Page 73 - 02 Sang Pembebas dari Utara
P. 73

PUTERA






                      Belajar dari gagalnya pembentukan
                      3A, Jepang kemudian membentuk satu
                      organisasi baru khusus untuk golongan
                      pribumi yang disebut Putera dengan empat
                      pemimpin kaum nasionalis, yaitu Sukarno,
                      Moh. Hatta, Ki Hadjar Dewantara dan K. H.
                      Mas Mansoer. Jepang yang menganggap
                      Sukarno adalah pemimpin besar yang
                      dapat menjdi corong Jepang. Untuk itu
                      Jepang mengizinkan Sukarno berkeliling ke
                      berbagai wilayah Jawa untuk berpidato.

                      Sukarno adalah “alat” propaganda
                      yang luar biasa bagi Jepang. Pidatonya
                      dapat membakar semangat rakyat
                      untuk memusuhi Sekutu. Namun,
                      karena antusiasme rakyat yang tinggi,
                      menimbulkan kekhawatiran Jepang.
         62           Akhirnya Putera dibubarkan, dan digantikan
                      dengan Djawa Hokokai.
           Literasi Nasional







                                                 DJAWA HOKOKAI




                                                            Djawa Hokokai yang secara konsep mirip
                                                            dengan Gerakan 3A yang pernah didirikan
                                                            sebelumnya, merupakan organisasi sentral
                                                            yang terkendali dan kumpulan dari hokokai
                                                            atau profesi.

                                                            Djawa Hokokai tidak memiliki ketua yang
                                                            menjalankan secara terpusat. Organisasi
                                                            ini berada di bawah pimpinan langsung
                                                            Gunseikan (kepala pemerintahan militer)
                                                            dan di tiap daerah dipimpin oleh Syucokan
                                                            (Gubernur/Residen).
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78