluas 5 hektar ini diperkirakan berkontribusi meningkatkan
2
serapan sebesar 1.398 ton CO e per tahun. Kemudian dilanjutkan
312