Page 10 - SOTA
P. 10
KESIMPULAN
Kesimpulannya, memahami konsep “State Research Gap yang menggunakan metode
of the art, “Research Gap” dan “Novelty” research yang tepat akan menghasilkan
sangat penting dalam penelitian ilmiah, unsur kebaruan. Kaitan 3 aspek jika dibuat
dalam bidang apapun baik bahasa, seni, dalam alur, maka alur yang digunakan
budaya, dan lain-lain. Tidak banyak yang yakni “conceptual framework”: INPUT =
mengkaji hulu dalam penelitian. Yang SoTA, input berupa bacaan yang diperoleh
dimaksud dalam penelitian adalah saat ekstensive reading; PROSES =
pengetahuan, model pembelajaran, teori, Research Gap yakni delivery-nya,
teknologi baru. Jika hulunya bersih dan diperlukan perangkat/kecermatan dari
jernih, maka hilirnya juga bersih. Hilir peneliti. Untuk menuju novelty, Research
penelitian menghasilkan teknologi gap perlu ruang-ruang kosong yang harus
terapan, paten, karya ilmiah, jurnal. diisi. Setelah ada Research Gap (RG),baru
“HULU” dalam penelitian adalah dapat dibuat pertanyaan penelitian.
pengetahuan, model pembelajaran, Pertanyaan penelitian adalah formulasi
teori, teknologi baru
dari Research Gap yang belum pernah
ditanyakan orang lain diseluruh dunia
pada bidang/topik tertentu. Research Gap
“HILIR” penelitian: menghasilkan menggunakan metodologi yang
teknologi terapan, paten, karya terpercaya, dipastikan mengahasilkan
ilmiah, jurnal novelty. Jika riset mengandung banyak
novelty pasti banyak editor yang
Aspek SoTA bisa didapat ketika peneliti menerima
membaca secara ekstensif (jurnal-Jurnal
terbaru di seluruh dunia) agar mampu
menyarikan teori/
strategi/topik/model/metode terbaru.
Namun untuk mengetahui intisari dari
jurnal tersebut secara detail perlu
melakukan intensif reading agar tidak
terlewat poin penting.
Research Gap Identik dengan pertanyaan
penelitian. Untuk mendapatkan Research
Gap ini perlu menggunakan metode
penelitian yang robust untuk
menghasilkan novelty.