Page 29 - E-Modul Larutan Penyangga
P. 29
Cairan intra sel adalah salah satu perangkat penting untuk terjadinya reaksi di dalam metabolisme tubuh yang
dapat menghasilkan zat-zat yang bersifat asam atau basa. Dimana dengan adanya zat hasil metabolisme yang
berupa asam akan menurunkan harga nilai pH cairan intra sel dan sebaliknya apabila dihasilkan zat yang
bersifat basa akan menaikan pH cairan intra sel. 2-
-
Adapun sistem penyangga fosfat (H PO / H PO ) adalah sistem penyangga yang bekerja dalam menjaga pH
4 4
2
cairan intra sel. Apabila dalam proses metabolisme dihasilkan banyak zat yang bersifat asam, maka proses
2-
tersebut akan segera bereaksi dengan ion HPO .
4
2-
-
+
HPO (aq) + H (aq) ⇌ H PO (aq)
4
2-
4
Apabila, pada proses metabolisme sel akan menghasilkan senyawa yang bersifat basa, oleh karena itu ion
-
OH akan bereaksi dengan ion H PO 4 -
2
-
-
2-
H PO (aq) + OH (aq) ⇌ HPO (aq) + H O (l)
4
2
2
4
3. Larutan Penyangga berfungsi sebagai sistem penyangga Asam Amino/ Protein
Salah satu fungsi larutan penyangga adalah sebagai sistem penyangga asam amino/protein. Dimana, asam
+
amino dapat berguna sebagai sistem penyangga pada tubuh. Dimana, dengan adanya kelebihan ion H akan
-
diikat oleh gugus yang dapat bersifat basa dan jika ada terdapat kelebihan ion OH , maka akan diikat oleh
ujung yang bersifat asam, Oleh karena itu, larutan yang mengandung asam amino akan mempunya pH yang
relatif tetap.
4. Fungsi larutan penyangga dalam bidang farmasi
Larutan penyangga pada bidang farmasi banyak digunakan untuk menetralkan darah atau biasanya pada kasus
keracunan. Contohnya pada keracunan asam jengkolat. Asam jengkolat dapat terbentuk ketika kita terlalu
-
banyak mengonsumsi jengkol. Hal ini harus dikurangi karena akan membetuk kristal kristal yang menyumbat
saluran kecing. Caranya dengan memasukan larutan basa Natrium karbonat(biasanya) yang sifatnya basa yang
nantinya akan membentuk garam ketika bereaksi dengan asam dan kemudian akan keluar melalui urin (karena
garam sifatnya adalah mudah larut dalam air).
26