Page 46 - MODUL BELAJAR KWU-HKI
P. 46
Modul Kewirausahaan
Dr. Dadang Juandi & Dr. Aan Hasanah
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan pondasi dasar bagi seseorang untuk dapat beradaptasi dalam
perkembangan zaman. Apabila pendidikan dapat diterima dengan baik, maka seseorang
memiliki dasar ilmu untuk dapat berpikir secara kreatif sebagai bekal bertahan hidup. Namun
sayangnya, tidak semua siswa dapat menerima materi pelajaran yang diberikan pada
pendidikan formal. Sebagian siswa memerlukan bimbingan belajar tambahan di luar jam
pendidikan formal. Les privat merupakan bentuk layanan pendidikan nonformal yang
diselenggarakan untuk membantu pelajar memahami pelajaran formal dengan intensif secara
pribadi. Data penelitian menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam
belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya integritas. Seringkali kegagalan
itu terjadi disebabkan oleh tidak mendapatkan layanan bimbingan yang memadai (Essyana dan
Qoiriah dalam Mohidin dkk, 2019).
Era revolusi industri 4.0 sangat berdampak bagi sektor pendidikan di Indonesia.
Terlebih generasi yang berusia 18-23 tahun saat ini atau lebih dikenal sebagai generasi Z,
cenderung memberikan perhatian lebih pada penggunaan alat digital dan proses belajar yang
terintegrasi. Alat digital diyakini mampu membantu generasi Z dan generasi selanjutnya dalam
mengakses berbagai data dan informasi melalui internet (Rastati, 2018). Dalam hal ini, dapat
dilihat bahwa siswa membutuhkan metode pembelajaran yang tidak sekadar aktivitas
tradisional di dalam kelas, melainkan metode yang menyesuaikan perkembangan zaman, yakni
pembelajaran berbasis teknologi (ICT). Kecanggihan teknologi mampu menghadirkan
berbagai fitur yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi semakin menarik dan
interaktif.
Salah satu kecenderungan terkait pendidikan 4.0, yakni pembelajaran yang dilakukan
secara jarak jauh dan mandiri yang diwujudkan melalui program e-learning. Dengan mengacu
pada program tersebut dan memanfaatkan perkembangan teknologi, pembuatan platform
digital bimbingan belajar diharapkan mampu memfasilitasi siswa untuk mengatasi kesulitan
pada mata pelajaran di sekolah, membimbing siswa dalam menjalani proses belajar untuk
mencapai tingkat tertentu, serta meningkatkan kepercayaan diri siswa terhadap kemampuan
akademiknya.
Dengan membuka peluang edupreneur bagi mahasiswa, menjadi pengajar dapat
mengoptimalkan peran mahasiswa di bidang pendidikan. Usia yang tidak terpaut jauh dengan
siswa akan membuat suasana belajar lebih nyaman. Harga tiap sesi les privat pun lebih murah
jika dibandingkan pengajar profesional. Namun demikian, pelaksanaan les privat pun tetap
berkualitas karena mahasiswa yang mengajarnya adalah mahasiswa yang kompeten di
bidangnya. Selain itu, mahasiswa mampu beradaptasi menggunakan teknologi platform digital
dengan lebih baik. Bahkan mahasiswa dapat memanfaatkan fitur yang disediakan pada
platform untuk meminimalisasi pembelajaran dalam jaringan (daring) yang membuat siswa
jenuh. Sehingga proses belajar pun dapat berjalan kondusif, menyenangkan, interaktif, dan
dapat beradaptasi dengan digitalisasi di sektor pendidikan sesuai pada era revolusi industri 4.0.
44