Page 161 - E-Modul Kisah Teladan Walisongo Terintegrasi Nilai Moderasi Beragama Produk Akhir
P. 161
dengan mudah mempelajari karakter sosial disana untuk
mendekatkan diri agar dapat diterima oleh masyarakat.
Di Cirebon, Sunan Gunung Jati menikah dengan Nyi Ratu
Pakungwati, yaitu putri Pangeran Cakrabuana, penguasa
kerajaan Cirebon. Setelah Pangeran Cakrabuana
meninggal dunia, kekuasaan atas kerajaan Cirebon
diserahkan kepada menantunya Sunan Gunung Jati.
Sehingga, Sunan Gunung Jati menjadi seorang Raja
Kerjaan Cirebon atau Waliyyul Amri dan juga seorang
ulama yang menguasai ilmu syariat dan taswuf. Posisinya
yang strategis mampu meninggkatkan kondisi ekonomi
dan politik, sehingga membawa daya tarik terhadap
pengembangan Islam di Cirebon, Sunda Kelapa, Banten,
dan Jawa Barat.
Sunan Gunung Jati juga memiliki hubungan dengan
budaya Tiongkok. Hal itu terjalin berawal dari hubungan
perdagangan dan pernikahannya dengan Ong Tien, yang
seorang putri dari Kaisar cina dari Dinasti Ming yang
bernama Hong Gie. Ong Tien lalu diberi gelar Nyi Mas
Rara Sumanding. Dari pernikahannya ini dikaruniai
seorang putra namun meninggal dunia saat bayi.
Sehingga hubungan ini berpengaruh pada perdagangan
yang menyebabkan meningkatnya kesejahteraan
masyarakat. Pengaruhnya yang besar dalam
perkembangan Islam di nusantara, Sunan Gunung Jati
148