Page 22 - GERBANG CERIA EDISI 26
P. 22

FLORA




         & FAUNA




         Oleh Lira Diani Adhellia















         Trenggiling






         Nama trenggiling berasal dari Bahasa Melayu yakni mengguling atau guling yang berarti menggulung
         atau melingkar seperti bola. Tenggiling atau trenggiling (pemakan-semut bersisik) adalah mamalia dari
         ordo Pholidota. Satu keluarga yang masih ada, Manidae, memiliki tiga genera, yaitu Manis yang terdiri
         dari empat spesies yang hidup di Asia, Phataginus yang terdiri dari dua spesies hidup di Afrika, dan
         Smutsia yang terdiri dari dua spesies juga tinggal di Afrika.


         Spesies ini memiliki berbagai ukuran mulai dari 30 cm hingga 100 cm. Trenggiling dewasa mampu
         mencapai 8-12 kilogram dengan panjang tubuh 79-88 kilogram. Umumnya tubuh trenggiling jantan
         lebih panjang dibandingkan trenggiling betina.
         Trenggiling dikenal sebagai pemakan serangga terutama semut dan rayap. Oleh karena itu kenal
         sebagai anteater (pemakan semut).

         Biasanya, trenggiling akan menggulung tubuhnya saat berada dalam kondisi terancam sebagai
         pertahanan menghindari ancaman. Pada saat terancam, sisik yang dimiliki trenggiling akan dikibaskan
         ke arah lawan yang berfungai sebagai senjata. Selain itu, ia akan menyemprotkan cairan berbau busuk
         dari kelenjar analnya untuk mengusir predator yang mengganggunya.

         Fakta menariknya adalah trenggiling tidak menghancurkan makanannya di dalam mulut. Hal ini
         dilakukan sebab trenggiling tidak memiliki gigi. Namun, makanannya akan tergiling dengan bantuan
         kerikil yang tertelan di dalam lambung trenggiling. Penelitian yang dilakukan oleh Ratna (2007)
         menunjukkan bahwa lidah trenggiling mampu mencapai 25 cm. Hal ini menjadi sebab trenggiling
         mampu melepaskan kotoran yang menempel pada di makanannya dengan menjulurkan dan menarik
         lidahnya secara cepat. Proses penyaringan ini terjadi pada kerongkongan trenggiling.


         Trenggiling hidup pada habitat dan ekosistem hutan hujan tropis dengan dataran rendah sehingga
         tersebar di kawasan Asia dan Afrika. Terdapat 4 spesies yang ada di kawasan Asia yaitu Chinese
         Pangolin, Indian Pangolin, Philipine Pangolin dan Sunda Pangolin manis javanica). Trenggiling sunda
         (manis javanica) atau dikenal dengan trenggiling malaya atau jawa merupakan spesies yang sering
         ditemukan di kawasan Asia Tenggara. Namun saat ini keberadaannya saat ini berada di ujung tanduk
         karena berbagai faktor seperti kerusakan alam dan perburuan hingga perdagangan liar.





  18
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26