Page 159 - E-Modul Kisah Teladan Walisongo Terintegrasi Nilai Moderasi Beragama Produk Akhir
P. 159
gemar membaca dan rajin bekerja. Hingga pada suatu
hari, Sunan Gunung Jati menemukan pesan ayahnya agar
ia mempelajari ilmu dari ajaran Rasulullah, namun ilmu
tersebut akan didapatkannya setelah melakukan
perjalanan ke satu arah. Pesan dari ayahnya tersebutlah
yang menjadi titik awal pengembaraan Sunan Gunung
Jati dalam menuntut ilmu. Keinginannya yang kuat untuk
memperdalam ilmu agama mengantarkan Sunan Gunung
Jati untuk berangkat ke Makkah. Maka, Sunan Gunung
Jati pun meminta izin ibundanya sebelum belau
melakukan perjalannya ke Makkah,
Di Makkah, Sunan Gunung Jati berguru kepada
Syekh Tajudin al-Qurthubi selama dua tahun. Tak lama
kemudian beliau melanjutkan perjalannya ke Mesir dan
berguru ke pada Syekh Muhammad Athāillah al-Syâdzili,
ulama bermadzhab Syafii. Kepadanya, Sunan Gunung
Jati mempelajari tarekat Syadziliyah. Saat usianya
genap 27 tahun sekitar tahun 1475 M Atas arahan dari
Syekh Athâillah, beliau disuruh kembali ke Nusantara
untuk berguru kepada Syekh Maulana Ishak di daerah
Pasai Aceh, untuk mendalami kembali ilmu agama dan
taswuf. Setelahnya, pengembaraan Sunan Gunung Jati
dalam mencari ilmu dilanjutkannya hingga ke daerah
Karawang, Jawa Barat. Disana Sunan Gunung Jati
146