Page 73 - Final Sejarah Wilayah Perbatasan
P. 73
Gambar 8. Gunung Ranai
Sumber : Foto Dedi Yudia (2018)
Berdasarkan para peneliti pada Pusat Studi Biodiversitas dan Konservasi (PSBK) dan
mahasiswa Program Pascasarjana , Biologi Konservasi, Universitas Indonesia (UI),
kekah Natuna hanya ditemukan di Pulau Natuna (Bunguran Besar) saja. Di pulau
tersebut kekah tersebar dalam beberapa tipe habitat dan ketinggian (gunung tertinggi
adalah Gunung Ranai 1.035 m dpl). Habitat yang dihuni kekah Natuna, antara lain,
adalah hutan primer pegunungan, hutan sekunder, kebun karet tua, daerah riparian,
dan juga ditemukan beririsan dengan hutan mangrove dan kebun campuran
(Indrawan dan Rangkuti, 2002). Katak terkecil serta kupu-kupu langka langka ini
ditemukan sejak tahun 1855 oleh peneliti yang bernama Alfred R. Wallace.
Sosial -Budaya Masyarakat Natuna
Penduduk di Kepulauan Natuna diyakini adalah mereka yang berdatangan dari
Semenanjung Melayu (1564—1616 ). Mereka menempati pulau-pulau yang menjadi
lintasan pelayaran niaga dari daratan Negeri Cina ke Benua Eropa. Ketika itu, pelayaran
armada Portugis di Laut Cina Selatan mulai aman dengan keluarnya keputusan
Sultan Alaudin Riayatsyah (1550--1560) tentang kekuasaan Laksamana Hang Nadim
dan Seri Bija Diraja menjadi “Lang-Lang Laut” agar ada jaminan keamanan tinggal
di lingkungan pulau-pulau Bunguran-Natuna, Anambas, dan Tambelan. Dalam
perkembangannya penduduk Natuna tediri atas berbagai macam etnis meskipun
tetap didominasi oleh etnis Melayu.
56 Sejarah Wilayah Perbatasan Kepulauan Natuna