Page 31 - E-MODULE MATERI EKOSISTEM BERBASIS PBL KELAS X
P. 31

E-module Berbasis PBL





     spesies. Organisme terestrial menghadapi ancaman kekeringan yang hampir konstan,

     dan  distribusi  spesies  terestrial  mencerminkan  kemampuan  mereka  untuk

     memperoleh dan menghemat air. Banyak amfibi, seperti katak Paedophryne, sangat
     rentan  terhadap  kekeringan  sehingga  mereka  menggunakan  kulit  lembab  dan

     halusnya  untuk  pertukaran  gas.  Organisme  gurun  juga  menunjukkan  berbagai

     adaptasi untuk memperoleh dan menghemat air di lingkungan kering.
     3) Oksigen

            Oksigen merupakan salah satu faktor abiotik yang harus selalu tersedia. Kecuali
     organisme anaerob, semua makhluk hidup memerlukan oksigen untuk respirasi. Air

     juga mempengaruhi ketersediaan oksigen di lingkungan akuatik dan di tanah yang
     tergenang, di mana difusi oksigen yang lambat dalam air dapat membatasi respirasi

     sel  dan  proses  fisiologis  lainnya.  Konsentrasi  oksigen  bisa  sangat  rendah  di  laut

     dalam dan perairan danau dalam serta sedimen di mana bahan organik melimpah.
     Tanah lahan basah yang terendam mungkin juga memiliki kandungan oksigen yang

     rendah.  Mangrove  dan  pohon  lainnya  juga  memiliki  akar  khusus  yang  menonjol  di

     atas air dan membantu sistem akar memperoleh oksigen.
     4) Salinitas

           Salinitas menentukan bentuk atau tipe dari ekosistem. Berdasarkan kandungan
     garamnya, ada tiga jenis ekosistem yaitu ekosistem air asin, ekosistem air tawar, dan

     ekosistem  air  payau  dengan  cara  adaptasi  hewan  yang  berbeda  juga.  Berdasarkan
     perbedaan  salinitas,  dikenal  biota  yang  bersifat  euryhaline  dan  stenohaline.

     Euryhaline adalah organisme yang mampu hidup dan beradaptasi dengan berbagai

     salinitas dan dapat hidup dalam air tawar, air laut, dan air payau seperti ikan mujair.
     Stenohaline  adalah  organisme  yang  hidup  pada  kisaran  salinitas  yang  sempit.

     Misalnya  ikan  yang  hidup  di  air  tawar  apabila  dipindah  ke  lingkungan  dengan

     salinitas yang lebih tinggi (laut) akan mati dan begitupula sebaliknya. Contonhnya
     ikan karper, tawes, dan ekor kuning.
     5) Sinar Matahari

              Sinar matahari merupakan sumber energi utama bagi seluruh kehidupan di bumi

     yang  menggerakkan  sebagian  besar  ekosistem.  Jika  terlalu  sedikit  sinar  matahari
     yang  masuk  dapat  membatasi  distribusi  fotosintesis  dari  spesies.  Di  dalam  hutan

     adanya naungan oleh dedaunan membuat persaingan tumbuhan yang sangat intens

     untuk memperebutkan cahaya, terutama untuk bibit yang masih tumbuh di dasar




                                                          14
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36