Page 100 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 100
BAB III
KEPULAUAN NATUNA DALAM
PERSPEKTIF HISTORIS
A. Era Perdagangan Dunia
Sebagai wilayah yang berada pada posisi silang jalur pelayaran internasional, Natuna
memiliki arti penting dalam perekonomian. Laut Natuna Utara adalah perairan
maritim dengan jalur pelayaran dan perdagangan yang telah lama dikenal sejak abad
ke-6. Perairan ini menghubungkan benua timur dan barat antara Cina dan India atau
Timur Tengah. Natuna berada dalam lintasan pelayaran dan perdagangan ini. Sumber
daya alam potensial seperti kayu gaharu dan sumber air tawar memberi peluang
menjadikan Natuna sebagai tempat persinggahan. Lebih lanjut Shinatria (2016)
menyebutkan bahwa Natuna merupakan salah satu gugus kepulauan di antara sekian
banyak gugus kepulauan yang berada di Laut Cina Selatan, yang antara lain, adalah
Anambas, Spratly, Scarborough, Macclesfield, Paracel, dan Dongsha Pratas. Kawasan
ini dilintasi jalur pelayaran niaga yang menghubungkan negeri-negeri Asia Tenggara
dengan Asia Timur terutama Cina. Kepulauan Natuna tidak hanya berfungsi sebagai
pulau transit, tetapi juga sebagai destinasi perdagangan karena komoditas lokal Pulau
Natuna juga diminati oleh para pedagang.
Wibisono (2014) menyebutkan bahwa kedudukan dan situasi Natuna itu telah menarik
perhatian karena kepulauan ini berada di kawasan maritim Laut Cina Selatan. Sudah
sejak lama kawasan ini dilintasi jalur pelayaran dan niaga yang menumbuhkan dan
menghubungkan antara negeri-negeri Asia Tenggara dan Asia Timur terutama Cina.
Denys Lombard (2014) menganalogikan situasi di kawasan Laut Cina Selatan mirip
kawasan perairan Mediterania. Pertumbuhan ekonomi dan budaya di Laut Cina
Selatan diamati dari laut (luar) melalui pelabuhan-pelabuhannya lalu bergerak ke
darat (pedalaman). Di sanalah pertukaran exchange ekonomi dan budaya hulu dan
hilir berlangsung membentuk sebuah sistem (Guillot, Denys Lombard, and Roderick
Ptak 1998).
Mutiara di Ujung Utara 83