Page 12 - eModul 7 SB Tika
P. 12
1. Jenis Pahat Ukir
a. Penguku (pahat kuku) Istilah penguku muncul karena matanya yang
melengkung meyerupai kuku manusia. Jenis pahat ini digunakan untuk
bagian yang lengkung, melingkar, membentuk cekung, dan cembung.
b. Penyilat (pahat lurus) Penyilat adalah pahat mata lurus. Jenis pahat ini
digunakan untuk memahat bagian-bagian yang lurus, rata, datar, membuat
dasaran, membuat siku-siku pada tepi ukiran dengan ukuran mata 2 mm
hingga 3 cm.
c. Pahat kol (1/2 bulatan) Pahat kol adalah jenis pahat yang mempunyai bentuk
melengkung belahan V2 bulatan, digunakan untuk mengerjakan bagian-
bagian cekung, yang tidak dapat dikerjakan dengan memakai pahat kuku.
Pahat kol terbagi menjadi dua macam, antara lain pahat kol datar yang
permukaannya datar dan punggungnya cembung dan pahat kol suru yang
permukaannya cekung seperti suru dan punggungnya cembung dengan
ukuran bervariasi dari 0,5 cm - 1,5 cm.
d. Pangot (pahat miring) Jenis pahat ini berbentuk miring meruncing dan tajam
sebelah. Pahat ini cocok digunakan untuk membersihkan sudut dan sela-sela
ukiran untuk menyempurnakan bentuk-bentuk ukiran sehingga kelihatan rapi
dan bagus dengan lebar antara 0,8 cm sampai 1,5 cm.
e. Alat Bantu /Penunjang yaitu Paludari Kayu
f. Peralatan yang dapat digunakan untuk membuat benda pakai maupun benda
hias banyak ragamnya, seperti peralatan dasar pertukangan, serut (planner),
gergaji, pahat, meteran, pensil, penggaris siku. Sementara alat untuk
mengukir di antaranya, aneka jenis pahat ukir, serta palu kayu.
D. Teknik Berkarya
1. Tahapan Mengukir Kayu
Sebelum mulai mengukir kayu, dibutuhkan pola atau rancangan yang ingin kita
pindahkan ke atas kayu. Pola merupakan merupakan gambaran awal atau
rencana benda yang akan kita kerjakan dalam bentuk gambar kerja. Gambar
kerja yang baik harus menampilkan gambar tampak atas, tampak depan,
tampak samping, dan tampak perspektif. Setelah kita dapatkan pola, langkah
selanjutnya yang harus kita kerjakan, yaitu sebagai berikut.
a. Ngethaki (memahat garis-garis ukiran) yaitu memahat garis bertujuan untuk
memindahkan gambar pola ke benda kerja dan menyamakan gambar di atas
kertas dengan gambar yang ada di permukaan kayu. Proses ini harus
dilakukan dengan hati-hati dan teliti karena keterikatan ukurannya.
b. Ndasari yaitu membentuk pola ukiran dengan menyesuaikan ciri-ciri dari
masing-masing motif atau bentuk yang cekung dibuat cekung dan yang
cembung dibuat cembung. Pada tahap ini, pemahat harus tahu dengan pasti
bentuk dan karakter dari motif yang diinginkan pada gambar.
c. Membuka permukaan kayu (mbukaki)
Proses ini adalah membentuk pahatan pada motif batang, daun, dan
bunganya. Memahat dengan tujuan menurunkan bagian-bagian gambar
ukiran yang dikehendaki menurut besar-kecilnya gambar dan tebal-tipisnya
kayu.
Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMPN 6 Lembang Page 11