Page 42 - Modul awal flip
P. 42
Informasi Pendukung
“SEJARAH PENEMUAN LUP”
Optik memiliki banyak mamfaat yang
dapat kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu kita perlu tahu dan mengenal siapa
yang pertama kali menemukan ilmu optik. Abu Ali
Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau ibnu
Haitham lahir (Basra,965- Kairo 1039), dibarat
dikenal dengan nama Alhazen, adalah seorang imuwan islam yang ahli dalam
bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan dan filsafat. Ia
banyak pula melakukan penelitian mengenai cahaya dan banyak memberikan
inspirasi kepada ilmuwan barat dalam menciptakan mikroskop dan teleskop.
Kaca pembesar merupakan alat optik paling kuno dalam dunia sains.
Ribuan tahun lalu orang mesir telah menggunakan serpihan kristal atau
obsidian,sejenis batu mengkilap untuk melihat objek kecil agar bisa terlihat
dengan lebih baik. Pemimpin Romawi, Kaisar Nero juga diketahui telah
menggunakan batu permata untuk melihat aktor di panggung dalam sebuah
pementasan jarak jauh.
Kaca pembesar pada era tersebut tentu saja berbeda dengan yang
kita ketahui saat ini. Bukti menunjukkan bahwa penggunaan lensa cembung
untuk memperbesar objek tersebar di seluruh Timur Tengah dan
Semenanjung Mediterania. Hal ini dijelaskan pertama kali dalam kitab optik
oleh Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham pada tahun 1021.
Selanjutnya barulah lup yang ada sekarang dikembangkan oleh ilmuwan barat.