Page 69 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 69

Potensi Ekonomi

                            Naskah  “Pohon Perhimpunan Peri  Perjalanan”  yang ditulis  oleh  Raja  Ali  Kelana
                            dari tanggal 9 Februari 1896 hingga 6 Maret 1896 dan diperkuat oleh Vleer (1935),
                            menyebutkan  sebagai berikut.

                            1. Tanah yang paling subur adalah tanah Pulau Bunguran dibuktikan dengan hasil
                              kelapa kering (kopra) yang berlimpah ruah dan memiliki 1420 dusun kebun kelapa.

                            2. Kapal dagang dan perahu-perahu besar yang keluar masuk di Pelabuhan Sedanau
                              40 buah dan tongkang yang berangkat sampai 2 dan 3 kali keluar dari Pelabuhan
                              Sedanau menuju Singapura kemudian ke Kuching dan Serawak.

                            3. Hutan  belukar  sangat lebat dan  banyak  mengandung  air.  Selain  itu,  banyak
                              ditemukan sungai yang relatif  luas.

                            4. Ditemukan banyak jenis hasil hutan, seperti rotan dan kayu-kayuan. Jenis kayu
                              tersebut, antara ,  adalah kayu balau, kayu rengas, kayu serayu, kayu belian, kayu
                              tempinis, kayu merbau, dan kayu mentigi.
                              Vleer  (1935)  menyebutkan  bahwa  jenis-jenis  kayu  tersebut tersebar  di  Pulau
                              Jemaja, Siantan, Matak, Serasan, dan Bunguran. Bahkan, pasar Eropa dan Cina
                              menunjukkan minat pada jenis kayu ini.

                            5. Ditemukan hasil laut yang banyak mengandung jenis ikan, gamat (teripang), kima
                              (sejenis  karang), dan  rumput laut (untuk dijadikan  agar-agar).  Ada  tujuh  jenis
                              gamat atau sejenis makanan laut ini, yaitu gamat belah, batang pandan, gulung,
                              suluh, teripangt, suluh keras, dan siring limau.
                              Terkait dengan jenis gamat itu,  Vleer dalam Memorie van overgave betreffende de.
                              onderafdeeling Poelau Toedjoeh, Afdeeling Tandjoeng Pinang, Residentie Riouw en
                              Onderhorigheden 14 December 1935 menyebutkan beberapa jenis gamat lainnya,
                              yaitu gamat susu, gamat pulut, gamat belanan, gamat tapak, gamat pandan, gamat
                              siang, gamat malam, dan gamat mata punai  (Vleer, 1935:53).

                            6. Ada juga sarang burung, madu hutan, telur penyu dan sebagainya
                              Vleer  (1935) menyebutkan  meskipun  produksinya  tidak  begitu  besar,    hampir
                              semua wilayah di Natuna memproduksi sarang burung. Sarang burung yang ada
                              bahkan dibedakan 2 jenis, yaitu sarang burung putih dan sarang burung hitam.
                              Demikian  juga  dengan  telur  penyu  yang  ditemukan  di  hampir  setiap  pulau  di
                              wilayah Natuna.

                            7. Masyarakatnya memiliki kemampuan bertenun kain dan membuat  anyaman.

                            Potensi  ekonomi  seperti  disebutkan  dalam  naskah  “Pohon  Perhimpunan  Peri
                            Perjalanan”    dan  dalam  tulisan  Vleer  (1935) seperti  tersebut  di  atas  masih  dapat
                            dijumpai  hingga sekarang. Sementara  itu, Kabupaten Natuna merupakan hasil
                            pemekaran Kabupaten Kepulauan Riau menjadi 3,  yaitu Kabupaten Kepulauan Riau


              52                                               Sejarah Wilayah Perbatasan  Kepulauan Natuna
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74