Page 25 - Komunikasi Pendidikan
P. 25

Dalam  konteks  ini,  komunikasi  pendidikan  bisa  disejajarkan


                        pentingnya  dengan  metodologi  pegajaran,  manajemen


                        pendidikan,  dan lain-lainnya. Bisa dibayangkan bahwa  hempir

                        80  %  aktivitas  guru  maupun  dosen  diruang  kelas  adalah


                        kegiatan  komunikasi,  baik  verbal  maupun  nonverbal.  Oleh

                        karenanya, hal buruk penerimaan materi oleh para siswa belum


                        tentu  karena  guru  atau  dosennya  kurang  menguasai  materi.


                        Tetapi  sangat  mungkin  justru  karena  metode  komunikasi


                        mereka yang kurang baik di depan para siswa.

                               Kedua,  komunikasi  pendidikan  akan  menunjukkan  arah


                        proses konstruksi sosial atas realitas pendidikan. sebagaimana

                        dikatakan teoretisi sosiologi pengetahuan Peter L. Berger dan


                        Thomas  Luckman  dalam  Social  Construction  of  Reality,


                        realitas  itu  dikonstruksikan  oleh  makna-makna  yang

                        dipertukarkan dalam tindaka dan interaksi individu-individu.


                        Dengan demikian, dapat dipahami bahwa realitas itu dinamis


                        dan  inter  subjektif.  Proses  mengonstruksi  makna  tentu  tak

                        lepas  dari  proses  pelembagaan  dan  legitimasi  untuk


                        memapankan sesuatu sehingga terpola dan menjadi kenyataan


                        objektif,  sekaligus  juga  terdapat  internalisasi  sebagai

                        dimensi subjektif dari proses konstruksi tersebut. Artinya,


                        komunikasi pendidikan bisa memberi kontribusi sangat penting
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30