Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 18 Oktober 2019
P. 2
OPINI
JUMAT, 18 OKTOBER 2019 02
Olahraga dan Pendidikan
Penulis: Dr (HC) IGK Manila Gubernur Akademi Bela Negara (ABN)
ERTURUT-TURUT, sejak 1988 sampai 2007, satu sisi, itu berhubungan den- pan sehari-hari. Olahragawan Itu semua ialah hasil akhir. Pro- dicapai dalam proses yang varia- kata pepatah Inggris. Sebuah
saya mengurus Persatuan Sepak Bola Angka- gan cita-cita luhur kebangsaan dan pengelola olahraga harus fesionalitas justru berada pada tif dan berkelanjutan. konsep yang baik harus bisa
dimengerti semua pihak yang
bahwa secara sistemis negara
Dengan proses yang yang
mampu hidup dan mengalami
proses. Makna profesionalitas
tan Darat (PS-AD), Persatuan Sepak Bola ABRI harus mampu ‘mencerdaskan dialektika dengan lingkungan ialah sebagai sikap dan laku diri tepat dan benar, perkembangan terlibat sehingga mereka bisa
B(PS-ABRI), PSSI, Bandung Raya, dan Persatu- kehidupan bangsa’ sebagaimana kultural-sosial di mana mereka yang menunjukkan militansi bibit olahragawan yang difasili- menjalankan fungsi masing-
an Sepak Bola Indonesia Jakarta (Persija). Sementara termaktub dalam UUD 1945. berkarier. terhadap cita-cita dan nilai-nilai tasi sejak dini akan mencapai masing secara tepat.
Kedua, karena olahraga un-
Di sisi lain, inisiatif dan kerja
Pendidikan olahraga yang
itu, sejak 1992, saya mengurus wushu dan sampai kini warga negara sebagai masyara- efektif, selanjutnya, akan me- keolahragaan. puncaknya pada rentang usia tuk kompetisi memerlukan
Olahragawan, pelatih, atau
pascasekolah menengah atas.
diberi gelar sebagai Bapak Wushu Indonesia. kat berkeadaban tidak saja akan numbuhkembangkan kepemi- manajer olahraga yang berkarier Di berbagai negara, terdapat kekuatan mental, aspek spiritu-
memperkaya dan menguatkan likan atas pandangan hidup keo- bagus ialah mereka yang men- akademi-akademi olahraga yang alitas olahragawan, pelatih dan
Saya bersyukur, atas berkat pengembangan lebih funda- kerja-kerja negara, tetapi juga lahragaan. Dalam bentuk paling ganut profesionalitas dalam ditujukan untuk memfasilitasi pengelola harus diasah. Dalam
rahmat Tuhan Yang Mahakuasa, mental. Berdasar pengalaman, menjalankan mekanisme kontrol sederhana, ini bisa diindikasikan pengertian ini. para olahragawan muda dalam konteks Indonesia, ini pada
setiap lembaga olahraga yang hulu dari pengembangan itu, sehingga terjadi dialektika yang bagaimana olahragawan dan Selanjutnya, dalam pandan- usia emas ini. umumnya dilakukan dengan
saya urus bisa berjalan baik dan bagaimana para olahragawan, berbuah kemajuan. pengelola olahraga berkarier gan dan pengalaman saya, di Di Indonesia, meskipun kini pendekatan agama. Namun,
meraih prestasi. Sebagai putra pelatih dan pengurus olahraga Tafsir paling umum atas ama- secara profesional dalam cabang samping faktor bakat alami, sedang tersandung kesalah- hal yang tak kalah penting
bangsa dan prajurit, ini men- secara khusus, serta warganeg- nah konstitusional itu ialah yang ditekuni dan dikelola. pandangan hidup dan profe- pahaman akademik yang tak ialah bagaimana motivasi in-
jadi realisasi dari sumpah saya ara Indonesia umumnya, memi- penyelenggaraan pendidikan Secara intrinsik, pandangan sionalitas keolahragaan terlahir semestinya terjadinya, pembi- trinsik bisa bertumbuh pada
untuk mendedikasikan hidup liki pandangan hidup dan sikap keolahragaan yang efektif, baik hidup itu tecermin dalam tinda- dan berkembang dengan baik naan bibit-bibit atlet bulutangkis diri mereka.
bagi keutuhan dan kemajuan tepat tentang keolahragaan yang secara resmi difasilitasi kan-tindakan pribadi dan sosial jika dilakukan by design dan bu- ialah contoh baik. Atas inisiatif Salah satu caranya ialah
bangsa dan negara. Sebagai sehingga menjadi bagian tak negara maupun inisiatif-inisiatif mereka yang mencerminkan kan given. Artinya, keberadaan beberapa perusahaan swasta bagaimana supaya setiap orang
pribadi, mengurus olahraga terpisahkan dari kehidupan. yang dilakukan warga negara. nilai-nilai sportivitas, persauda- olahragawan, pelatih, dan pen- besar, terdapat sekolah-sekolah merasa diwongke (diorangkan).
ialah aktualisasi dari kecintaan Seiring dengan itu, dalam Hal yang paling fundamental raan, gotong royong, dst. gelola olahraga profesional ialah bulu tangkis yang melakukan Artinya, setiap orang berperan
saya pada satu aspek kehidupan konteks kehidupan berbangsa dalam pendidikan itu sendiri Bagi para olahragawan dan karena terdapat sistem pendidi- pembinaan atlet sejak dini. Con- atas dasar kesukarelaan karena
yang dinamis, menantang, dan dan bernegara, tentu saja diper- ialah bagaimana belajar menjadi pengelola olahraga, ukuran kan yang memungkinkan mer- toh lain, tentu saja dalam cabang melakukan sesuatu yang berarti
bermanfaat. lukan political will para penge- laku hidup, terus-menerus, dan paling umum profesionalitas eka mengembangkan diri secara olahraga wushu. Keberhasilan bagi dirinya, menyenangkan,
Pada dasarnya, saya bukan lola negara untuk memastikan menjadi bagian yang tak ter- ialah prestasi dalam kompetisi. bertahap dan terukur. meraih prestasi di berbagai dan dalam suasana yang positif.
olahragawan profesional. Han- keberadaan dan pengembangan pisahkan dari kegiatan apa pun Tujuan profesional berolahraga Dalam pengertian sistemis, kejuaraan ialah juga karena Terakhir, dalam setiap kes-
ya, secara fi sik dan mental saya sistem pengelolaan setiap ca- yang dilakukan setiap orang. dalam konteks ini ialah kebang- sebagai contoh, pembinaan pendekatan proses pembibitan empatan mengelola satu bidang
terlatih sejak remaja dalam bang olahraga. Hanya dengan Pengertian pendidikan yang gaan dan kebahagiaan ketika olahragawan haruslah dilaku- yang baik. olahraga, saya berusaha mener-
ketentaraan. Olahraga bagian sistem yang baik profesional- efektif, selanjutnya, tidak bisa meraih kemenangan, baik in- kan sejak dini, seperti yang di- apkan prinsip yang diajarkan
dari kehidupan saya sehari- isme olahragawan dan penge- dinilai semata-mata dengan dividu maupun tim. Demikian lakukan di negara-negara yang Tantangan Ki Hadjar Dewantara. Ketika
hari sampai hari ini. Melalui lola olahraga bisa terbentuk dan melihat keterdidikan olahraga- juga, prestasi ditandai dengan maju dalam bidang olahraga Terkait dengan pengelolaan di belakang, memakai tut wuri
olahraga, saya menemukan dan berkembang. wan dan pengelola olahraga kebahagiaan ketika memenangi seperti Tiongkok. Tidak saja olahragawan, pelatih, dan handayani (memberi dorongan
menerapkan satu pandangan dalam jenjang pendidikan for- kompetisi demi nama bangsa karena secara fi sik olahragawan pengelola olahraga, saya ingin dan arahan), ketika di tengah,
hidup tentang kesehatan, kerja Pendidikan mal. Kualitas bangunan penge- dan negara, suatu sikap patrio- memerlukan waktu panjang memberikan catatan tersendiri. ing madya mangun karso (mem-
keras, sportivitas, persaudaraan, Pandangan hidup keolah- tahuan, sikap dan kemampuan tisme dan nasionalisme. dalam membentuk struktur Pertama, dalam pengalaman bangkitkan semangat). Ketika di
dan nasionalisme. ragaan, profesionalitas, political aktualisasi diri mereka, selain Namun, profesionalitas ini dan kekuatan tubuh sampai saya, sebuah cabang olahraga depan, ing ngarso sung tulodo
Kini, dalam usia lebih dari tiga will, dan sistem pengelolaan karena faktor persekolahan, juga tak bisa diukur semata-mata taraf yang sesuai, keterampilan bisa berprestasi karena ada (memberi teladan yang baik).
perempat abad, saya melihat olahraga nasional tentu tak amat bergantung pada ‘sekolah oleh medali, piala, atau jumlah keolahragaan dan kematangan konsep jelas, detail, dan teru- Semoga olahraga Indonesia
olahraga Indonesia memerlukan begitu saja turun dari langit. Di sosial’ dalam dinamika kehidu- uang yang berhasil diperoleh. mental hanya bisa dikuasai dan kur. The devil is the details, kembali berjaya!
Menanti Bahasa Indonesia di Forum Internasional
Penulis: Reza Zaki Dosen Hukum Universitas Bina Nusantara, Direktur Eksekutif Indonesian Society of International Law Lecturers
PRESIDEN Jokowi telah pidato forum internasional. resmi yang diselenggarakan
menandatangani Peraturan Bagaimanapun hukum ialah oleh PBB, organisasi interna-
Presiden (Perpres) No 63 Ta- di atas segalanya dan tidak sional, atau negara penerima.
hun 2019 tentang Penggunaan melihat status seseorang. Perkembangan positif dari
Bahasa Indonesia. Perpres ini Menyambut lanskap Indone- perspektif fungsionalisasi
salah satunya mengatur bahwa sia baru penggunaan bahasa itu tentu
presiden, wapres, dan pejabat Lanskap Indonesia dalam membawa dampak yang baik
negara lain wajib berpidato 10-20 tahun ke depan akan bagi daya saing Indonesia.
menggunakan bahasa Indo- menjadi sentra kekuatan baru Antonio L Rappa dan Lionel
nesia, baik di dalam ataupun dunia, terutama pada bidang Wee dalam bukunya Language
luar negeri. Perpres ini mulai ekonomi. Kemajuan ekonomi Policy and Modernity in South-
berlaku pada tanggal diundan- dan pertumbuhan demografi east Asia (2006) memaparkan
gkan, yaitu 30 September 2019 yang baik ini menempatkan bahwa ideologi tentang bahasa
oleh Menteri Hukum dan HAM RI pada jajaran 5 besar kekua- dapat membawa pengaruh
Yasonna H Laoly. Perpres ini tan dunia. terhadap formulasi kebijakan
menggantikan Perpres sebel- Dalam rangka menyambut yang akan dibuat. Namun
umnya No 16 Tahun 2010 yang geopolitik dan geoekonomi demikian, dalam pergaulan
diterbitkan di era SBY. Indonesia yang semakin strat- resmi antarnegara pada um-
Bahasa Indonesia lahir pada egis itu tentu saja Indone- umnya tiap-tiap negara mem-
28 Oktober 1928. Pada tanggal sia harus mencari panggung punyai ketentuan tertentu yang
itu, para pemuda dari seluruh untuk meneguhkan marwah mengatur tentang penggunaan
pelosok Nusantara berkumpul bangsa, dengan salah satunya bahasa nasionalnya di dalam
dan berikrar Sumpah Pemuda: memperkenalkan bahasa nasi- berbagai kegiatan, termasuk
Bertumpah darah yang satu, ta- onal, yakni bahasa Indonesia Indonesia.
nah Indonesia. Berbangsa yang di tengah forum-forum inter- Presiden Joko Widodo send-
satu, bangsa Indonesia, dan nasional. iri sudah memulainya pada
menjunjung bahasa persatuan, Pemimpin negara di dunia saat menyampaikan pidato di
bahasa Indonesia. yang menggunakan bahasa Konferensi Asia Afrika (KAA)
Dengan Sumpah Pemuda nasionalnya di forum interna- 2015 yang lalu dengan meng-
itulah, bahasa Indonesia ke- sional pun ada, seperti Korea gunakan bahasa Indonesia.
mudian dikukuhkan menjadi Selatan, Turki, Jepang, Jerman, Pemakaian bahasa Indonesia
bahasa nasional. Lalu pada 18 dan Brasil. Negara-negara itu oleh presiden pada forum in-
Agustus 1945, bahasa Indo- juga dianggap memiliki pen- ternasional akan memiliki dam-
nesia menjadi bahasa negara garuh besar, terutama pada pak positif untuk kepentingan
dan terkandung dalam UUD bidang ekonomi dunia. dalam negeri (internal) mau-
1945 Bab XV Pasal 36. Bah- Pasal 44 UU No 24 Tahun pun mancanegara (eskternal).
kan, Pramoedya Ananta Toer Ilustrasi 2009 ada upaya menjadikan ba- Dampak positif untuk dalam
mengatakan “Tanpa mempe- hasa Indonesia sebagai bahasa negeri, antara lain masyarakat
lajari bahasa sendiri pun orang bahasa nasional, merupakan cenderungan demikian juga nasional? yang ditetapkan oleh PBB. Se- internasional secara bertahap, semakin respek terhadap pres-
takkan mengenal bangsanya hasil proses kreasi sejarah yang akan berimplikasi terhadap Sebagaimana Presiden Soek- lanjutnya, satu bahasa itu juga sistematis, dan berkelanjutan. iden karena bagaimanapun
sendiri”. pada umumnya diraih melalui pola-pola hubungan dan ko- arno mengatakan dalam pidato kemudian diterjemahkan ke Selanjutnya Pasal 28 UU No 24 presiden ialah representasi
Degradasinya bahasa Indo- perjuangan berdarah-darah, di- munikasi dalam masyarakat. HUT Kemerdekaan RI pada dalam lima bahasa resmi PBB. Tahun 2009 berbunyi bahwa seluruh rakyat Indonesia yang
nesia di kalangan masyarakat lakukan sejumlah suku bangsa “...There are certain thoughts of 1965 bahwa kata ‘Indonesia’ Dalam konteks konsitusional bahasa Indonesia wajib di- telah disatukan oleh satu ba-
Indonesia sendiri menjadi an- (ras atau etnik), yang memiliki an individual in one language ialah bukan sekadar kumpulan penggunaan bahasa Indonesia gunakan dalam pidato resmi hasa nasional, timbulnya rasa
caman identitas bangsa. Hal itu kesamaaan nasib (solidarity). that cannot be understood by huruf, bukan sekadar nama oleh presiden juga telah diatur presiden, wakil presiden, dan bangga, dan semakin bangkit-
timbul disebabkan globalisasi Dalam konteks lebih ‘politis’, those who live in another lan- sebuah tempat dalam peta dalam Pasal 28 (UU No 24 pejabat negara yang lain yang nya rasa percaya diri akan harga
yang membangun persepsi kita bahasa nasional ialah sebuah guage. ...the way people think geografi , tapi kata ‘Indonesia’ tahun 2009 tentang Bendera, disampaikan di dalam atau diri sebagai sebuah bangsa
untuk lebih dominan mem- kebanggaan, entitas, dan iden- is strongly affected by their ialah sebuah entitas nasional. Bahasa, dan Lambang Negara di luar negeri. Pejabat negara menjadi parameter semangat
pelajari bahasa bangsa lain titas sebuah bangsa. native languages.” Urgensi presiden berpidato serta Lagu Kebangsaan), yang yang dimaksud selain presiden patriotisme seorang presiden.
daripada bangsa kita sendiri. Menarik sekali merenungkan Fenomena presiden RI meng- dengan menggunakan bahasa menjelaskan bahwa presiden dan wakil presiden antara lain Dalam konteks positif untuk
hipotesis Edward Sapir (1884- gunakan bahasa Inggris dalam Indonesia dalam forum inter- wajib menggunakan bahasa In- MPR RI, DPR RI, DPD RI, MA, kepentingan luar negeri para
Merakit bahasa Indonesia di 1939) dan Benjamin Lee Whorf pidato di forum internasional nasional juga didukung beber- donesia di forum internasional. MK, KPK, BPK, Menteri, Gu- pemimpin dunia akan melihat
dunia (1897-1941) yang dikenal den- merupakan sebuah hal yang apa klausul yang positif. Dalam Jelas sekali dalam UUD 1945 bernur, Bupati/Walikota, dan presiden sebagai tokoh sentral
Sebagai bahasa komuni- gan Sapir-Whorf hypothesis umum diketahui masyarakat forum PBB, misalnya, dalam tentang wajibnya presiden pejabat negara yang diatur di dan simbol negara yang teguh
kasi antarpenduduk dunia, (1929), menyatakan bahwa luas. Apakah seperti itu lay- tata tertib Majelis Umum PBB menggunakan bahasa Indo- dalam UU. dengan nilai-nilai luhur buda-
tentunya pemakaian bahasa bahasa yang digunakan me- aknya? Haruskah presiden pasal 53 disebutkan pembawa nesia dalam forum internasi- Sementara itu, pada pasal 17 ya bangsanya. Respek terhadap
Inggris sudah menjadi hal nentukan cara berpikir, yang menggunakan bahasa Inggris pidato bisa menggunakan onal. Tentunya akan menjadi Perpres No 63 Tahun 2019 ber- eksistensi bahasa Indonesia
yang umum dan mengikat. Di pada gilirannya cara berpikir sebagai lingua franca? Ataukah bahasa nasional negara asal pelanggaran terhadap UU bunyi pidato resmi sebagaima- menarik minat dan ketertari-
sisi lain, sebuah negara tentu menentukan cara bersikap menggunakan bahasa Indo- presiden, tetapi harus diter- ketika presiden tidak menggu- na dimaksud dalam Pasal 16 kan untuk menjadikan mereka
memiliki bahasa tersendiri atau dan bertindak. Maka itu, ke- nesia sebagai sebuah entitas jemahkan ke salah satu bahasa nakan bahasa Indonesia dalam disampaikan dalam forum mempelajari bahasa Indonesia.
PALANGKA POSTALANGKA POST Redaktur Pelansana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
P
di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Na ri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
Penerbit : PT Media Palangka Pambelum
Terbit Pertama : 15 November 2001 Manager Produksi : Junaidi E endi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001 Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
Dewan Redaksi : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : M Harris Sadikin
Pemimpin Perusahaan : Revy Apriani Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
Kabag Litbang : Hairil Supriadi (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
Ombudsman : - Percetakan : PT Media Palangka Pambelum
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)