Page 69 - Emodul Perpajakan
P. 69
RANGKUMAN
PPh 21 merupakan pajak yang dibebankan kepada wajib pajak orang pribadi dalam
negeri atas penghasilan berupa upah, tunjangan dan penghasilan lainnya.
Subjek PPh 21, merupakan pribadi ataupun badan yang dikenakan kewajiban membayar
pajak. Diantaranya pegawai, penerima uang pesangon, bukan pegawai (seperti tenaga
ahli, pemain musik, olahragawan, penasehat, dan lain-lain), anggota dewan komisaris,
mantan pegawai, peserta kegiatan yang memperoleh penghasilan (seperti peserta lomba,
peserta rapat, kepanitiaan, peserta pendidikan dan peserta kegiatan).
Objek PPh 21, yakni penghasilan yang dipotong oleh PPh 21. Diantaranya, penghasilan
yang diperoleh oleh (pegawai tetap, penerima pensiun, pegawai tidak tetap, imbalan
bukan pegawai, imbalan peserta kegiatan, pesangon, honorarium, jasa produksi, dana
pensiun, dan semua bentuk natura dan kenikmatan lainnya).
Cara mengitung PPh 21
Tarif x Dasar Pengenaan Pajak
TARIF PPh 21 :
1) Tarif Pasal 17 ayat 1 huruf a UU No 36 Tahun 2008
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Rp0 s.d. Rp60.000.000 5%
Diatas Rp60.000.000 s.d. Rp250.000.000 15%
Diatas Rp250.000.000 s.d. Rp500.000.000 25%
Diatas Rp500.000.000 s.d. Rp5.000.000.000 30%
Diatas Rp5.000.000.000 35%
2) Tarif khusus, penghasilan yang diterima (PNS, anggotan Tni/ Polri, pensiunan)
PNS, 0% untuk Gol 1 dan II, 5% untuk Gol III, dan 15% untuk Gol IV.
Pensiunan, 0% untuk penghasilan bruto kecil dari 50 juta, dan 5% untuk
penghasilan bruto 50 juta s.d 500 juta, dan 25% untuk penghasilan bruto
diatas 500 juta.
Tunjangan hari tua, 0% untuk penghasilan bruto kecil dari 50 juta, dan
5% untuk penghasilan bruto diatas 50 juta.
Upah harian, 5% dari penghasilan dan totalnya kurang dari
Rp. 10.200.000
Dasar pengenaan pajak merujuk pada penghasilan kena pajak,
penghasiln bruto (sebesar 50%)
62
E-Modul Perpajakan Nita Sofia, S.Pd, M.Pd.E