Page 10 - Peristiwa penting_Neat
P. 10
7) penyusunan naskah proklamasi
Peristiwa Rengasdengklok telah mengubah jalan pikir Soekarno-
Hatta, mereka menyetujui bahwa proklamasi kemerdekaan akan
segera dilaksanakan. Setelah kembali dari Rengasdengklok
Soekarno Hatta dan Soebardjo menemui Mayor Jendral
Nishimura untuk menyampaikan keinginannya untuk
melaksanakan proklamasi dan meminta izin mengadalan rapat
PPKI. Akan tetapi permintaan tersebut ditolak karena sejak 16
Agustus 1945 Jepang harus tunduk kepada perintah sekutu
sehingga kebijakan atas Indonesia harus menunggu sekutu.
Penolakan tersebut menyadarkan Soekarno Hatta bahwa
proklamasi harus dilaksanakan lepas dari pengaruh jepang
Soekarno Hatta menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam
Bonjol No. 1. Setelah tiba di Jl. Imam Bonjol No. 1, Soekarno dan
Moh. Hatta lalu diantarkan Laksamana Maeda. Di rumah Maeda
telah hadir, para anggota PPKI, para pemimpin pemuda, para
pemimpin pergerakan dan beberapa anggota Chuo Sangi In yang
ada di Jakarta. Setelah berbicara sebentar dengan Soekarno, Moh.
Hatta, dan Achmad Soebardjo, maka kemudian Laksamana
Maeda menjamin keselamatan semua orang yang berada di
kediamannya dan mempersilahkan para pemimpin Indonesia
berunding di rumahnya. Para tokoh nasionalis berkumpul di
rumah Maeda untuk merumuskan teks proklamasi. Kemudian di
ruang makan Maeda dirumuskan naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Ketika peristiwa bersejarah itu
berlangsung Maeda tidak hadir, tetapi Miyoshi sebagai orang
kepercayaan Nishimura bersama Sukarni, Sudiro, dan B. M. Diah
menyaksikan Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo membahas
perumusan naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.