Page 55 - Artikel Prosiding SEMNAS PGSD UMC 2022
P. 55

organisasi  di  dalam  jajaran  pendidikan  nasional  yang bertugas  dalam  memberikan  ‘kemampuan
                  dasar’ kepada siswa dengan ketentuan-ketentuan yang bersifat legal dan profesional.
                        Menurut  (Fajrin,  2018)  Sekolah  sebagai  lembaga  pendidikan  dalam  model  manajemen
                  berbasis  sekolah  memiliki  fungsi  dan  peran yang  sangat  besar.  Otonomi  pendidikan  merupakan
                  suatu  bentuk  baru  yang  harus  di  kembangkan  oleh  sekolah.  Masalah  keuangan,  kegiatan  atau
                  program, sarana prasarana, dan seluruh komponen penunjang, merupakan tanggung jawab sekolah.
                  Sekolah  bukan  lagi  sebagai  pelaksana,  melainkan  juga  perencana,  pelaksana,  dan  pengontrol.
                  Bersama  masyarakat,  sekolah  mempunyai  hak  yang  sangat  luas  untuk  mengendalikan  laju
                  pendidikan yang ada di bawah kekuasaannya.
                        MBS  memberi  peluang  bagi  kepala  sekolah,  guru,  dan  peserta  didik  untuk  melakukan
                  inovasi dan improvisasi di sekolah, berkaitan dengan masalah kurikulum, pembelajaran, manajerial
                  dan  lain  sebagainya  yang  tumbuh  dari  aktivitas,  kreativitas,  dan  profesionalisme  yang  dimiliki.
                  Pelibatan masyarakat dalam dewan sekolah dibawah monitoring pemerintah, mendorong sekolah
                  untuk  lebih  terbuka,  demokratis,  dan  bertanggung  jawab.  Pemberian  kebebasan  yang  lebih  luas
                  memberi  kemungkinan  kepada  sekolah  untuk  dapat  menemukan  jati  dirinya  dalam  membina
                  peserta didik, guru, dan petugas lain yang ada di lingkungan sekolah.
                        Guru  memiliki  peranan  sangat  penting  dalam  mewujudkan  penyelenggaraan  pendidikan
                  yang berkualitas, disebabkan karena guru dalam sekolah dituntut memiliki kemampuan dalam dua
                  hal pokok, yaitu kemampuan dalam kegiatan mengajar dan kemampuan dalam kegiatan manajerial
                  (Depdikbud,  2003:9).  Guru  dalam  arti  keikutsertaannya  mempunyai  peranan  penting  dalam
                  pembaharuan  pendidikan  yang  menyangkut  input,  proses  maupun  output  (hasil)  pengajaran.
                  Keikutsertaan  guru  ini  bukan  hanya  dalam  arti  fisik  atau  kualitas,  namun  yang  lebih  penting
                  keikutsertaan  secara  mental  yang  didukung oleh  kemampuan  profesional.  Oleh  karena  itu,  guru
                  perlu  memiliki  semacam  a  common  mission  pada  setiap  proses  pembaharuan  pendidikan.
                  Pembaharuan  pendidikan  itu  meliputi  kurikulum,  metode  mengajar,  media  pembelajaran,
                  administrasi pendidikan, strategi pembelajaran, dan sebagainya.

                   B.   METODE PENELITIAN
                        Penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmiah, oleh karena itu untuk
                  dapat melakukan penelitian yang baik dan benar seorang peneliti perlu memperhatikan cara-cara
                  penelitian atau lebih dikenal dengan metode penelitian yang sesuai dengan bidang yang diteliti,
                  sehingga  memperoleh  hasil  penelitian  sesuai  dengan  apa  yang  diharapkan  yaitu  sesuai  dengan
                  kondisi  yang  ada  di  lapangan.  Menurut  Moleong  dalam  (Yulina  &  Suyanto,  2017)  metode
                  deskriptif merupakan metode yang memungkinkan peneliti mendapatkan data yang berupa kata  –
                  kata, gambar dan bukan angka angka. Sehingga laporan penelitian akan berisi kutipan  -  kutipan
                  data  untuk  memberikan  gambaran  penyajian  laporan  tersebut.  Data  dapat  berasal  dari  naskah
                  wawancara, catatan lapangan, foto, dan dokumen resmi lainnya.
                        Penelitian  kualitatif  menggunakan  pendekatan  atau  metode  kualitatif.  Menurut  Sugiyono
                  dalam(Anggito & Setiawan, 2018: 8) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
                  berlandaskan  pada  filsafat  postpositivisme,  digunakan  untuk  meneliti  pada  kondisi  obyek  yang
                  alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
                  pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan
                  data  dengan  triangulasi  (gabungan),  analisis  data  bersifat  induktif/kualitatif,  dan  hasil  penelitian
                  kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan
                  data  dilakukan  pada  natural  setting  (kondisi  yang  alamiah),  sumber  data  primer  dan  teknik
                  pengumpulan  data  lebih  banyak  pada  observasi  berperan  serta,  wawancara  mendalam,  dan
                  dokumentasi.
                  Data dan Sumber Data


                                                             46
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60