Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 14 Oktober 2019
P. 2

OPINI








                SENIN, 14 OKTOBER 2019                                                                                                                                                               02

                                            Terorisme Sekeluarga










                                                                 Penulis: Al Chaidar (Pengamat Terorisme dari Departemen Antropologi, Universitas Malikussaleh, Aceh)


                       ERISTIWA serangan teroris Syahril  Alamsyah                                                                                    kan. Keterlibatan pasangan   gerutu.
                                                                                                                                                                                  Hal itu sesuai dengan fatwa
                       (Abu Rara) bersama Fitri Andriana, istrinya, terha-                                                                            hidup atau suami istri ialah   dan  seruan Abu Abdullah  al
                                                                                                                                                      bentuk paling mendasar dari
                       dap Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Ke-                                                                                serangan familial ini. Familial   Filipin untuk menggunakan
               Pamanan Wiranto ialah sebuah kejadian yang tidak                                                                                       terorism ini merupakan ciri   senjata apa saja demi menggen-
                mengherankan. Serangan seperti ini dulu pernah diran-                                                                                 khas serangan kelompok JAD   tarkan musuh.
                                                                                                                                                                                  Para pejabat publik Republik
                cang Noordin Mat Top sekitar 2005 yang kemudian urung                                                                                 yang berafiliasi ke ISIS (Islamic   ini sudah diidentifikasi sebagai
                                                                                                                                                      State of Iraq and Syam).
                terjadi. Rancangan serangan atau plot teroris memang sulit                                                                              Bagi mereka, istri harus dia-  thoghut atau musuh sehingga
                diprediksi dan sering mengejutkan, baik dari segi modus                                                                               jak serta agar bisa masuk ke   mereka akan mengintainya
                maupun waktu serangan.                                                                                                                surga berbarengan dalam se-  hingga kapan pun.
                                                                                                                                                                                  Mereka menunggu suatu
                                                                                                                                                      rangan yang mereka persepsi-
                                                                                                                                                      kan sebagai jihad ini.     waktu yang tepat untuk bisa
                 Tulisan ini b erusaha     sebagai ‘jihad terlarang’ yang                                                                               Jihad, bagi mereka, meru-  melancarkan serangan ini den-
                menjelaskan jenis terorisme   tak boleh dilakukan.                                                                                    pakan satu-satunya ibadah   gan tidak meninggalkan ciri
                apa yang muncul dalam kasus   Bom di tiga gereja dan kan-                                                                             tertinggi yang pelakunya akan   khas mereka yang bercadar dan
                serangan terhadap Wiranto,   tor polisi di Surabaya pada                                                                              diberi reward  (ganjaran)  oleh   bercelana cingkrang.
                menteri yang mengurusi soal   Mei 2018 oleh tiga keluarga                                                                             Tuhan dengan masuk ke surga   Eric J Hobsbawm (1917) me-
                keamanan negeri ini.       ialah tergolong jenis familial                                                                             secara seketika tanpa jeda.  nyebutkan bahwa kaum yang
                 Serangan yang terjadi pada   suicide terrorism (bom bunuh                                                                              Istri dianggap perlu masuk   merasa dirinya tertindas secara
                10 Oktober 2019 ini merupakan   diri sekeluarga) meskipun ada                                                                         surga berbarengan agar tak   ideologis akan melakukan per-
                sebuah serangan terorisme   dua anaknya yang masih sela-                                                                              menikah lagi jika serangan   lawanan primitif dengan meng-
                keluarga atau dikenal dengan   mat dalam ledakan bom motor                                                                            bunuh diri  (isytishad)  hanya   gunakan alat-alat sederhana
                istilah familial terrorism.  tersebut.                                                                                                dilakukan suami.           sebagai senjata.
                 Dedy Tabrani (2018) mem-   Sesuai prediksi saya (Chaid-                                                                                                          Motif teologis kelompok
                berikan definisi tentang ter-  ar, 2018), bom keluarga (famil-                                                                        Senjata domestik           teroris di mana pun, selalu saja
                orisme keluarga batih yang   ial terrorism) kemudian beru-                                                                              Hal lain yang menarik dari   motif teologis dengan tekanan
                melibatkan ayah, ibu, dan   lang lagi di Sibolga dan Jolo                                                                             serangan teror terhadap Wi-  mesianisme atau millenarian-
                anak-anak kandung mereka   pada 2019 ini. Pelibatan ibu                                                                               ranto ini ialah penggunaan   ism yang kuat.
                dalam satu operasi amaliah un-  dan anak-anak dalam serangan                                                                          alat-alat sederhana sebagai sen-  Fitri Andriana dan Syahril
                tuk meledakkan diri (suicide)   jihad merupakan sebuah ijtihad                                                                        jata. Dalam antropologi, senjata   Alamsyah (Abu Rara) adalah
                atau tetap hidup (stand alone)   (keputusan keagamaan) yang                                                                      Ilustrasi  rumahan (domestic weapon)   kalangan millenarian yang
                untuk menghancurkan target.  unik yang dikeluarkan seorang   yang sering sulit dijerat pasal   hadap pejabat publik seting-  tuk turut serta menyerang Wi-  merupakan alat survival pal-  menyusun perlawanan primi-
                  Jenis serangan seperti itu   mufti atau intelektual organik   mana pun dalam sistem hukum   kat menteri ini ialah bahwa   ranto dengan senjata sederhana   ing minimal untuk menyerang.  tif tanpa perencanaan yang
                merupakan tipikal kelompok   yang tega mengorbankan anak-  Indonesia sekarang.  serangan tersebut dilakukan   yang bisa ditemukan di dapur   Inilah yang oleh James Scott   matang dengan alat dan sen-
                Jamaah Ansharut Daulah (JAD)   anak demi sebuah amaliah                         pasangan suami-istri tanpa   setiap rumah tangga.     (2008) disebut juga sebagai the   jata  yang  serbasederhana;
                yang bahkan oleh pimpinan   (serangan). Intelektual organik   Pasangan suami-istri  melibatkan anak-anak mereka.  Ini merupakan unsur paling   weapon of the weak (senjatanya   sesederhana rumah tangga
                tertingginya (Ustaz Aman Ab-  kekerasan inilah yang sebena-  Secara antropologis, yang   Abu Rara, misalnya, tidak   penting dalam identifikasi jenis   orang-orang yang kalah), selain   mereka yang miskin secara
                durrahman) sudah dinyatakan   rnya menjadi aktor intelektual   menarik dari serangan ter-  mengajak  Rara (anaknya) un-  terorisme yang mereka laku-  mengeluh dan hanya meng-  struktural ini.



                   Pemberitaan Media belum Ramah Perempuan






                                                                                         Penulis: Naura Normalita Afrianti
                                                       (Siswi kelas 12 SMA Muhammadiyah 1 Kota Magelang yang selama sehari menjadi Pemred Media Indonesia dalam program Girls Takeover)


                 PAUL Wright menjelaskan   yang tidak biasa terjadi atau   nasi jurnalisme di Indonesia   bagian besar jurnalis laki-laki   Goda Buruh Lewat Poster...”   judul itu menggambarkan   malah diakui potensinya seb-
                bahwa pemberitaan seks di   hal-hal tabu menjadi pemi-  sebanyak 81,4% dari total ke-  menarik khalayak ramai.  atau judul pemberitaan lain-  bahwa sosok laki-laki adalah   agai polisi wanita.
                media itu kontroversial. Hal   kat untuk ditelusuri. Tidak   seluruhan anggota  AJI se-  Berdasarkan hasil penga-  nya yang juga ditulis jurnalis   pahlawan.     Sudah cukup pemberitaan
                itu karena, umumnya, peng-  mengherankan jika perempuan   Indonesia.            matan penulis, terdapat be-  laki-laki seperti, “Semua Laki-  Judul tersebut berbeda den-  perempuan dengan penggam-
                gambarannya sensitif dan   digambarkan sebagai objek   Berdasarkan paparan terse-  berapa berita yang dituliskan   laki Pasti Minta Ditilang Kalau   gan dua judul sebelumnya   baran bahwa perempuan hanya
                bertentangan dengan norma   seksualitas. Hal itu karena ciri   but, dapat ditarik kesimpulan   jurnalis laki-laki yang secara ti-  Ketemu Polwan Seksi  yang menggambarkan  sosok   dilirik atau dibicarakan persoa-
                masyarakat. Akibatnya,  akan   khusus perempuan yang cukup   jurnalisme yang didomina-  dak langsung menyudutkan po-  ”Berbeda  halnya  dengan   perempuan berprofesi sebagai   lan “fisik”. Sudah seharusnya
                menimbulkan kecemasan dan   dijadikan sarana komersial.  si laki-laki akan lebih besar   sisi perempuan sebagai hal-hal   judul “VIDEO:  Aksi Heroik   polwan lebih diakui berdasar-  media  melirik  atau  membi-
                perhatian masyarakat.       Hasil penelitian dari Aliansi   membuat konten-konten yang   yang mengandung seksisme.  Polisi Selamatkan Balita...”   kan kecantikan ataupun tubuh-  carakan perempuan karena
                 Untuk  sebagian  besar  ma-  Jurnalis Independen (AJI) me-  mengarah ke ranah seksualitas   Sebagai contoh adalah judul   yang dituliskan jurnalis laki-  nya dengan unsur-unsur yang   “potensi” yang sama setaranya
                syarakat di Indonesia, hal-hal   nyebutkan laki-laki mendomi-  perempuan, yang menurut se-  pemberitaan “Polwan Cantik   laki. Secara tidak langsung,   mengandung seksisme bukan   dengan laki-laki.




                                                Politik Identitas, Sampai Kapan?






                                                                           Penulis: Gantyo Koespradono (Mantan Jurnalis Pemerhati Sosial Politik)


                 BERKOMITMEN menjadi      rin diundang memberikan    (10/10), diakui atau tidak, ini   Jika kita dihadapkan pada   kerja  sama  dengan  partai-  binekaan.       sampai kapan?
                parpol modern dan gagasan,   masukan dan gagasan kepada   juga efek dari politik indentitas   pertanyaan “politik identitas   partai progresif dan moderat   Saya sependapat dengan   Pekerjaan rumah parpol ke
                Partai NasDem, Kamis (10/10),   partai itu adalah pengamat   yang sampai sekarang terus   sampai kapan?”   di negara-negara lain. “Ilmu”   Komaruddin bahwa identitas   depan adalah bagaimana men-
                menggelar forum grup diskusi   politik dari CSIS Kusnanto   diglorifikasi oleh elite-elite   Kita mungkin akan terkejut   yang perlu diambil NasDem   keindonesiaan kita belum ter-  guatkan identitas kenegaraan
                guna menyusun Garis Besar   Anggoro, pakar dan penulis   politik, bahkan oleh petinggi   jika Kusnanto Anggoro men-  adalah  bagaimana mereka   tanam begitu kuat, terutama di   (keindonesiaan) kita. Koma-
                Haluan Partai (GBHP).     buku “Negara Paripurna” Yudi   parpol manakala negeri ini   jawab bahwa politik identitas   melawan gerakan fundamen-  kalangan generasi muda. Sejak   ruddin  mengingatkan bahwa
                 Partai ini rupanya sangat   Latif, cendekiawan Komarud-  menggelar pemilu, mulai dari   di negeri ini tetap akan ada.  talis yang merusak tatanan   kecil kita ditanamkan tentang   kemenangan yang baik dalam
                serius memersiapkan diri se-  din Hidayat, dan anggota DPD   pilpres sampai pilkada.  “Politik identitas tidak akan   sosial masyarakat.  identitas  etnis  dan  agama.   kontestasi pemilu adalah bu-
                bagai wujud pertanggung-  mantan ephorus HKBP Pdt      Kita tidak mungkin menafi-  pernah berakhir,” katanya   Menarik apa yang disam-  Identitas ini akarnya telah   kan suara, melainkan gagasan.
                jawaban sekaligus konsekuensi   WTP Simarmata.       kan fenomena Basuki Tjahaja   dalam  forum  yang  juga  di-  paikan Komaruddin Hidayat.   tertanam begitu kuat.  Oleh sebab itu kompetensi
                setelah dalam Pemilu Serentak   Saya beruntung bisa meng-  Purnama (Ahok) tempo hari   hadiri para anggota DPR dari   Dalam skala global, politik   Zaman Presiden Soeharto   dan integritas sangat penting
                2019 lalu masuk dalam em-  hadiri  acara  itu  sekaligus   adalah bukti politik identitas   Fraksi NasDem.  identitas memang tidak mung-  berkuasa, identitas kenegaraan   dimiliki partai politik, sehing-
                pat besar partai yang punya   belajar bagaimana sebuah   dalam makna negatif masih ter-  Mengapa politik identitas   kin dilenyapkan. Dalam prak-  (state) diakui memang kuat.   ga budaya musyawarah untuk
                kursi terbanyak di DPR setelah   partai mempersiapkan dan   tanam begitu kuat di negeri ini.  itu selamanya tetap akan ada?   tik,  etnik  dan  agama  yang   Namun, ketika era reformasi   mufakat yang menjadi bagian
                PDIP, Golkar, dan Gerindra.  bertekad menjadi partai gaga-  Silakan kalau  Anda men-  Anggoro menjelaskan politik   paling mudah dipakai.  datang  dan  politik  desentral-  dari identitas kita sebagaimana
                 Forum grup diskusi yang   san dan moderen dalam upaya   ganggap ini guyonan. Seorang   identitas dan fundamentalisme   Saat politik identitas  itu   isasi  diberlakukan,  parpol   tercermin dalam sila keempat
                kemarin digelar adalah untuk   merestorasi bangsa.   Ma’ruf  Amin sangat mung-  tidak selamanya buruk sepan-  berkait dengan etnik, menu-  belum siap beradaptasi.  Pancasila tercerahkan kembali.
                kali kedua. Tema atau bahasan   Tema dan fokus diskusi   kin tidak akan menjadi wakil   jang itu baik buat negara. Per-  rut Komaruddin, kita me-  Komaruddin mengibarat-  Bukan sekadar rebutan suara
                yang diusung dalam FGD kali   yang diusung sendiri men-  presiden kalau saja politik   soalannya adalah bagaimana   mang bisa membicarakan dan   kan parpol kini sedang sakit.   bermodalkan mengeksploitasi
                ini  adalah  “Politik  Identitas,   gundang perhatian saya, sebab   indentitas keiindonesiaan kita   kita, termasuk parpol, men-  mendiskusikannya dengan   Bagaimana kita bisa memban-  politik identitas “aku mayori-
                Sampai Kapan?”            fakta tidak bisa dimungkiri   telah selesai.          gelolanya supaya berdampak   santai. Namun, jika sudah me-  gun politik keindonesiaan jika   tas” dan “kamu minoritas”.
                 Layaknya FGD, orang pent-  bahwa politik identitas (dalam   Andai saja Ahok tidak nekat   positif.        nyangkut  agama, masyarakat   parpol sakit, padahal sang   Ya, jangan sampai seperti
                ing (ahli/pakar ) diundang   pengertian negatif) masih di-  “menguji” bahwa politik iden-  Kecintaan kita kepada Pan-  masih sensitif.  aktornya adalah parpol?  dikhawatirkan Pdt Simarmata,
                sebagai pembicara guna mem-  pegang begitu kuat di negeri   titas kita belum selesai, tidak   casila dan aliran Islam moderat   Dalam konteks keiindone-  Rasanya  apa  yang  disam-  dengan politik identitas, may-
                berikan wawasan, ilmu dan   ini oleh sekelompok golongan   mungkin  seorang  laki-laki   dikelompokkan oleh Anggoro   siaan kita, cendekiawan ini   paikan Komaruddin perlu   oritas bernafsu untuk memus-
                pengetahuan, sehingga lewat   yang jika dibiarkan dan tidak   yang mengklaim dirinya se-  sebagai bagian dari politik   berpendapat yang sekarang   dijadikan bahan introspeksi   nahkan yang lain.
                gagasan dan kompetensi yang   ditempatkan pada tempat yang   bagai  “imam  besar”  umat,   identitas. Ya, politik identitas   ini perlu kita perjuangkan   bagi parpol bahwa fakta di la-  Semoga NasDem bisa hadir
                mereka miliki, kelak Nas-  seharusnya, bakal mencabik-  namanya tiba-tiba melambung   dalam pengertian positif.  bukan kebinekaan, melainkan   pangan parpol selama ini tidak   agar politik identitas keindo-
                Dem punya bekal manakala   cabik kebinekaan kita.    begitu tinggi dan dianggap   Lalu bagaimana agar poli-  keesaan.                 punya akar kuat di masyara-  nesiaan semakin kuat, se-
                harus  menghadapi  pekerjaan   Mengetahui  latar  belakang   sebagai “malaikat” oleh para   tik identitas yang praktiknya   Kita mungkin terkejut men-  kat. Akhirnya manakala pe-  hingga keesaan kita sebagai
                bagaimana menata bangsa dan   dua tersangka (suami istri)   pengikutnya. Diakui atau ti-  merusak keindonesiaan kita?  dengar  paparan  Komaruddin   milu datang, ujung-ujungnya   bangsa mampu menjadikan
                negara ini ke depan lebih baik.  penusuk  Menko  Polhukam   dak, fenomena  Ahok terus   Anggoro menyarankan Nas-  bahwa keesaan-lah yang jauh   politik identitas (agama) yang   negeri ini semakin cemerlang
                 Orang penting yang kema-  Wiranto di Pandeglang, Kamis   mengefek hingga sekarang.  Dem menjalin hubungan dan   lebih penting daripada ke-  dieksploitasi. Persoalannya   dan rakyatnya sejahtera.




                   P
                   PALANGKA     POSTALANGKA     POST                                         Redaktur Pelansana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
                                                                                             di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
                                                                                             Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Na  ri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
                                                                                             Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
                   Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya               Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
                   Penerbit      : PT Media Palangka Pambelum
                   Terbit Pertama   : 15 November 2001                                       Manager Produksi : Junaidi E  endi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
                   SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001  Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
                                                                                             Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
                   Dewan Redaksi                       : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto  (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
                   Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab     : M Harris Sadikin
                   Pemimpin Perusahaan                 : Revy Apriani                        Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
                   Kabag Litbang                       : Hairil Supriadi                     (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
                   Ombudsman                           : -                                   Percetakan    : PT Media Palangka Pambelum
                                                                                             Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)
   1   2   3   4   5   6   7