Page 17 - LKPD DIGITAL BERBASIS RIDDLE STORY MATERI ANIMALIA UNTUK SISWA KELAS X IPA SMA/MA
P. 17
Tono akhirnya mencari beberapa cacing air lagi untuk ia jadikan umpan. Namun, karena
tubuh si cacing air ukurannya kecil dan licin Tono kesusahan untuk menangkapnya. Tono
hanya mampu membawa pulang 5 ekor cacing air. Sesampainya di rumah, seperti biasa Tono
akan membelah cacing yang akan ia gunakan sebagai umpan sebelum disimpan.
Beberapa hari kemudian, Tono hendak pergi memancing bersama teman-temannya.
Sebelum berangkat tidak lupa Tono mengambil cacing air yang telah ia simpan. Untuk
memastikan kondisi cacing masih dapat digunakan sebagai umpan Tono memeriksanya
terlebih dahulu. Namun, alangkah terkejutnya ia begitu melihat di dalam wadah terdapat 10
ekor cacing dengan organ yang lengkap. Padahal Tono ingat sekali bahwa ia hanya memiliki 5
ekor cacing air dan dibagi menjadi 2 bagian.
“Wah… apa yang terjadi?” Gumam Tono, masih dengan memandangi wadah.
“Apa cacing ini sedang menggunakan jurus bayangan sehingga menjadi banyak
begini?” Tidak ingin berspekulasi sendiri, Tono akhirnya menelfon Joko teman
memancingnya.
“Hallo… Jo, aku ingin memberitahukan sesuatu yang menarik.”
“Apa itu?” Tanya Joko.
“Aku kemarin menemukan cacing air, sengaja kuberi nama cacing air karena aku
menemukannya hidup dalam air. Aku membawanya pulang untuk dijadikan umpan pancing.
Sebelum kusimpan dalam wadah, aku memotongnya terlebih dahulu menjadi 2 bagian. Hari
ini aku membuka wadah itu, dan kau tahu apa yang aku lihat? Cacing air itu memiliki jurus
bayangan.” Cerita Tono dengan penuh semangat.
“Jurus bayangan bagaimana?”
“Cacing itu menjadi banyak sekarang, dari 5 ekor menjadi 10 ekor.”
“Kau bilang tadi sempat membelahnya menjadi 2 bagian, ya pantas saja sekarang
ada 10.”
“Tetapi kasusnya berbeda, Jo. Semua cacing itu sekarang memiliki anggota badan
yang lengkap, bukan dengan bentuk terbelah lagi. Berarti benarkan dia memiliki jurus
bayangan?”
“Yang benar saja, memangnya dia Naruto! Beberapa cacing memang dapat
membelah diri. Mereka berkembang biak dengan cara itu.”
“Memang ada yang begitu?”
“Kau saja yang tidak memperhatikan ketika guru biologi menerangkannya.”
“Hehehe…lalu cacing jenis apa yang aku temukan ini? Aku jadi penasaran, apakah
namanya memang benar cacing air?”
“Tidak, kau salah. Coba sebutkan ciri-cirinya agar aku bisa mengetahui apa nama
spesies cacing itu.”
“Baiklah.” Tono memperhatikan cacing itu dengan teliti.
“Bentuk tubuhnya pipih, kepalanya berbentuk segitiga dan terdapat 2 bintik mata.”
“Hm… kau bilang menemukannya di sungai. Sungai yang mana?”
“Sungai di dekat rumahku, yang airnya jernih.”
“Kalau begitu tepat sekali dugaanku. Dia salah satu anggota filum cacing pipih.”
11