Page 30 - Isolasi Pemurnian dan Identifikasi Senyawa Golongan Flavanoid
P. 30
CONTOH IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID
DAUN WARU
A. Pengumpulan dan Penyiapan Bahan
Daun segar dibersihkan dan dikeringkan. Selanjutnya daun yang telah kering diserbuk
dengan menggunakan blender, kemudian diayak untuk mendapatkan serbuk yang lebih halus.
B. Ekstraksi Senyawa Flavonoid
Penyarian dalam penelitian ini menggunakan metode maserasi dengan penyarian bertingkat
menggunakan pelarut yang tingkat kepolarannya berbeda, penyari yang digunakan, yaitu
petroleum eter ( PE ) dan etanol 70%.
Cara maserasi merupakan cara yang paling mudah pengerjaannya dan alat yang digunakan
sederhana, mudah diusahakan dapat diefektifkan dengan pengadukan atau remaserasi dan zat
aktifhya tidak mudah rusak karena tidak ada faktor pemanasan.
Penyari yang digunakan berturut-turut adalah petroleum eter kemudian etanol 70%. Pertama
kali serbuk diekstraksi menggunakan petroleum eter, bertujuan untuk menghilangkan senyawa-
senyawa dengan polaritas rendah seperti lemak, karotin dan lilin yang akan mengganggu proses
ekstraksi. Serbuk daun X direndam dalam penyari sehingga larutan PE terlihat diatas permukaan
serbuk, perendaman dilakukan selama 5hari sambil sering dilakukan pengadukan.
Selanjutnya, setelah 5 hari disaring, ampas dikeringkan dalam udara terbuka. Penyarian ini
dilakukan secara bertahap dengan dua kali penyarian. Penyari yang kedua menggunakan etanol
70 %, yang merupakan pelarut yang baik untuk senyawa hidrofilik dan lipofilik serta lebih polar
dibanding petroleum eter. Filtrat etanol yang didapatkan dipekatkan dengan menggunakan rota
evaporator. Selanjutnyaekstrak siap untuk difraksinasi.
C. Fraksinasi Senyawa Flavonoid
Hasil ekstraksi dengan pelarut PE tidak difraksinasi, karena dianggap bersifat
selektifterhadap senyawa non polar. Fraksinasi dilakukan dengan sistem cair-cair. Tujuan
fraksinasi ini adalah untuk memisahkan senyawa flavonoid sesuai dengan tingkat polaritasnya.
Pada ekstrak etanol yang telah dipekatkan dengan rotaevaporator ditambahkan air 100 ml,
kemudian difraksinasi dengan etil asetat menggunakan corong pisah secara bertahap. Setelah
lapisan air dan etil asetat dipisahkan maka didapatkan fraksi etil asetat. Selanjutnya lapisan air
difraksinasi kembali dengan n-butanol secara bertahap pula. Dengan demikian pada akhir
fraksinasi diproleh fraksi PE, fraksi etil asetat, fraksi n-butanol, dan fraksi air.
Isolasi Pemurnian dan Identifikasi Senyawa Golongan Flavanoid 30