Page 11 - Flipbook Bu Ernawati Kearifan Lokal Mandar
P. 11
b. Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan dalam bahasa Mandar diistilahkan
“paqissangang”. Sistem pengetahuan masyarakat Mandar terbagi ke
dalam beberapa bagian berdasarkan cabang ilmu pengetahuan
tradisional, misalnya ilmu bertani, ilmu melaut, ilmu
membuat/mendirikan rumah, ilmu sebagai dukun, ilmu silat, dan
ilmu lainnya.
c. Organisasi Sosial
Kebudayaan Mandar menganut pelapisan atau stratifikasi
sosial. Pelapisan sosial masyarakat Mandar kuno terbagi atas dua
versi yaitu sebelum terbentuknya Tomemmaramaraqdia dan setelah
terbentuknya Tomemmaramaraqdia. Sebelum terbentuknya
Tomemmaramaraqdia pengklasifikasian terbentuk menjadi tiga
bagian yaitu (1) bawa tau (bangsawan), (2) Tau samar (biasa), dan
(3) Batua (golongan budak). Sedangkan setelah terbentuknya
Tomemmaramaraqdia stratifikasinya, (1) Tomemmaramaraqdia
(kelak akan menjadi bangsawan Raja), (2) Bangsawan hadat/adat
(Tau pia Anaq Pattola), (3) Tau samar (biasa), dan (4) Batua
(golongan budak) Alimuddin (2011: 54).
d. Sistem Mata Pencaharian
Sistem mata pencaharian suku Mandar meliputi: mosasi
(nelayan), manguma (bertani), moranggang (berburu), manetteq
saqbe (menenun sutera), dan maqdanggang (berdagang).
e. Peralatan dan Teknologi
Alat-alat yang digunakan oleh masyarakat Mandar
berdasarkan pada orientasi kehidupan mereka, yaitu melaut, bertani,
serta yang berhubungan dengannya. Alat-alat yang digunakan adalah
wase (kapak besar), bacci (kapak besar), kowiq kaiyyang (parang
besar), pambuar (tual), parrassang (linggis), sodo/kandao (sabit),
joppa (pemikul padi), pewulle (alat pikul), daqala (bajak), raqapang
(ani-ani alat pemotong padi), palungan (lesung panjang), essung
(lesung), parriqdi (alu), tappiang (nyiru), galeong (ayakan),
passukke (alat pengupas kelapa), panisi (alat untuk memisahkan isi
kelapa dari tempurung), doe (tombak), peang (kail), buaro (bubu),
4 | Drama Berbasis Kearifan Lokal Mandar