Page 189 - E- MODUL BIOLOGI BERBASIS SOCIO SCIENTIFIK ISSUE KELAS XI
P. 189
diharapkan mampu menurunkan angka mordibitas (angka kesakitan) dan mortalitas
(angka kematian) pada balita.
a. Jenis-jenis imunisasi
Imunisasi telah dipersiapkan sedemikian rupa agar tidak menimbulkan efek-
efek yang merugikan. Imunisasi ada 2 macam, yaitu:
1) Imunisai aktif
Imunisasi aktif merupakan pemberian suatu bibit penyakit yang telah
dilemahakan (vaksin) agar nantinya sistem imun tubuh berespon spesifik dan
memberikan suatu ingatan terhadap antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi tubuh
dapat mengenali dan meresponnya. Contoh imunisasi aktif adalah imunisasi polio
dan campak. Dalam imunisasi aktif, terdapat beberapa unsur-unsur vaksin, yaitu:
a) Vaksin dapat berupa organisme yang secara keseluruhan dimatikan, eksotoksin
yang didetoksifikasi saja, atau endotoksin yang terikat pada protein pembawa
seperti polisakarida, dan vaksin dapat juga berasal dari ekstrak komponen-
komponen organisme dari suatu antigen. Dasarnya adalah antigen harus
merupakan bagian dari organisme yang dijadikan vaksin.
b) Pengawet, stabilisator atau antibiotik. Merupakan zat yang digunakan agar
vaksin tetap dalam keadaan lemah atau menstabilkan antigen dan mencegah
tumbuhnya mikroba. Bahanbahan yang digunakan seperti air raksa dan
antibiotik yang biasa digunakan.
c) Cairan pelarut dapat berupa air steril atau juga berupa cairan kultur jaringan
yang digunakan sebagai media tumbuh antigen, misalnya antigen telur, protein
serum, dan bahan kultur sel.
d) Adjuvan, terdiri dari garam alumunium yang berfungsi meningkatkan sistem
imun dari antigen. Ketika antigen terpapar dengan antibodi tubuh, antigen
dapat melakukan perlawanan juga, dalam hal ini semakin tinggi perlawanan
maka semakin tinggi peningkatan antibodi tubuh.
2) Imunisasi pasif
Imunisasi pasif merupakan suatu proses meningkatkan kekebalan tubuh
dengan cara pemberian zat imunoglobulin, yaitu zat yang dihasilkan melalui suatu
Sistem Kekebalan Tubuh | 177