Page 77 - Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Barat ( PDFDrive )
P. 77
62
5) Dinding bangunan bag ian belakang yang disebut pangkeng terbuat
dari anyaman bambu. Dinding ini dipasang setingga tiang-tiang
bangunan dari ujung lantai ke ujung tiang (pemikul). Dinding
dinding pagar yang dipasang di bagian pinggir bangunan dan
berukuran setengah badan manusia disebut "saroja".
6) Di bagian bawah rangka atap. terdapat langit-langit, disebut
"gelebeg" terbuat dari papan-papan kayu seperti pada lantai.
7) Lantainya terbuat dari palupuh yakni papan-papan kayu yang
disusun rapat melintang sepanjang bangunan. Dasar palupuh
disebut darurung, dan rangka gelebeg disebut "darurung para".
Adapun bagian-bagian pada bale lebu sebagian besar sama pula
dengan bagian-bagian pada rumah tinggal. Bagian-bagian pokok pada
bale lebu ialah :
I) "Umpak", yakni alas tiang, terbuat dari batu bata. Batu diambil
dari batu alam yang utuh. Di Cirebon disebut "ganjel".
2) "Tiang", disebut juga "saka", batang kayu balok bersegi empat
dipilih dari kayu yang besar dan kuat yang tahan keropos
berjumlah empat buah, enam buah, atau delapan buah.
Fungsinya untuk menunjang rangka bangunan bagian atas dan
tempat menempelnya lantai.
3) "Linear", atau waton. pinggir daripada lantai palupuh, terbuat dari
kayu dilempengkan, dipilih dari kayu besar dan kuat, kedua ujung
bagian ini diruncingkan untuk saling mengikat dengan bagian
lainnya yang sejenis.
4) Darurung, atau dlika. yaitu balok kayu berbentuk segi empat
diletakan di bawah palupuh, saling tindih dan saling menyilang.
Fungsinya tempat dudukan palupuh.
5) "Palupuh", atau gelar terbuat dari bambu yang dibelah-belah
menjadi lempengan. Gunanya untuk lantai daripada bale.
6) "Atap" atau rangken, yakni alang-alang yaitu, disusun menjadi
sebagian dari atap. Bagian ini dapat diangkat dan dipisahkan dari
rangkainya bila akan diganti alang-alang yang baru. rangka yang
baru itu di letakan kem bali d i atas kerangkanya.