Page 248 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 248
Upaya Meningkatkan Literasi Membaca Melalui Kegiatan Seminggu Sebuku
3
Widianingsih , Wulan Nur Cahyani , Prabawati Nurhabibah
1
2
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univeritas Muhammadiyah Cirebon
E-mail: widianingsih79991@gmail.com
Abstract
Reading literacy skills are related to the ability to understand reading texts analytically, critically and
reflectively. Reading literacy is not only related to knowledge and skills but also related to motivation,
attitudes, and behavior. This situation also prompted the birth of a reading literacy community. This
community has 50 members. Everyone will read a book every week. The next achievement after the
habituation stage has been formed, is the development stage and the learning stage. In the development
stage, attempts to improve literacy skills through reading a week of a book. With literacy, a person's level of
understanding in drawing conclusions from information those who are accepted become better, help people
think critically, don't react too quickly, help grow and develop good character values in a person school
literacy with regular library visits. The social and affective environment is built through a model of
communication and interaction of all school components. This can be developed by recognizing the
achievements of students throughout the year. In this regard, there is a study conducted by John Hattie
(2008) in New Zealand, showing that the teacher's contribution is very large to the success of student
learning, which is 58%. The same research was also conducted in America by Mourshed, Chijioke, and
Barber (2010), and showed that the teacher's contribution to student learning success was 53%.
Keywords: A Week of a book, literacy, numeracy, reading, school literacy movement.
Abstrak
Kemampuan literasi membaca terkait dengan kemampuan memahami teks bacaan dengan analitis, kritis dan
reflektif. Literasi membaca tidak hanya berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan namun juga terkait
dengan motivasi, sikap, dan perilaku. Situasi ini juga yang mendorong lahirnya salah satu komunitas literasi
membaca. Komunitas ini memiliki 50 anggota. Setiap orang akan membaca sebuah buku setiap
minggunya.Capaian selanjut nya setelah tahapan pembiasaan telah terbentuk, adalah tahap pengembangan
dan tahap pembelajaran Di dalam tahap pengembangan berupaya untuk meningkatkan kemampuan literasi
melalui kegiatan membaca seminggu sebuku.Dengan literasi, tingkat pemahaman seseorang dalam
mengambil kesimpulan dari informasi yang diterima menjadi lebih baik,membantu orang berpikir secara
kritis, dengan tidak mudah terlalu cepat bereaksi,membantu menumbuhkan serta mengembangkan nilai budi
pekerti yang baik dalam diri seseorang.dapat meningkatkan budaya literasi siswa dengan meminta siswa
untuk rajin membaca buku di rumah, serta mendukung gerakan literasi sekolah dengan kunjungan
perpustakaan secara rutin.Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model komunikasi dan interaksi
seluruh komponen sekolah. Hal itu dapat dikembangkan dengan pengakuan atas capaian peserta didik
sepanjang tahun.Berkaitan dengan hal ini, terdapat penelitian yang dilakukan John Hattie (2008) di New
Zealand, menunjukkan bahwa kontribusi guru sangat besar terhadap keberhasilannya belajar siswa yaitu
sebesar 58%. Penelitian yang sama juga dilakukan di Amerika oleh Mourshed, Chijioke, dan Barber (2010),
dan menunjukkan bahwa kontribusi guru pada keberhasilan belajar siswa sebesar 53%.
Kata kunci: Seminggu sebuku, literasi, numerasi, membaca, gerakan literasi sekolah.
A. PENDAHULUAN
Literasi adalah kemampuan untuk membaca, menulis dan membangun komunikasi.
Membaca salah satu kegiatan dalam berliterasi. Membaca merupakan keterampilan dalam proses
pembelajaran karena membaca siswa dapat memperoleh berbagai sumber informasi. Literasi dapat
menjadi sarana bagi siswa dalam mengenal dan memahami ilmu yang didapatkan di sekolah yang
memiliki manfaat untuk meningkatkan nilai mata pelajaran dan meningkatkan kreativitas siswa
dalam berpikir. Melalui membaca siswa dapat menyerap pengetahuan yang bermanfaat bagi
kehidupannya.
Kegiatan literasi ini sasarannya ditujukan kepada siswa tingkat dasar sampai tingkat
perguruan tinggi dan juga bisa menyentuh kalangan umum. Mengandalkan kemampuan membaca
dan menulis di era dimana informasi dapat diakses dengan begitu mudah dan cepat tentu tidaklah
cukup. Masyarakat perlu kemampuan untuk mengolah setiap keping informasi yang mereka
239