Page 81 - Modul Pembelajaran Menggambar Konstruksi Tangga Beton Bertulang pada Mata Kuliah CAD KBM 2 di DPTSP FT UNY oleh Anisa Dwi Safitri
P. 81
3. Kekuatan Struktural
Tangga harus dirancang untuk memenuhi tuntutan keamanan konstruksi
melalui perancangan sistem pembebanan atau tumpuan, hubungan antar bagian,
material yang digunakan, dan dimensi sesuai beban. Menurut Idham (2012: 87)
posisi tangga diletakkan pada void atau lubang yang menghubungkan lantai
bawah dengan atas sehingga posisi lantai satu dengan lantai lainya akan berada
di lokasi yang sama. Kemudian, void tersebut diletakkan di antara kolom dan balok
atau dinding pemikul pada ruangan tentunya dengan void yang dapat mewadahi
ukuran tangga sehingga perlu ditekankan kembali kriteria-kriteria tangga yang
ideal sebelum membuat denah tangga.
a. Memenuhi Keamanan Konstruksi
Aspek kekuatan struktural dapat tercapai apabila tangga memenuhi
keamanan konstruksi yaitu tangga harus mematuhi standar perencanaan
tangga. Tangga direncanakan harus dengan dimensi yang sesuai, tangga
harus mempunyai kekuatan dan stabilitas yang baik untuk menahan beban
yang diterimanya, dan tangga dilengkapi dengan perlengkapan keamanan
lain seperti railing dan balustrade.
Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung Tahun 1983,
dikatakan bahwa beban pada tangga lebih besar daripada beban plat lantai.
Maka dari itu, konstruksi tangga dapat dirancang menjadi dua bentuk yaitu
menyatu dengan konstruksi utama dan terpisah dari konstruksi utama
bangunan. Pada tangga yang terpisah dari bangunan utama, fondasi dan
balok tangga terpisah dari dinding bangunan utama.
Modul Menggambar Konstruksi Tangga Beton Bertulang CAD KBM 2 – Modul 3 Perencanaan Tangga | 62