Page 15 - KELAS V
P. 15
surga, dan tempatnya berdekatan denganku. Hal ini diisyaratkan Nabi
dengan jari telunjuk dan jari tengahnya yang berdekatan dan tidak
terhalang apa pun”.
Begitulah kepedulian Nabi Muhammad saw. kepada umatnya. Rasul
terakhir adalah Nabi Muhammad saw., dialah nabi dan rasul penutup, tidak
ada lagi nabi dan rasul setelahnya. Karena Nabi Muhammad saw. sebagai
penutup, maka sering disebut dengan istilah khatamUl anbiya artinya
penutup atau penghabisan para nabi dan rasul.
E. Sikap Terpuji Para Rasul dan Rasul UlUl ‘Azmi
1. Sikap Terpuji Para Rasul
Ada sikap berbicara, sikap makan-minum, sikap berjalan, sikap bertamu,
sikap waktu belajar, sikap ketika bergaul sesama teman, dengan guru,
dengan orangtua sendiri atau dengan orang yang lebih tua, dan sebagainya.
Terpuji (mahmūdah) artinya sikap yang baik sesuai aturan agama Islam.
Misalnya jujur (al-Amanah), pemaaf (al-‘AfwU), tekun (al-KhUsū’), malu
kalau diri tercela (al-HayāU), bersih (an-Nazafah), pemurah (as-SakhaU),
sabar (as-SabrU) dan seterusnya.
Sikap terpuji para rasul itu dapat dibagi menjadi dua, yaitu sikap
terpuji kepada Allah Swt. sebagai pencipta alam semesta, dan sikap terpuji
kepada sesama manusia dan alam sekitar.
Kita telah mengetahui bahwa para Rasul itu memiliki sifat wajib, yaitu
sifat siddiq artinya benar, sifat amanah artinya dapat dipercaya, sifat
tablig artinya menyampaikan, dan sifat fat±nah artinya pandai dan cerdas.
Selain itu, ada sifat dan sikap yang mereka pegang teguh yaitu menyembah
hanya kepada Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa, taat dan patuh kepada
Allah Swt.
Para Nabi dan Rasul itu terpelihara dari segala macam dosa (Ma’sum),
baik dosa kecil apalagi dosa besar. Tetapi sebagai manusia biasa tidak lepas
dari sifat khilaf seperti yang dilakukan oleh Nabi Ādam a.s. yaitu
mendekati pohon larangan Allah akibat godaan setan.
13 KelAs V SD/MI