Page 48 - Dampak Penjajahan Bangsa Asing di Indonesia_Rizka Maulida Riani
P. 48

1. Tidak sedikit para pemuda yang ditangkap dan dijadikan

                              romusha.  Romusha  adalah  tenaga  kerja  paksa  yang

                              diambil dari para pemuda dan petani untuk bekerja paksa

                              pada  proyek-proyek  yang  dikembangkan  pemerintah

                              pendudukan  Jepang.  Banyak  rakyat  kita  yang  meninggal

                              ketika  menjalankan  romusha,  karena  umumnya  mereka
                              menderita kelaparan dan berbagai penyakit.

                          2. Para petani diawasi secara ketat dan hasil-hasil pertanian

                              harus diserahkan kepada pemerintah Balatentara Jepang.

                          3. Hewan  peliharaan  penduduk  dirampas  secara  paksa

                              untuk  dipotong  guna  memenuhi  kebutuhan  konsumsi
                              perang.



                       2. Latar Belakang Jepang Menduduki Indonesia

                           1) Bulan  Oktober  1941,  Jenderal  Hideki  Tojo  menggantikan

                              Konoe  sebagai  Perdana  Menteri  Jepang.  Sebenarnya,
                              sampai  akhir  tahun  1940,  pimpinan  militer  Jepang  tidak

                              menghendaki  melawan  beberapa  negara  sekaligus,

                              namun  sejak  pertengahan  tahun  1941  mereka  melihat,

                              bahwa  Amerika  Serikat,  Inggris  dan  Belanda  harus

                              dihadapi  sekaligus,  apabila  mereka  ingin  menguasai
                              sumber  daya  alam  di  Asia  Tenggara.  Apalagi  setelah

                              Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat

                              mereka butuhkan, baik untuk industri di Jepang, maupun

                              untuk keperluan Jepang.

                           2) Admiral  Isoroku  Yamamoto,  Panglima  Angkatan  Laut
                              Jepang,  mengembangkan  strategi  perang  yang  sangat

                              berani,  yaitu  mengerahkan  seluruh  kekuatan  armadanya

                              untuk dua operasi besar.  Seluruh  potensi Angkatan Laut

                              Jepang  mencakup  6  kapal  induk  (pengangkut  pesawat

                              tempur),  10  kapal  perang,  18  kapal  penjelajah  berat,  20
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53