Page 18 - Diktat Elektronik Las SMAW 1F
P. 18
Diktat Elektronik Las SMAW
2) Hasil pengelasan terbaik akan didapatkan dengan cara mengatur
panjang busur nyala, mengatur kecepatan pengelasan dan
pemakanan elektroda (feeding) secara konstan sesuai dengan
kecepatan lebur elektroda.
3. Polaritas listrik
Polaritas listrik ditentukan oleh ketahanan benda kerja terhadap
panas. Polaritas besar cocok digunakan pada pengelasan benda
kerja yang mempunyai titik cair tinggi dan kapasitas panas yang
besar, demikian pula sebaliknya.
Misal polaritas DCSP yang dilakukan untuk pengelasan benda
kerja yang tebal. Karena 2/3 panas disalurkan ke benda kerja,
sehingga panas yang tinggi pada banda kerja menyebabkan
penetrasi logam las menjadi dalam.
4. Dampak bakar
Dampak bakar merupakan tingkat kedalaman penembusan
(penetrasi) jalur lasan terhadap bidang kerja yang disambung.
Kekuatan sambungan las ditentukan oleh dampak bakar.
Kedalaman dampak bakar dipengaruhi oleh polaritas listrik, besar
kecilnya arus, tegangan busur dan kecepatan pengelasan.
5. Penyulutan elektroda
1) Penyulutan elektroda dilakukan dengan mengadakan hubungan
singkat pada ujung elektroda dengan logam benda kerja yang
kemudian secepat mungkin memisahkannya dengan jarak tertentu
(biasanya setengah dari diameter elektroda atau 3-4 mm).
2) Busur nyala listrik dapat dimatikan dengan mendekatkan elektroda
dengan benda kerja, kemudian secepat mungkin dijauhkan.
Langkah pemadaman busur listrik ini perlu diperhatikan karena
akan mempengaruhi kualitas lasan.
3) Semua parameter diatas perlu diperhitungkan pada saat melakukan
pengelasan dengan las busur nyala listrik, agar didapatkan urutan
manik las pada sambungan yang merata, halus, serta menghindari
terjadinya cacat pada hasil las.
18