Page 17 - Bahan Ajar Alat Optik Vaizatul Uzfa
P. 17
Bahan Ajar Elektronik
Fisika Kelas XI Semester 2
bawaan genetik, kebiasaan membaca yang buruk, faktor lingkungan, faktor usia, faktor
gizi, dan stres.
Agar dapat melihat benda-benda jauh penderita rabun jauh harus menggunakan
lensa kacamata cekung untuk menghasilkan bayangan maya di depan lensa pada jarak yang
sama dengan titik jauh mata (s’ = -PR). Jadi untuk lensa yang digunakan penderita rabun
jauh atau miopi, berlaku dan . Untuk menentukan kekuatan lensa
kacamata yang digunakan seseorang, dapat digunakan persamaan
Akan tetapi, secara khusus tanpa perlu menghitung jarak fokus lensa dapat digunakan
persamaan
atau
(11.1)
Keterangan:
P = kekuatan lensa penderita miopi (dioptri)
PR = Punctum Remotum/titik jauh (m/cm)
2) Rabun Dekat (Hypermetropi)
Orang dengan mata rabun dekat memiliki titik
dekat (PP) lebih besar dari 25 cm, tetapi titik
jauhnya (PR) tetap jarak tak terhingga. Hal tersebut
terjadi karena lensa mata tidak dapat menjadi
cembung sebagaimana mestinya sehingga sinar-
sinar yang berasal dari jarak sejauh titik dekat
normal akan berpotongan di belakang retina.
Hipermetropi dapat disebabkan oleh beberapa hal Gambar 11.5 Rabun Dekat (Hypermetropi)
Sumber: http://fisikaabc.com
seperti, faktor keturunan, bola mata terlalu keci dan
faktor usia.
Agar dapat melihat benda-benda dekat pada jarak tertentu, penderita rabun dekat harus
menggunakan lensa kacamata cembung untuk menghasilkan bayangan maya di depan lensa
pada jarak yang sama dengan titik dekatnya . Jadi, lensa yang digunakan oleh
penderita rabun dekat atau hipermetropi memiliki kekuatan:
12 Fisika SMA/MA Kelas XI