Page 13 - eModul 7 SB Tika
P. 13

d.  Nggrabahi  yaitu  melanjutkan  pekerjaan  membuka  permukaan  kayu
                                (mbukaki)  dengan  membentuk  ukiran  yang  belum  sempurna,  sekaligus
                                menentukan dangkal serta timbul dan cekungan daun ukiran.


                             e.  Menghaluskan dan menyempurnakan

                                Setelah  pekerjaan  selesai,  pada  dasarnya  untuk  menjadikan  barang
                                tersebut menjadi barang yang menarik pengukir harus mengecek masing-
                                masing  motif,  apakah  terjadi  kejanggalan  atau  tidak.  Jika  terjadi
                                kejanggalan, maka perlu diperbaiki sehingga hasil pahatan atau ukiran akan
                                kelihatan bersih dari kotoran dan bersih dari sisa pahatan.
                             f.   Matuti yaitu untuk memperoleh hasil ukiran yang baik,.tidak bisa terlepas
                                dari rancangan desain atau gambar awal. Kesamaan bentuk dan ketepatan
                                dari  masing-masing  motif  harus  dibuat  luwes  dengan  memperhatikan
                                karakter serta gambar pada ukirannya.
                             g.  Mbenangi  adalah  proses  membentuk  benangan  atau  garis  pada  motif
                                batang, daun, dan bunga, serta membentuk garis pada sekukan daun dan
                                bunga.  Disebut  mbenangi  karena  besar  pahatannya  sebesar  benang
                                sehingga  tinggal  menyesuaikan  besar-kecilnya  ukiran  yang  kita  buat.
                                Memberi hiasan atau memberi aksen pada daun ukiran, mencoret dengan
                                menggunakan pahat "V" agar hasil pahatan lebih indah.

                             h.  Mecahi dilakukan jika pola gambar menuntut detail dengan tujuan agar daun
                                ukiran lebih hidup atau lebih indah.

                             i.  Finishing (penyelesaian akhir)
                                Penyelesaian akhir merupakan pekerjaan akhir dari tahapan pengerjaan ukir
                                kayu.  Finishing  bertujuan  untuk meningkatkan nilai  produk  suatu  barang,
                                baik nilai keawetan, nilai keindahan, maupun nilai ekonomis. Secara umum,
                                manfaat  dari  finishing  adalah  untuk  meningkatkan  nilai  keindahan,
                                meningkatkan  keawetan,  meningkatkan  nilai  kekuatan  terhadap  gesekan
                                dan pukulan, meningkatkan nilai guna bahan baku kayu, dan meningkatkan
                                nilai ekonomis suatu produk. Teknik finishing yang biasa diterapkan pada
                                ukir kayu yaitu politur.
                                Politur merupakan penyelesaian akhir dengan menggunakan bahan yang
                                terdiri  atas  seriak  spiritus  dan  bahan  pewarna.  Bahan  pewarna  yang
                                digunakan adalah bahan yang larut dalam air, misalnya oker, warna emasan
                                dalam  bentuk  serbuk  halus,  naptol,  jelaga,  dan  lain-lain.  Akan  tetapi,
                                sekarang sudah banyak bahan finishing yang siap digunakan seperti aqua
                                politur.


                         E.  Mari Berkarya
                            1.  Siapkan satu buah papan talenan (Bentuk bisa segiempat,Segitiga atau
                               lingkaran)
                            2. Buatlah gambar ragam hias menggunakan pinsil di papan talenan

                            3. Berilah warna gambar ragam hias di papan talenan
                               Selamat mencoba..!


               Modul Seni Budaya Kelas VII Semester 2 SMPN 6 Lembang                                   Page 12
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18