Page 198 - E- MODUL BIOLOGI BERBASIS SOCIO SCIENTIFIK ISSUE KELAS XI
P. 198

Dalam praktiknya, imunisasi MR menyasar anak-anak di sekolah Pendidikan

               Anak  Usia  Dini  (PAUD),  TK,  SD,  SDLB,  SMP,  SMPLB,  dan  pos-pos  pelayanan

               imunisasi  seperti  Posyandu,  Puskesmas,  Rumah  Sakit,  dan  fasilitas  pelayanan

               kesehatan lain. Pembiayaannya terbilang besar, yakni bersumber dari APBN (Dana
               Alokasi Khusus/Bantuan Operasional Kesehatan) sebesar Rp399 miliar dan sisanya

               dari APBD serta dana hibah Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI).

               Meski diklaim sebagai vaksin yang sangat aman, penyedia layanan kesehatan juga

               mesti mengantisipasi munculnya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Keluhan
               yang  umumnya  terjadi  setelah  divaksin  adalah  nyeri,  bengkak,  demam,  hingga

               kejang. Namun hingga saat ini belum ada informasi terbaru vaksin MR dengan KIPI.

                     Menkes Nila menuturkan, pelaksanaan imunisasi MR di luar Pulau Jawa hingga

               saat ini masih terus digenjot. Sebab, sejak Agustus hingga 17 September lalu, cakupan

               imunisasi  vaksin  MR  di  luar  Pulau  Jawa  baru  mencapai  49,07  persen.  Padahal
               Kemenkes menargetkan cakupan imunisasi bisa 95 persen hingga akhir September

               ini. Sejumlah provinsi yang tercatat rendah yakni Aceh 7,08 persen, Riau 23,04 persen,

               Sumatera  Barat  24,61  persen,  NTB  29,37  persen,  Bangka  Belitung  33,75  persen,

               Kalimantan Selatan 33 persen, Sumatera Utara 35,32 persen, Kepulauan Riau 39,87

               persen, dan Kalimantan Timur 44,18 persen.
                     Berdasarkan  data  dari  Kemenkes,  cakupan  imunisasi  di  Pulau  Jawa  selama

               Agustus-September 2017 telah mencapai 100,98 persen. Tingginya cakupan imunisasi

               ini diklaim berdampak positif pada penurunan kasus campak dan rubella di Pulau

               Jawa.Pada  Januari  hingga  Juli  2017,  Kemenkes  mencatat  ada  8.099  yang  terkena

               campak rubella dengan rincian 2.355 positif campak dan 1.549 positif rubella. Pasca-
               imunisasi,  laporan  kasus  turun  menjadi  1.045  terkena  campak  rubella.  Untuk

               mencapai  target  pelaksanaan  imunisasi  MR  tahun  ini,  Kemenkes  tengah

               mempertimbangkan  kemungkinan  memperpanjang  masa  pemberian  vaksin  demi

               mencapai target.

                     Direktur  Jenderal  Pencegahan  dan  Pengendalian  Penyakit  Kemenkes  Anung
               Sugihantono mengatakan, bakal berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI)

               dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sebelum memperpanjang masa imunisasi

               MR.  Ia  memperkirakan  butuh  waktu  dua  minggu  hingga  satu  bulan  untuk


                                                                               Sistem Kekebalan Tubuh | 186
   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203