Page 35 - Masa-il-Diniyyah-Buku-Ketiga_Dr.-H.-Kholilurrohman-MA
P. 35

BAB VIII

                  ISBAL


                         Salah  satu  maksiat  badan  adalah  memanjangkan
                  pakaian (sarung ataupun yang lainnya) yakni menurunkannya
                  hingga  ke  bawah  mata  kaki  dengan  tujuan  berbangga  dan
                  menyombongkan  diri  (al  Fakhr).  Hukum  dari  perbuatan  ini
                  adalah  dosa  besar  kalau  memang  tujuannya  adalah  untuk
                  menyombongkan diri, jika tidak dengan tujuan tersebut maka
                  hukumnya  adalah  makruh.  Jadi  cara  yang  dianjurkan  oleh
                  syara' adalah memendekkan sarung atau semacamnya sampai
                  di bagian tengah betis.
                         Hukum  yang  telah  dijelaskan  ini  adalah  hasil  dari
                  pemaduan (Taufiq) dan penyatuan (Jam') dari beberapa hadits
                  tentang masalah ini. Pemaduan ini diambil dari hadits riwayat
                  al Bukhari dan Muslim bahwa ketika Nabi  mengatakan :
                           ملسمو يراخبلا هاور " ةماِقلا ميُ هِلإ للها رظنُ لم ءِ٘خ هبيث رج نم    "

                  Maknanya  :  "Barang  siapa  menarik  bajunya  (ke  bawah  mata  kaki)
                  karena  sombong,    Allah  tidak  akan  merahmatinya  kelak  di  hari
                  kiamat"  (H.R. al Bukhari dan Muslim)
                  Abu  Bakr  yang  mendengar  ini  lalu  bertanya  kepada  Nabi  :
                  "Wahai  Rasulullah,  sarungku  selalu  turun  kecuali  kalau  aku
                  mengangkatnya  dari  waktu  ke  waktu  ?"  lalu  Rasulullah  
                  bersabda :
                                        ملسمو يراخبلا هاور " ءِ٘خ هلعفُ نمم تسل كنإ "

                  Maknanya  :  "Sesungguhnya  engkau  bukan  orang  yang  melakukan
                  itu karena sombong"  (H.R. al Bukhari dan Muslim)




                                                31
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40