Page 16 - Ebook DKR by Joely
P. 16
G = GL + GW = berat lokomotif ditambah berat kereta atau gerbong yang ditarik
wS = S = i (kg/ton)
S = i = tanjakan jalan rel (‰)
S m
Sin α. ≈ tg α. = --------- = S ‰
1000 m
3. Perlawanan Tikungan.
Pada waktu Kereta Api melalui jalan rel tikungan atau lengkungan, akan bertambah gesekan
antara roda dan rel karena roda dipaksa berbelok oleh rel.
Perlawanan tikungan dinyatakan sebagai berikut :
WK = wK x G (kg)
G = GL + GW (ton) = berat lokomotif ditambah berat kereta atau gerbong
wK = perlawanan tikungan spesifik (kg/ton)
400
wK = -------- (kg/ton) ; untuk lebar sepur 1067 mm
R – 20
R = jari-jari tikungan (m)
4. Perlawanan karena Percepatan.
Pada waktu Kereta Api mulai bergerak atau start, gaya tarik yang dibangkitkan oleh
lokomotif haruslah lebih besar dari seluruh hambatan Kereta Api. Margin gaya tarik setelah
dikurangi dengan hambatan Kereta Api akan digunakan untuk percepatan. Percepatan
jalannya Kereta Api akan berlangsung sampai kecepatan setimbang, yaitu pada saat gaya
tarik lokomotif sama dengan hambatan Kereta Api.
Besar gaya percepatan ini bergantung pada daya lokomotif, rangkaian yang ditarik dan
lintasan jalan rel yang dilalui.
Hambatan percepatan WB adalah :
WB = wB x G (kg)