Page 103 - E- MODUL BIOLOGI BERBASIS SOCIO SCIENTIFIK ISSUE KELAS XI
P. 103
g. Aqueous humor : berupa cairan encer • Menjaga bentuk kantong
h. Vitreous humor : berupa cairan bening depan bola mata
dan kental • Meneruskan rangsang ke
bagian mata mem- perkukuh
i. Retina : selaput jala bola mata
j. Fovea (bintik kuning) : berupa bagian • Menerima bayangan dan untuk
yang mengandung sel- melihat benda
sel kerucut • Sebagai tempat bayangan
k. Badan silia : berupa otot melingkar jatuh pada daerah retina
dan otot radial • Menyokong lensa dan
yang terdekat pada mensekresikan aqueous
ujung depan lapisan humor
koroid yang
membentuk penebalan
l. Bintik buta : tempat saraf optik • Tidak peka terhadap cahaya
meninggalkan karena tidak me- ngandung sel
bagian dalam bola mata, konus dan sedikit sel batang.
J. Saraf mata : berupa serabut saraf • Meneruskan rangsang cahaya
ke saraf kranial (saraf optik)
Rangsang yang diterima indra penglihat (mata) berupa cahaya. Cahaya yang masuk
melalui kornea akan diteruskan seperti berikut.
Gambar 3.23 alur penerimaan rangsang pada mata
Apabila cahaya yang masuk terlalu terang, pupil akan menyempit atau mengalami
konstriksi. Bila cahaya redup, pupil akan melebar atau mengalami dilatasi. Cahaya yang
dipantulkan ke mata masuk ke dalam retina khususnya pada fovea (bintik kuning). Cahaya
ini dapat terfokus ke dalam fovea karena diatur oleh lensa.
Lensa mata mempunyai kemampuan untuk memipih dan mencembung.
Kemampuan ini disebut daya akomodasi. Coba Anda rasakan gerakan otot mata Anda
saat membaca buku ini. Pada jarak seperti ini berarti jarak benda dekat. Apakah Anda
merasakan adanya perubahan pada otot mata Anda bila dibandingkan dengan otot
mata yang digunakan saat melihat benda yang jauh?
Otot yang terikat pada lensa dan dinding koroidea ini disebut otot siliaris. Otot ini
Sistem Koordinasi | 91