Page 414 - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Compile 18 Januari 2019
P. 414

Wiranto Arismunandar





                                                                                                                                                                  MASA KECIL DAN PENDIDIKAN

                                                                                                                                                                  Wiranto Arismunandar dilahirkan di Semarang pada tanggal 19 November 1933, anak kedua dari enam
                                                                                                                                                                  bersaudara pasangan R. Aris Munandar dan Sri Wurjan.  Aris Munandar mendidik anak-anaknya sedari
                                                                                                                                                                                                                   1
                                                                                                                                                                  kecil secara keras dan disiplin serta memperhatikan betul pendidikan anak-anaknya, mulai dari memilih
                                                                                                                                                                  sekolah  yang  tepat  sampai pada  jurusan  apa  yang  harus  diambil. Usaha  keras  yang  dilakukan  Aris
                                                                                                                                                                  Munandar membuahkan hasil. Anak tertua atau kakak Wiranto, Artono Aris Munandar, merupakan
                                                                                                                                                                  teknisi elektro lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal
                                                                                                                                                                  (Irjen) Listrik dan Energi Baru Departemen Pertambangan dan Energi dan dosen di Fakultas Teknik
                                                                                                                                                                  Universitas Indonesia (UI).  Anak ketiga, Budiono Aris Munandar, yang bercita-cita menjadi penerbang
                                                                                                                                                                                          2
                                                                                                                                                                  dianjurkan  belajar  di akademi perkebunan, kemudian  menjabat  sebagai Komisaris  PT  Perkebunan
                                                                                                                                                                  Nusantara  (PTPN)  Jawa  Timur,  PTPN  Jawa  Tengah,  dan  PTPN  I  Langsa  di Aceh.  Wismoyo, anak
                                                                                                                                                                  keempat, diperbolehkan masuk ke Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang.  Puncak karier
                                                                                                                                                                                                                                              3
                                                                                                                                                                  militer Wismoyo adalah sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) pada masa akhir Orde Baru.
                                                                                                                                                                  Dua anak perempuannya, Titi Rarasati dan Retnowati, belajar di Universitas Gajah Mada Yogyakarta
                                                                                                                                                                  (UGM) dan kemudian menjadi guru SMU Negeri untuk mata pelajaran fisika dan matematika.

                                                                                                                                                                  Wiranto Arismunandar memulai pendidikan di sekolah rendah di Jawa Timur. Demikian pula sekolah
                             Masa Jabatan                                                                                                                         menengah pertama dan menengah atasnya. Prestasi sekolahnya sangat membanggakan. Oleh sebab itu
                                                                                                                                                                  ayahnya memintanya melanjutkan ke Bagian Mesin Fakultas Teknik ITB,  yang masa itu masih menjadi
                                                                                                                                                                                                                                  4
                             16 Maret – 21 Mei 1998                                                                                                               bagian UI. Selama satu semester pada awal kuliah ia tinggal di Jl. Pajajaran No. 6A, rumah ibu Prof. Anton
                                                                                                                                                                  Mulyono, kemudian tinggal di Asrama Mahasiswa Jalan Ganesa 15 B. Ia tinggal serumah dengan A. Sadali,
                                                                                                                                                                  Mathias Aroef, Samaun Samadikun, A. Nu’man, Suwarso, Sunardi, Tjokorda Raka, Tungki Ariwibowo,
                                                                                                                                                                  J.C. Kana, Mulhim, Fauzi S, Rochadji Gapar, Jasjfi, Soebhakto, Geert Pandegirot, dan teman-teman lain.
                                                                                                                                                                  Ia merasakan hidup di asrama mengasyikkan dan merasa beruntung dapat berkenalan dan menjalin
                                                                                                                                                                  pertemanan dengan orang yang berasal dari berbagai penjuru tanah air, berbagai ragam budaya, dan
                                                                                                                                                                  kehidupan bertoleransi. Ia senang mempunyai banyak teman, sebab pertemanan merupakan bekal
                                                                                                                                                                  paling utama dalam kehidupan bermasyarakat. 5

                                                                                                                                                                  Wiranto  lulus  ujian  sarjana  teknik  mesin  ITB  pada  tanggal  10  Februari  1959. Ketua  Bagian  Mesin
                                                                                                                                                                  ITB Prof. Dr. Ing. K.W. Vohdin menawarkan beasiswa belajar ke luar negeri kepada Wiranto dengan
                                                                                                                                                                  syarat mau menjadi dosen. Tawaran ini tidak pernah diduga dan ditanggapi secara cepat: Wiranto
                                                                                                                                                                  menyatakan kesediaan mengabdi sebagai dosen di almamaternya.  Dua bulan sebelum berangkat ke
                                                                                                                                                                                                                             6
                                                                                                                                                                  Purdue University Amerika Serikat, tepatnya pada bulan Juni 1959, Wiranto menikahi Sekarningrum
                                                                                                                                                                  Wirakusumah.

                                                                                                                                                                  Setamat dari Purdue University Wiranto menepati janji menjadi dosen ITB. Tidak lama berselang, ia
                                                                                                                                                                  berniat melanjutkan studi pascasarjananya. Keinginan itu terwujud pada tahun 1961 dengan belajar di


                                                                                                                                                                  1      Pidato Wiranto Arismunandar pada acara “Apresiasi dan Pengabdian Guru Besar dan Dosen Senior,” di Departemen Teknik
                                                                                                                                                                     Mesin Aula Timur ITB, tanggal 27 September 2003.
                                                                                                                                                                  2      Kompas, tanggal 9 Februari 1996.
                                                                                                                                                                  3      Suara Pembaruan, tanggal 12 Februari 1996.
                                                                                                                                                                  4      Pidato Wiranto Arismunandar pada acara Apresiasi dan Pengabdian Guru Besar dan Dosen Senior, di Departemen Teknik Mesin
                                                                                                                                                                     Aula Timur ITB, tanggal 27 September 2003.
                                                                                                                                                                  5      Suara Pembaruan, tanggal 12 Februari 1996.
                                                                                                                                                                  6      Kompas, tanggal 9 Februari 1996.




                             402  MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018                                                                                                             MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-2018  403
   409   410   411   412   413   414   415   416   417   418   419