Page 46 - Dampak Penjajahan Bangsa Asing di Indonesia_Rizka Maulida Riani
P. 46
tanggal 9 Maret tahun Showa 17, upacara serah terima kekuasaan
dilakukan antara tentara Jepang dan Belanda di Kalijati.
Sikap Jepang pada awal kedatangannya semakin menarik
simpati rakyat Indonesia. Dan kemenangan Jepang atas perang
Pasifik digembor-gemborkan sebagai kemenangan bersama, yaitu
kemenangan bangsa Asia. Saat tentara Jepang hendak mendarat di
Indonesia, Pemerintah Jepang mengeluarkan slogan-slogan : “India
untuk orang India, Birma untuk orang Birma, Siam untuk orang Siam,
Indonesia untuk orang Indonesia.” Jepang juga memberikan janji
kemerdekaan “Indonesia shorai dokuritsu”, dan membiarkan
bendera Indonesia dikibarkan. Bahkan sebelum Jepang mendarat di
Pulau Jawa, siaran Tokyo sering menyiarkan lagu kebangsaan
Indonesia. Tindakan lain yang dilakukan oleh Jepang adalah
melakukan pelarangan terhadap penggunaan bahasa Belanda. Sejak
itulah bahasa Indonesia ikut berkembang dengan pesat.
Jepang telah berhasil menghancurkan pangkalan Angkatan
Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawaii pada tanggal 7
Desember 1941. Negeri-negeri induk (Inggris, Perancis, dan Belanda)
sedang menghadapi peperangan di Eropa melawan Jerman. Bangsa-
bangsa di Asia sangat percaya dengan semboyan Jepang (Jepang
pemimpin Asia, Jepang cahaya Asia, dan Jepang pelindung Asia)
sehingga tidak memberi perlawanan. Bahkan, kehadiran Balatentara
Jepang disambut dengan suka cita karena Jepang dianggap sebagai
‘saudara tua’ yang akan membebaskan bangsa-bangsa Asia dari
belenggu penjajahan negara-negara Barat.
Secara resmi Jepang telah menguasai Indonesia sejak tanggal
8 Maret 1942, ketika Panglima Tertinggi Pemerintah Hindia Belanda
menyerah tanpa syarat di Kalijati, Bandung. Jepang tanpa banyak
menemui perlawanan yang berarti berhasil menduduki Indonesia.