Page 81 - 02 Sang Pembebas dari Utara
P. 81
Bagi Jepang sendiri,
situasi perang semakin memburuk. Untuk
mendukung usaha perang Jepang melawan
Sekutu, pihak Jepang mulai menjanjikan
keterlibatan orang Indonesia dalam urusan
pemerintahan di Jawa.
Agustus 1943,
Burma dan selanjutnya Oktober 1943,
Filipina mendapatkan kemerdekaan semu
dari Jepang, namun Jawa dianggap
belum siap memperoleh kemerdekaan.
Ini menimbulkan ketidakpuasan para
pemimpin nasionalis.
Kemudian untuk meredam dan
memberikan kesan adanya partisipasi,
Jepang membentuk Dewan Penasihat
Pusat yang diketuai oleh Sukarno.
Jepang juga mengundang Sukarno,
Hatta dan Ki Bagus Hadikusumo terbang
ke Tokyo untuk menerima tanda jasa
dari Kaisar.
Namun perjalanan yang diupayakan
oleh Sukarno tidak mendapatkan
70 dukungan pihak Jepang, termasuk bagi
nasionalisme Indonesia. Permintaan
penggunaan lagu kebangsaan “Indonesia
Literasi Nasional Mengapa oleh Jepang
Raya” dan bendera Merah Putih ditolak
Jepang tidak segera
memerdekakan Bagaimanapun, Jepang masih
Indonesia? tetap memerlukan sumber-sumber alam Indonesia
untuk keperluan perang. alih-alih memerdekakan
Indonesia, tenaga kerja atau rakyat Indonesia
bahkan dieksploitasi lebih kejam lagi daripada
sebelumnya.
Bagaimana bentuk
eksploitasi Jepang
itu Pak Slamet?
BEGINI....