Page 30 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI DESEMBER 2021 VERSI ONLINE
P. 30
SOSOK
sekampus. Aktif di pesantren sampai ta-
Tanpa membaca isi lembaran hun 1995, Sufri kemudian balik
itu, ia langsung melaksanakan kampung. Alasannya ingin lebih
perintah. Belakangan barulah Sufri fokus membina keluarga yang
tahu, bahwa ternyata isinya beru- masih minim pemahaman tentang
pa kritik tajam terhadap amaliyah Islam.
ibadah pihak tertentu. Sampailah Namun hidup jauh dari pesant-
selebaran tersebut pada tangan ren membuatnya tidak nyaman.
seorang tokoh masyarakat Toili. Ilmu terasa kurang, iman pun
Sang tokoh pun langsung naik da- demikian. Sufri akhirnya memu-
rah. tuskan untuk kembali bergabung
“Saya kira berisi materi kuli- dengan teman-teman seperjuan-
ah. Nggak tahunya taushiyah. To- gan.
koh agama setempat sangat mar- Tahun 1998 ada kabar bahwa
ah,” kenangnya. Hidayatullah hendak merintis pe-
Sufri dituding menyebarkan santren di Toili, Luwuk Banggai.
alirat sesat. Tokoh agama itu keti- Tanpa ragu-ragu, Sufri bergegas
ka menjadi imam shalat Shubuh di menuju lokasi perintisan.
masjid yang tidak jauh dari lokasi “Bagi saya, Hidayatullah telah
pesantren, mendoakan agar Sufri mengajarkan tentang bagaimana
segera mati. Sufri juga dilaporkan perjuangan, baik di medan dak-
ke Kantor Urusan Agama (KUA) wah, maupun meniti kehidupan,”
setempat karena dianggap meng- jelas Sufri.
ganggu stabilitas. Setahun kemudian, Sufri turut
Seusai memberikan penjelasan merintis kampus Pesantren Hi-
dan melakukan berbagai macam dayatullah di Desa Binohu, Ke-
cara pendekatan, situasi yang me- camatan Bunta, Luwuk Banggai
negangkan itu akhirnya berang- (1999-2001). Lokasinya terpencil
sur reda. “Alhamdulillah, akhirnya dan jauh dari pemukiman warga.
reda dan teratasi,” Sufri menghela Jika malam gelap gulita karena
nafas. belum ada aliran listrik di sana.
Berbagai tantangan semacam Malam hari baru ada cahaya jika
di atas tak membuat Sufri ciut pas bulan purnama.
nyali. Disadari bahwa berdakwah “Dulu, di kampus ini ban-
memang tidak selalu mudah. “Se- yak ular besar. Kita harus selalu
lama pada posisi yang benar, pan- waspada setiap waktu,” Sufri ber-
tang saya mundur!” tegasnya. gidik membayangkan masa itu.
Meski kondisinya serba terba-
Berjamaah tas, tapi para da’i Hidayatullah tak
Sufri lahir di Kalumbatan, Bang- patah semangat. Banyak warga
gai, 17 Agustus 1971. Putra kesay- desa yang berhasil dibina. Untuk
angan Hontjiang Nasief dan Iteh menuju desa-desa itu, mereka ha-
Rasyid ini aktif berdakwah sejak rus menempuh jarak belasan kilo-
tahun 1993. Saat itu ia bergabung meter; melintas jalan terjal berba-
di Pesantren Hidayatullah Tomo- tu, berkelok tajam dan berlumpur
hon, Sulawesi Utara. kala musim hujan.*Ibnu Sumari
26 MULIA | Rabi’ul Akhir 1443/Desember 2021