Page 3 - MATERI-INTI-1-_BLS-BHD__1
P. 3
DIKLAT BAPELKES BATAM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja, dan kapan saja. Sudah
menjadi tugas petugas kesehatan untuk menangani masalah tersebut, walaupun
begitu tidak menutup kemungkinan kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi pada
area yang sulit dijangkau petugas kesehatan, maka pada kondisi tersebut peran serta
masyarakat untuk membantu korban sebelum ditemukan oleh petugas kesehatan
menjadi sangat penting.
Kondisi gawat darurat ini biasanya berorientasi pada ancaman kematian dan
pencegahan kecacatan. Ancaman kematian diawali jika terdapat masalah dijalan
nafas, pola nafas dan terhentinya fungsi jantung dan atau paru yang berorientasi
pada otak. Angka kejadian kasus yang memerlukan resusitasi jantung paru (RJP)
sebagian besar adalah akibat henti jantung mendadak (cardiac arrest). Jantung,
paru dan otak merupakan organ-organ vital, gangguan atau hilangnya fungsi dari
salah satu organ ini dapat berakibat kematian.
Statistik membuktikan bahwa hampir 90% korban meninggal ataupun cacat
disebabkan oleh korban terlalu lama dibiarkan atau waktu ditemukan telah
melewati the golden period dan ketidaktepatan serta akurasi pertolongan pertama
saat kali pertama korban ditemukan. Dengan pemahaman yang utuh terhadap
konsep dasar gawat darurat serta kemampuan memberikan bantuan hidup dasar
maka angka kematian dan kecacatan dapat ditekan serendah mungkin.
B. Deskripsi Singkat
Mata Diklat ini membahas tentang pengertian Bantuan Hidup Dasar, tanda-
tanda henti jantung dan henti nafas, melakukan bantuan hidup dasar dengan teknik
resusitasi jantung paru ( dewasa ,anak,neonatus ).
C. Manfaat Bahan Ajar bagi Peserta
Bahan ajar ini diharapkan dapat membantu peserta pelatihan dalam mengikuti
materi Bantuan Hidup dasar. Selain itu juga dapat menjadi referensi pembaca dalam
melakukan bantuan hidup dasar dengan menggunakan teknik resusitasi jantung
paru pada orang dewasa, anak, neonatus.
33
A great place to learn and grow