Page 29 - E-Modul Pembelajaran Biologi Sistem Reproduksi Manusia untuk Kelas XI SMA/MA
P. 29
Sebaliknya, saat suhu panas skrotum akan mengendur
dan melebar dengan tujuan untuk mengeluarkan panas.
Spermatogonium akan mengalami pembelahan secara
mitosis menjadi spermatosit primer dengan sifat diploid,
kemudian spermatosit primer akan mengalami
pembelahan secara meiosis menghasilkan 2 spermatosit
5. D sekunder dengan sifat haploid, selanjutnya setiap
spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis
menjadi 2 spermatid, pada akhirnya 4 spermatid
mengalami spermiasi mejadi 4 spermatozoa fungsional
yang bersifat haploid.
Akrosom mengandung enzim hialuronidase yang
6. A
digunakan dalam proses penembusan sel telur wanita.
Setelah spermatozoa matang dari epididimis (8),
spermatozoa tersebut akan melalui vas deferens (3)
terlebih dahulu sebelum menuju ke vesikula seminalis (7),
kemudian dilanjutkan ke kelenjar prostat (5) dan kelenjar
cowper sebelum akhirnya masuk ke saluran ejakulasi.
7. D
Cairan yang terbentuk dari beberapa senyawa dan
spermatozoa setelah melewati beberapa kelenjar disebut
dengan cairan semen. Cairan semen tersebut akan
dilanjutkan melalui uretra, dan akan dikeluarkan tubuh
melalui penis.
Uretra pada pria memiliki fungsi ganda sebagai saluran
8. D pengeluaran urin dan sebagai saluran untuk keluarnya
cairan semen.
FSH dan LH sama-sama disekresikan oleh kelenjar
pituitari. FSH memiliki fungsi menstimulasi sel-sel sertoli.
9. E Tanpa adanya stimulasi dari hormon FSH, spermatid tidak
akan mengalami proses spermiasi, yaitu proses
pengubahan spermatid menjadi spermatozoa. Sedangkan
21