Page 52 - Dampak Penjajahan Bangsa Asing di Indonesia_Rizka Maulida Riani
P. 52
Perlawanan fisik yang terjadi di sekolah-sekolah
Sukamanah Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat dibawah pimpinan
KH. Zainal Mustafa, 1943. Dia tegas menolak ajaran berbau Jepang,
khususnya kewajiban untuk melakukan Seikerei setiap pagi, yang
membayar penghormatan kepada Kaisar Jepang di lentur cara
menuju matahari terbit. Kewajiban Seikerei jelas menyinggung umat
Islam di Indonesia karena termasuk syirik / menyekutukan Allah.
Selain itu, ia juga tidak tega melihat penderitaan rakyat akibat tanam
paksa.
Peristiwa Indramayu, April 1944
Peristiwa Indramayu terjadi di April 1944 karena
kewajiban paksa untuk deposit porsi nasi dan pelaksanaan kerja
paksa / kerja paksa / Romusha yang telah menghasilkan penderitaan
berkepanjangan rakyat.
Pemberontakan Teuku Hamid
Teuku Giyugun Hamid adalah seorang perwira, bersama
dengan satu peleton pasukan melarikan diri ke hutan untuk
melawan. Hal ini terjadi di November 1944.
Perlawanan PETA di Blitar (29 Februari 1945)
Resistensi ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco
Muradi, dan Dr. Ismail. Resistensi ini disebabkan karena masalah
pengumpulan beras, Romusha dan Heiho paksa dan di luar batas
kemanusiaan. Sebagai anak dari para pejuang tidak tega melihat
penderitaan rakyat. Selain itu, sikap pelatih militer Jepang tentara
Indonesia sombong dan merendahkan.
Perlawanan PETA di Blitar adalah resistansi terbesar di
Jawa. Tetapi tipu muslihat Jepang melalui Kolonel Katagiri