Page 158 - PJOK KELAS XI TP. AJI
P. 158

3) Jika korban masih dapat menggerakkan anggota tubuh (akibat tidak lancar berenang),
                 pertolongan dapat  dilakukan  dengan mendorong tubuh korban ke  arah sisi  kolam
                 secara perlahan-lahan.

             b)  Pertolongan pada korban dalam keadaan tidak sadar
                 Kita dapat menolong korban yang tidak sadar dengan cara-cara berikut.
               1)  Pada korban yang masih  di air,  dapat  dilakukan  back  stroke  saving  action, yaitu
                 penolong berenang dalam keadaan terlentang dengan melakukan gerak kaki seperti
                 gaya katak dan memposisikan tubuh di bawah korban. Posisikan korban dalam keadaan
                 berbaring, muka dan hidung korban berada di permukaan air dengan salah satu lengan
                 atau kedua lengan menarik dagu korban. Lakukan gerakan renang secara perlahan-
                 lahan ke tepi.
               2)  Pada korban yang telah diangkat ke tepi dan ditempatkan pada tempat yang nyaman,
                 lakukan penyelamatan dengan Sistem Resusitasi Jantung dan Paru (RJP).

             c)  Pertolongan resusitasi jantung  paru dilakukan  dengan tindakan  penanganan sebagai
                berikut.
               1)  Memastikan ketidaksadaran Periksa keadaan korban.  Dengan menepuk atau
                 menggoyangkan korban dengan  pelan  dan  berteriaklah, “Apa kau baik-baik saja?”
                 Setelah  korban dipastikan tidak  sadar,  lakukan tindakan membuka  jalan napas  dan
                 memeriksa pernapasan dan sirkulasi.
               2)  Membuka  jalan napas.  Sebagian  besar masalah jalan napas disebabkan oleh lidah.
                 Ketika kepala tertekuk ke depan, terutama ketika korban berbaring terlentang, lidah
                 dapat menutupi jalan napas.
               3)  Menentukan hilangnya pernapasan. Tentukan hilangnya pernapasan dengan metode
                 melihat-mendengarkan-merasakan. Tempatkan telinga Anda di samping hidung dan
                 mulut korban dengan wajah menghadap dadanya. Lihat kenaikan dan penurunan dada.
                 Dengarkan  dan rasakan  udara yang keluar  dari  mulut atau hidung.  Lakukan
                 pemeriksaan ini maksimal dalam waktu 10 detik. Korban yang bernapas dengan baik
                 tidak memerlukan resusitasi.
               4)  Memberikan bantuan pernapasan Jika  korban  tidak  bernapas,  berikan pernapasan
                 bantuan sebanyak 2 kali masing-masing pemberian selama 1 detik atau lebih dengan
                 jeda untuk pengambilan napas. Berikan dua napas dengan volume yang cukup untuk
                 membuat dada naik. Jika pernapasan pertama tidak berhasil, ubah posisi kepala korban
                 sebelum mencoba napas kedua.
               5)  Pemeriksaan denyut nadi. Setelah memberikan 2  kali pernapasan bantuan, langkah
                 selanjutnya adalah menentukan hilangnya denyut nadi. Taruh ujung jari telunjuk dan
                 jari tengah Anda bersamaan ke sisi leher korban. Jika korban mempunyai denyut nadi
                 namun tidak bernapas, lakukan bantuan pernapasan. Pada korban dewasa, dilakukan
                 sebanyak 10 – 12 kali per menit (atau tiap 5 – 6 detik), bayi atau anak-anak sebanyak
                 12 – 20 kali per menit (tiap 3 – 5 detik) dan periksa nadi setiap 2 menit.




           150
           MODUL PEMBELAJARAN PENJASKES KELAS XI                               66
   153   154   155   156   157   158   159   160   161   162   163