Page 125 - BKSN 2021 (1)
P. 125
4. Yesus memberikan sebuah perintah tegas, “Relakanlah hatimu dan
bertobatlah!” Relakanlah hati adalah perintah agar bersemangat atau
bernyala-nyala dalam semangat. Dengan kata-kata ini, Yesus meng-
ajak jemaat Laodikia untuk berubah dari mentalitas suam-suam
kuku. Mereka diminta untuk merelakan diri dipenuhi, dikuasai, dan
digerakkan oleh Roh Kudus. Bertobatlah tidak hanya berarti perin-
tah untuk mengubah sikap dan perilaku dari yang tidak baik di masa
lampau menuju yang baik di masa depan, tetapi juga untuk meng-
ubah cara berpikir. Orang perlu mengakui kesalahan di masa lam-
pau atau sekarang, setelah itu memiliki niat, rencana, dan strategi
yang tepat untuk memperbaikinya di masa depan. Perubahan sikap
dan perilaku harus didasari oleh perubahan cara berpikir dan cara
pandang. Dengan kedua perintah ini, jemaat Laodikia diajak untuk
mengubah cara berpikir mereka tentang kekayaan dan rasa percaya
diri yang berlebihan.
Sharing dan Aksi Nyata
Setelah penjelasan teks, fasilitator mengajak peserta untuk men-sharing-
kan pengalaman pribadi mereka dan untuk mengungkapkan niat melaku-
kan aksi nyata dengan arahan pertanyaan di bawah ini. Fasilitator juga
perlu mengingatkan peserta agar menggunakan kata “saya” dan bukan
“kita” atau “kami” dalam sharing demi menghindari kesan menggurui
orang lain.
1. Apakah problem yang dihadapi oleh jemaat Laodikia juga aku alami
sekarang ini? Tunjukkanlah secara konkret!
2. Dalam pengalaman hidupku, apakah nafsu serakah akan harta dan
kekayaan mengikis iman dan kepercayaanku kepada Tuhan?
3. Sejauh mana harta dan kekayaanku dapat berfungsi secara positif
untuk mengembangkan hidup menggereja?
4. Selama masa krisis karena pandemi Covid ini, apakah aku meng-
alami kemunduran dalam hidup rohani sehingga terjangkiti virus
“suam-suam kuku”?
5. Apa aksi nyata yang akan aku lakukan selama satu minggu ke depan
agar virus “suam-suam kuku” tidak menyebar dan melumpuhkan
hidup rohaniku?
Pertemuan Keempat 123