Page 80 - E-Book PPKn
P. 80
Akibat kegagalan yang dialami oleh Belanda dalam upaya melakukan diplomasi
dengan negara Indonesia, maka pada tanggal 11 November tahun 1946 negara Belanda dan
negara Indonesia membuat suatu perjanjian yang disebut dengan perjanjian Linggarjati yang
mana di dalam perjanjian tersebut terdapat beberapa poin yang harus dipatuhi oleh kedua
belah pihak yakni:
1. Belanda mengakui secara de facto wilayah Republik Indonesia yaitu, Pulau Jawa,
Pulau Sumatera, dan Pulau Madura.
2. Belanda harus meninggalkan wilayah RI paling lambat 1 Januari 1949.
3. Pihak Belanda dan Indonesia sepakat untuk membentuk Negara Republik Indonesia
Serikat (RIS), dan
4. Dalam bentuk RIS, Indonesia harus bergambung kedalam Commonwealth atau
persemakmuran Indonesia dan Belanda dengan mahkota Belanda sebagai pemimpin
persemakmuran.
Meskipun perjanjian ini telah disepakati dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak, namun pada
pelaksanannya mengalami kegagalan karena
Tahukah Kamu? banyaknya perbedaan yang ada diantara Belanda dan
Indonesia sehingga berujung pemutusan penjanjian
linggarjati secara sepihak oleh negara Belanda.
Negara Indonesia yang kaya akan berbagai
macam sumber daya alamnya membuat bangsa
Nama Perjanjian Linggarjati Belanda memiliki keinginan yang sangat besar untuk
diambil dari salah satu nama
desa yang ada didearah menguasai negara Indonesia kembali sehingga untuk
cirebon dan kuningan. merebut kemerdekaan bangsa Indonesai saat itu
Daerah ini dipilih sebagai merupakan suatu hal yang mutlak untuk dilakukan
tempat membuat perjanjian
antara Indonesia dan Belanda oleh bangsa Belanda. Oleh sebab itulah pada tanggal
karena desa Linggarjati 21 Juli 1947 Belanda melakukan penyerangan secara
dianggap sebagai daerah militer ke wilayah Indonesia dengan tujuan utamanya
yang netral untuk kedua
belah pihak. ialah daerah-daerah yang memiliki kekayaan alam
yang bernilai ekonomis tinggi.
Tindakan negara Belanda kepada Indonesia pada saat itu menarik perhatian dunia
internasional dan Amerika Serikat sebagi salah satu negara Adidaya. Oleh karena itu, melalui
investasi yang dilakukan oleh United Nations Security Council atau dewan keamananan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tangga 27 Juni sampai dengan tanggal 1 Agustus
75