Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 09 Agustus 2019
P. 2

OPINI








                JUMAT, 9 AGUSTUS 2019                                                                                                                                                                02

                       Kepemimpinan Bertumbuh Jokowi






                                                                                              Penulis: Fathur Rokhman
                                                     Rektor Universitas Negeri Semarang, penulis buku Kepemimpinan Bertumbuh: 50 Kiat Memimpin pada Era Perubahan (2016)

                SETELAH dinyatakan se­      Kepemimpinan bertumbuh   sebagai pembelajar? Ketiga, dapat-  memiliki karakter yang khas, tapi   jika ia bukan pribadi pembelajar.  Prinsip keempat dalam kepe-  kepemimpinan bertumbuh, tidak
                                                                                                                             Modal personal itulah yang
                 bagai pemenang Pilpres    adalah model kepemimpinan yang   kah pemimpin membangun jejaring   memiliki potensi berkembang yang   dikombinasikan dengan modal   mimpinan bertumbuh adalah ‘se-  penting kesulitan apa yang akan
                                                                                                                                                      makin kuat diterpa badai’. Prinsip
                                                                                                sama untuk menghasilkan man-
                                                                     secara produktif? Keempat, apakah
                                           menempatkan pemimpin dan
                                                                                                                                                                                 datang. Yang lebih penting ialah
                 2019, Joko Widodo akan  organisasi sebagai entitas organik.   pemimpin dapat menjadikan badai   faat. Seperti beringin dan semangka   sosial berupa jejaring. Bagi seorang   ini dikembangkan karena setiap   bagaimana menghadapinya seb-
                  menjalani masa jabatan   Karena bersifat organik, keduanya   masalah sebagai energi yang men-  yang fisiologisnya sangat berbeda,   pemimpin, jaringan ialah kebu-  pemimpin dan organisasi pasti   agai sarana belajar. Kondisi sulit
                 kedua. Sebagaimana pe­    berubah berdasarkan interaksinya   guatkan? Kelima, bisakah pemimpin   tapi memiliki kontribusi ekologis   tuhan strategis yang mutlak di-  melalui masa sulit. Sebagaimana   harus diterima karena justru  akan
                                                                                                yang sama pentingnya.
                                           dengan lingkungan. Dinamika di
                                                                     menyiapkan pemimpin baru?
                                                                                                                           perlukan. Hanya dengan jaringan
                                                                                                                                                      pohon, ia akan diterpa hujan, pa-
                                                                                                                                                                                 membuat pemimpin semakin kuat.
                  mimpin umumnya, peri­    sekitar diserap se bagai nutrisi yang   Bagi pemimpin, kelima pertan-  Jika dibandingkan dengan pres-  yang cukuplah pemimpin dapat   nas, bahkan badai.  Apakah kesalahpahaman, fitnah,
                                                                                                                                                        Masa sulit dapat membuat pe-
                  ode kedua ialah periode   membuatnya tumbuh menjadi   yaan itu menjadi renungan untuk   iden sebelumnya, Jokowi memiliki   menghimpun sumber daya untuk   mimpin surut dan bahkan mati. Na-  dan pengkhianatan akan membuat
                                           lebih baik dan memberi manfaat
                                                                                                                                                                                 Presiden Jokowi menjadi pribadi
                                                                                                                           merealisasikan gagasannya.
                                                                     mengevaluasi kepemimpinannya.
                                                                                                warna yang sangat khas. Dia bukan
                matang sekaligus krusial.  semakin besar.            Adapun bagi publik, kelimanya   pemimpin pergerakan seperti Soek-  Di level internasional, Jokowi   mun, dalam prinsip kepemimpinan   yang lebih baik? Periode kedua
                 Dalam prinsip kepemim­     Model kepemimpinan bertum-  bisa dipakai untuk mengevaluasi   arno, bukan tentara sebagaimana   memang tidak dikenal memiliki   bertumbuh, badai disikapi sebagai   ialah pembuktiannya.
                                           buh menyediakan landasan untuk   kepemimpinan di sekitarnya.  Soeharto dan SBY, bukan cendeki-  pesona sebagaimana Soekarno. Dia   kesempatan memperkuat diri.   Sebagai pemimpin, Presiden
                pinan bertumbuh, periode  menilai apakah kepemimpinan se-                       awan sebagaimana Habibie, bukan   belum pernah memelopori gerakan   Prinsip ini relevan dengan kondisi   Jokowi menjadi pribadi paripurna
                  kedua sangat menentu­    seorang cukup responsif terhadap   Transformasi Jokowi  aktivis seperti Megawati, juga bukan   internasional besar seperti Konfe-  alamiah bahwa masa-masa sulit bisa   jika dapat menjadikan periode kedua
                                                                       Pada periode pertama kepe-
                  kan keberlanjutan orga­  perubahan atau tidak. Model ini   mimpinannya, Jokowi tampak   santri sebagaimana Gus Dur. Akan   rensi Asia Afrika (KAA). Namun,   membuat organisme tangguh. Filsuf   untuk melaksanakan prinsip kelima
                                                                                                                                                                                 dalam kepemimpinan bertumbuh.
                                                                                                                           kelemahan itu dapat dikompensasi
                                                                                                tetapi, dia bisa tumbuh membawa
                                           bisa digunakan untuk mengevalu-
                                                                                                                                                      Jerman Friedrich Nietzsche meru-
                 nisasi pada masa depan.   asi pemimpin dan kepemimpinan   telah melalui tiga prinsip dengan   manfaat yang besar atau bahkan   dengan membentuk tim yang ung-  muskannya dengan tangkas bahwa   Pada prinsip kelima, pemimpin
                                           di semua level organisasi. Kepe-  mulus. Dia berhasil mentransfor-  lebih dari pemimpin sebelumnya.   gul dalam diplomasi. Kondisi ini   ‘sesuatu yang tidak membunuhmu,   hanya bisa dikatakan berhasil jika
                                           mimpinan level nasional seperti   masi dirinya menjadi pemimpin   Keberhasilan Jokowi sejauh ini   menegaskan pemimpin tidak harus   membuatmu lebih kuat’.  mampu melahirkan pemimpin baru
                                           Jokowi juga bisa dievaluasi de ngan   autentik. Dari pemimpin bisnis dia   juga tidak bisa dilepaskan dari   selalu memiliki kecakapan praktis,   Dengan tugas super kompleks   yang lebih baik dari dirinya.
                                           pendekatan itu.           berhasil mendidik dirinya men-  karakternya sebagai pembelajar.   tapi harus memastikan memiliki   yang dihadapi, mustahil Presiden   Bagi bangsa Indonesia, kepe-
                                            Terdapat lima prinsip utama   jadi pemimpin pemerintahan di   Meski tidak dikenal sebagai pem-  tim yang memilikinya.  Jokowi terbebas dari masa krisis.   mimpinan dalam lima tahun ke
                                           dalam model kepemimpinan ber-  tingkat kota, provinsi, dan negara.   baca buku yang ulung, Presiden   Di tiga prinsip kepemimpinan   Dalam organisasi, krisis lazimnya   depan ialah waktu yang krusial.
                                           tumbuh. Kelima prinsip itu bisa   Transformasi itu hanya mungkin   Jokowi beradaptasi dengan cepat   bertumbuh itu, boleh dikatakan,   muncul ketika ada kesalahpaha-  Lima tahun ini akan menjadi lan-
                                           diungkapkan dalam bentuk pertan-  dicapai jika ia menyadari potensi   berkat kemampuan belajarnya. Ia   Presiden Jokowi telah dapat me-  man, fitnah, bahkan pengkhianatan.   dasan yang berharga agar visi
                                           yaan. Pertama, apakah pemimpin   kepemimpinannya yang autentik.  mampu membaca kahanan (situasi)   laluinya dengan mulus. Periode   Setiap pemimpin besar hampir   Indonesia Emas 2045 dapat di-
                                           bisa menemukan bibit kepemimpi-  Dalam prinsip kepemimpinan   dan memahaminya. Selama menjadi   kedua ialah ajang pembuktian   selalu merasakan tiga badai tersebut,   wujudkan. Kepemimpinan yang
                                           nan pada diri dan lingkungannya?   bertumbuh diyakini bahwa se-  wali kota dan gubernur, ia berhasil   apakah ia dapat melaksanakan   meskipun telah berusaha meng-  kuat dan berkelanjutan harus
                                           Kedua, apakah pemimpin mampu   tiap orang memiliki benih kepe-  melahirkan terobosan birokrasi.   prinsip keempat dan kelima.  hindarinya dengan sekuat tenaga.   ditumbuhkan demi kejayaan In-
                                           menjadikan diri dan organisasinya   mimpinan. Setiap benih memang   Mustahil terobosan itu dilakukan   Melahirkan pemimpin baru  Oleh karena itu, dalam filosofi   donesia pada masa depan.
                                                Kejahatan Hoaks dan Kerapuhan Kita
                                                                                    Penulis: Radhar Panca Dahana Budayawan
                 PADA 24 Oktober 2006, ketika   semua memiliki latar budaya/adab   bagaimana budaya dan adab yang   keilmuan, terjadi di Amerika Seri-  yang kabar-tipu dibalas dengan   dan syariah (dalam pengertian
                sebagian besar masyarakat meray-  berbeda, Kontinental terutama.  diperkuat selama ribuan tahun ini,   kat. Selain tujuan-tujuan naif, sep-  Jalan keluar  kabar-tipu juga yang jauh lebih   generik) yang ketentuan kerap
                akan Idul Fitri, Samanto keluar dari   Argumen di atas pun dapat kita   memiliki tingkat kerentanan atau   erti ‘kenikmatan bisa menipu banyak   Fenomena kebohongan meluas   keras dengan arah kuat pada pro-  dipelintir dengan gampang. Terjadi
                penjara yang mengurungnya sela-  gunakan untuk mengurai penjelasan   kerapuhan yang membahayakan,   orang’, ‘menarik perhatian orang   begitu pesat dan global, selain   dusen kabar yang pertama. Hal ini   semacam desakralisasi Tuhan yang
                ma lima tahun akibat kejahatannya   mengapa belakangan begitu mas-  di tingkat personal hingga nasional.  akan keahlian menipu’, sampai   karena penetrasi teknologi komu-  menciptakan kerancuan yang akan   dilakukan justru oleh elite (agama)
                memakan beberapa mayat di Lam-  sifnya kabar bohong (fake news,   Tentu saja saya wajib memapar-  untuk mendapatkan keuntungan fi-  nikasi dan informasi yang san-  merangsang setiap konsumen berita   nya sendiri. Satu kondisi yang turut
                pung dan Purbalingga. Apa yang   deception, hoaks, dll) terdistribusi,   kan watak bahari tidaklah simplistis   nansial, hoaks didiseminasi memang   gat maju, tentu juga diakibatkan   untuk mencari data sesungguhnya   bertanggung jawab pada meluasnya
                mengejutkan di hari itu? Samanto   tepercayai, dan teryakini oleh ma-  atau sekurangnya satu muka saja,   sengaja untuk mengelabui orang   kondisi mental dan kultural dari   dari kabar-tipu yang diterimanya.   keraguan di kalangan muda (mile-
                keluar disambut sekelompok orang   syarakat kita. Bukan hanya oleh ka-  seperti gambaran di atas. Ada juga   yang cenderung paranoid atau labil   sebuah komunitas atau bangsa   Taktik ini tentu saja tidak bisa di-  nial) pada agama karena kerapnya
                ‘penggemar’ yang bersyukur,   langan jelata (grass roots), melainkan   watak idealistis (bukan ideologis,   jiwanya. Secara religius banyak digu-  yang terinduksi. Setiap wilayah   lakukan sembarangan, tapi hanya   Tuhan diikutsertakan dalam nafsu-
                memberi selamat, termasuk minta   juga kaum elite terpelajar, akademisi   yang menjadi semacam monumen-  nakan untuk menciptakan kesadaran   memiliki karakteristiknya sendiri   dalam situasi dan cara tertentu yang   nafsu yang profan.
                foto bersama. Sang ‘pemakan may-  senior, pemuka agama kondang,   talisme idealisme) dari orang bahari   dan kesalehan (tauhid) yang keliru   sehingga respons dan akibatnya   akurat tujuan dan sasarannya.  Keempat, penguatan defensi atau
                at’ kini menjadi selebritas dadakan.   politisi kawakan, seniman berpen-  dan membuat kebudayaan berkem-  dan ilusif hingga memungkinkan   juga bermacam-macam.   ketahanan agama-budaya dalam
                Di kampungnya, Samanto juga   galaman, perwira tinggi tentara dan   bang hebat, bahkan bertahan hingga   muncul atau masuknya agama baru.  Di Indonesia banyak ahli yang   Kekuatan agama budaya  diri seseorang di atas bisa jadi tidak
                mendapat sambutan serupa. Sering   polisi, hingga pengusaha sukses.  hari ini. Namun, sekali lagi, paparan   Secara tradisional hoaks disebar   coba menengarai ihwal kerentanan   Kedua, daya tahan publik su-  berjalan mulus bila penggunaan
                ia mendapat tawaran panggung                         itu membutuhkan kertas tersendiri.  lewat bibir, majalah-koran, radio,   kita pada hoaks, mulai kondisi   dah semestinya diperkuat dengan   internet sebagai media tak bertuan,                  (Guru besar Kedokteran Unair Pendiri rumahginjal.id)
                untuk ceramah (bahkan tentang   Gangguan akal-jiwa                              dan televisi, tapi di beberapa dekade   psikologis hingga faktor genetik.   memperhitungkan basis kerentan-  tak berhukum, tak bernegara tetap
                agama), menyanyi, bahkan didu-  Karakter berbasis adab bahari   Kejahatan hoaks  terakhir internet menjadi arsenal   Penjelasan watak atau dasar karakter   an kepribadian manusia (di tingkat   dibuka selebarnya hingga tingkat
                kung untuk mencalonkan diri   membuat seseorang lebih meya-  Penting untuk diperhatikan   utama. Penyebaran melalui platform   bangsa bahari di bagain atas tulisan   personal hingga nasional) yang ada   individual bahkan kanak-kanak
                menjadi lurah. Dengan dandanan   kini apa yang ia lihat, dengar, atau   saksama dalam persoalan ini, se-  itu memiliki kecepatan dan percepa-  ini sebenarnya menjadi salah satu   pada tipisnya literasi atau kom-  (sejak balita hmm...). Pemerintah
                berubah, seperti santri saleh atau   rasakan ‘saat ini’, ketimbang berletih   gala bentuk kabar bohong, terma-  tan tak tertandingi dan jangkauan   faktor utama terjadinya wabah men-  prehensi kulturalnya. Peningkatan   yang lemah ialah dia yang selalu
                ustaz, Samanto menikmati hidup   mencari, memperhitungkan, atau   suk hoaks, dalam sejarahnya yang   hingga ke sudut terpencil wilayah   tal-intelektual ini. Namun, penjela-  literasi kebudayaan masyarakat ini   mengatakan bahwa semua itu seb-
                baru yang benar-benar baru.  menilai rekam jejak atau masa lalu   ribuan tahun, tidaklah senaif apa   fisik maupun jiwa manusia. Hoaks   san tersebut juga harus dilengkapi   menjadi imperasi awal bagi upaya   agai hal (kemajuan) yang inevitable.
                 Ilustrasi di atas memberi kita   dari sebuah kabar atau isu. Bila   yang sudah dilakukan banyak pihak   yang menyebutkan bahwa Geor-  dengan argumen tentang keliru dan   terbangunnya bukan saja kepriba-  Atau menyerah begitu saja pada
                lukisan tentang masyarakat yang   seseorang, misalnya, tampak meya-  di banyak bangsa di masa dahulu.   gia diinvasi Rusia pada 13 Maret   kacaunya sistem pendidikan modern   dian yang kukuh, melainkan juga   rengekan remaja publik untuk bisa
                begitu mudah melupakan masa   kinkan, tak bercacat apalagi populer,   Sejak Zhang Yingyu di masa akhir   2010 berakibat pergolakan besar   kita, yang notabene berbasis filosofi   sumber daya manusia yang digem-  mengakses bebas dunia tanpa-nilai
                lalu, entah itu positif atau negatif,   bolehlah ia kita percaya. Karena itu,   Dinasti Ming, menulis buku cerita   di kawasan. Pergolakan besar pun   dan ideologi Kontinental, juga peng-  borkan pemerintah sebagai fokus   yang kita mafhum sekali daya ru-
                masa gemilang atau kehancuran.   seorang artis, pelawak, propagandis,   tentang pelbagai hoaks atau kabar   terjadi di kawasan Timur Tengah dan   gunaan sistem di berbagai bidang   pembangunan saat ini.  saknya pada akal sehat, jiwa, hingga
                Banyak pihak mengategorikan-  bahkan penipu, provokator, atau ko-  bohong pada 1617, dan istilah hoaks   magribi, akibat hoaks yang disebar   (politik, hukum, ekonomi, ilmu, dsb)   Tentu saja sebelum itu harus   secara fisiologis itu kuat sekali.
                nya sebagai ‘amnesia publik’,   ruptor ‘murah hati’ bisa dipilih jadi   diperkenalkan Thomas Ady dalam   sejak awal sehingga menciptakan   yang juga memiliki basis serupa.   dipahami dengan baik, koheren dan   Selaiknya ada pembatasan pada
                atau semacam kondisi psikis yang   pejabat (negara), bahkan dengan   bukunya A candle in the dark, terbi-  perubahan-perubahan radikal, ter-  Praktik kehidupan bernegara   komprehensif, makna kebudayaan,   penggunaan internet, entah di wak-
                seseorang begitu mudah lupa pada   perolehan suara terbesar.  tan 1656, sudah banyak sekali hoaks   masuk terbunuhnya pemimpin ter-  semacam itu sudah banyak diten-  baik sebagai kata sifat, benda atau   tu tertentu, di kalangan tertentu,
                realitas di masa lalu (sejarah).   Beredarnya hoaks menjadi sema-  diproduksi, baik untuk lingkungan   tinggi, perang regional, jutaan korban   garai menciptakan benturan dengan   kerja. Dalam realitas saat ini, definisi   maupun di tujuan tertentu. Tak
                 Namun, boleh jadi hal tersebut   cam minyak dari api gairah prag-  tertentu maupun masyarakat luas,   jiwa, hingga pergantian sistem.  realitas publik yang memiliki basis   kebudayaan sebagai kata benda dan   ada yang tak terhindarkan atau tak
                juga menjadi penanda bagi kenyata-  matis manusia bahari di atas. Se-  dari sekadar penipu iseng, pencari   Apa yang terjadi belakangan,   budaya/adab berbeda selama ribuan   sifat, yang teoretis dan ideologis,   tertolakan dari teknologi modern.
                an rakyat Indonesia yang tidak   kumpulan kabar bohong atau data   popularitas, penggemar kontrover-  mulai kemampuan nuklir Iran yang   tahun. Namun, kekuatan modern   biarlah menjadi bagian laboratorium   Kita dan banyak bangsa lain juga
                (terbiasa dengan) romantis(me).   palsu, juga semacam personal image   si, hingga para pedagang atau poli-  mengancam Israel dan Arab Saudi,   yang dibela pemerintah dengan   di perguruan tinggi atau kelompok   pernah menolak sebuah produk
                Kecuali mungkin sebagian elite   branding yang dilakukan banyak   tisi yang menyangkut nama-nama   Korea Utara mengancam Jepang   segala institusi dan arsenal ‘negara’   studi. Namun bagi masyarakat, ke-  teknologi karena potensi dampak
                yang bisa jadi lantaran terinduksi   politikus karbitan, bisa dipastikan   besar di tingkat dunia.  dan Amerika Serikat, hingga ponsel   yang dimilikinya, melakukan per-  budayaan harus menjadi kata kerja,   buruknya yang dahsyat. Reaktor
                filosofi dan ideologi Barat atau   akan mendongkrak elektabilitas se-  Sejarah mencatat bagaimana   Huawei yang menjadi alat intelijen   suasi hingga represi yang kemudian   menjadi panduan praksis hidup   atau senjata nuklir, misalnya.
                budaya Kontinental, sering mem-  seorang. Kebohongan dalam brand-  hoaks sudah hampir menjadi tradisi   Tiongkok meruyak menciptakan   memproduksi kesadaran dan keya-  sehari-hari, menjadi dasar ideal-  Terakhir, semua upaya di atas
                bayangkan diri atau komunitas   ing semacam itu menjadi ekspresi   ratusan tahun di Amerika Serikat   persepsi sesat di kalangan interna-  kinan yang terbelah (skizofrenik),   isme atau cita-cita masa depannya.   akan sempurna atau justru jadi sia-
                bangsanya berada dalam masa ke-  semiotik yang menciptakan keke-  (AS), bahkan melibatkan tokoh seka-  sional. Hoaks yang disebarluaskan   kepribadian yang kacau dan dis-  Pemerintah bersama obligor atau pe-  sia jika pendidikan (tidak) dibenahi
                jayaan (semacam zaman Romawi)   liruan pikiran (fake thought) hingga   liber Benjamin Franklin, bapak bang-  demi kepentingan politik satu golon-  oriented, dan akhirnya pemikiran   mangku kepentingan bertanggung   secara radikal, baik dalam sistem,
                masa lalu, entah itu puluhan, ratu-  kesadaran-keliru (fake conscious-  sa yang turut merumuskan naskah   gan, kini menjadi isu tiada habis di   serta tauhid yang ilusif. Satu kondisi   jawab melakukan elaborasi aplikatif   silabus, hingga tujuan-tujuan prag-
                san, atau bahkan ribuan tahun lalu.  ness) yang kejahatan sosial menjadi   proklamasi kemerdekaan AS. Pada   Amerika Serikat, Inggris di seputar   psikologis yang segera menciptakan   dari kebudayaan ini, sekurangnya   matis maupun idelistisnya. Harus
                 Dalam dunia bahari, yang se-  salah satu produk praktisnya.  17 Oktober 1745, Franklin menulis   referendum Brexit, hingga menin-  paranoia, ruang yang hoaks dapat   berbasis tradisi lokal dari setiap unit   ada, menurut saya, perhitungan
                galanya mengalir seperti air, menuju   Sekurangnya, kian kuat dan   di majalah Pennsylavania Gazzete,   gkatnya popularitas kaum populis   bertamu bebas dan diterima dengan   masyarakat yang ada.   kembali secara komprehensif me-
                muara (laut) dan selalu mening-  meluasnya kesadaran-keliru, seb-  tentang ‘batu Tiongkok’ yang dapat   di Eropa daratan. Apa yang bisa kita   santun dan gembira.  Sesungguhnya dalam kenyataan,   ngenai dunia pendidikan yang
                galkan hulu juga sungai perjalanan,   agai dimensi utama dari apa yang   menyembuhkan pelbagai penyakit   katakan saat Donald Trump memu-  Untuk semua itu, sekurangnya   literasi budaya ialah sebuah fakta di   telah kita jalani sepanjang tiga
                orang Indonesia kebanyakan lebih   kita sebut post-truth, itu segera   dari rabies hingga kanker. Namun,   tuskan mundur dari Kesepakatan   ada lima hal yang bisa kita lakukan   kalangan rakyat (jelata), yang elite   perempat abad ini, yang harus
                fokus pada hari ini dan kemungki-  menimbulkan gangguan kejiwaan   selang seminggu kemudian, tulisan   Paris karena menganggap isu climate   untuk mengantisipasi atau menang-  justru yang mengingkari, bahkan   diakui jujur, hanya menjadi estafet
                nan esok. Sebuah pragmatisme-etis   akibat relasi tak terhindarkan dari   lain memberi bukti ‘batu Tiongkok’   change ialah hoaks? Bagaimana bila   gulangi kejahatan dari semiotika   kerap melakukan tipu daya. Pen-  dari model pendidikan kolonial
                juga kultural yang tentu berbeda   logos (akal) dan psykhe (jiwa) dari   itu tidak dari tanduk rusa yang tak   kebenaran universal disebut bohong   (simbol-simbol verbal, material, hing-  ingkatan literasi ini tidak lain pen-  atau Kontinental yang basis filosofi,
                dengan pragmatisme material   setiap orang. Seseorang yang be-  punya khasiat apa-apa.  oleh sebuah kekuatan global? Apak-  ga mental) yang diprouksi hoaks.   guatan cara hidup berbudaya yang   kultural, hingga metodologinya bisa
                Barat/Kontinental, termasuk dengan   gitu memercayai, bahkan meyakini   Namun, hoaks yang sungguh   ah suatu saat keberadaan Tuhan pun   Hingga kemudian ia menumbuhkan   ada dengan kembali menekankan   dikatakan berbeda secara diametral
                apa yang dikembangkan William   hingga tingkat taklid, tentu tidak   memberi dampak destruktif dimu-  dianggap hoaks? Jangan-jangan   kepribadian individual dan juga na-  tradisi-tradisi positif, termasuk   dengan model pendidikan yang ada
                James di Amerika Serikat, misalnya.  hanya memiliki gangguan pada   lai seorang sastrawan ternama du-  satu ketika Indonesia pun dianggap   sional yang tangguh dan tetap pada   pola dan nilai hidup budaya yang   dalam tradisi ribuan tahun (suku)
                 Apakah salah satu watak dari   cara berpikir, tapi juga mentali-  nia, Johathan Swift, penulis legenda   sebuah entitas yang ilusif, hoaks, atau   jati dirinya sesuai dengan karakter   selama ini teruji dapat digunakan   bangsa-bangsa di Nusantara.
                karakter bahari ini buruk atau jus-  tas atau kejiawaannya. Alangkah   ‘Perjalanan Gulliver’ yang sangat   sekadar imagined.  asli bahari yang toleran-akseptan,   untuk menangkal ekses dari infil-  Mulailah kita, bila tidak meng-
                tru menyimpan banyak kebaikan di   menakjubkan, jika tidak dibilang   kondang itu. Menggunakan nama   Kejahatan hoaks yang bukan han-  penjelajah, berani, inovatif, dsb.  trasi budaya asing destruktif.  hentikan, mengurangi secara drastis
                dalamnya? Ada jawaban tersendiri   mengerikan, jika jumlah penyakit   samaran, pada 1708, Swift mera-  ya menciptakan ancaman, melainkan   Pertama, secara taktis-politis,   Ketiga, dimensi yang tak dapat   penggunaan cara pandang, sistem,
                untuk itu yang membutuhkan ker-  akal-jiwa tersebut memiliki jumlah   malkan kematian seorang astrolog   juga destruksi faktual dan aktual di   hoaks atau pelbagai bentuk infor-  diluputkan karena ia menjadi iden-  atau teori dari pihak-pihak luar yang
                tas berbeda. Apa yang jelas dari   yang signifikan, mencapai hampir   terkenal, lalu ia menulis elegi di hari   pelbagai dimensi kehidupan ma-  masi tipuan (deception) lainnya   titas primer lain dari bangsa Indo-  selama ini secara fanatik berlebihan,
                fakta di atas ialah kenyataan mutakhir   separuh dari penduduk negeri ini.  yang ia tetapkan itu, seolah sang   syarakat berbagai bangsa, tentu tak   mau tak mau harus dilawan den-  nesia, selain homo culturalis, ialah   bahkan taklid kita anggap lebih baik
                rakyat atau bangsa kita yang mudah   Bahkan, seseorang yang tidak   astrolog sungguh telah wafat. Tentu   membuat kita luput darinya. Sebagai   gan keras melalui diseminasi fakta   homo spiritualis. Literasi spiritual   atau lebih memahami diri kita di
                berubah sikap atau penyikapannya   dilahirkan dan dibesarkan dalam   saja, kenyataannya sang peramal   negeri merdeka dan terbuka, ter-  valid yang menyatakan kebenaran   rakyat negeri ini menjadi imperasi   samping diri kita sendiri. Kemba-
                pada sebuah isu, gejala, atau persona.   adab bahari, tapi karena begitu ber-  masih sehat walafiat, tapi almanak   lebih sejak reformasi, Indonesia juga   nyata (real truth). Publik harus   untuk ditingkatkan dengan serius,   likan rasa percaya diri bangsa ini bila
                Semacam air yang mengambil ben-  gairah dan cintanya pada Indonesia,   yang ia buat tidak lagi dijual selama   terinfeksi fenomena global di atas.   di(ter)latih untuk cermat dan cer-  mengingat realitas mutakhir kita   mereka memiliki seluruh kapasitas
                tuk dari wadah apa saja yang ditemui   akhirnya terperangkap dalam watak   bertahun-tahun akibatnya. Inilah   Kerusakan yang terjadi akibat keja-  das memahami sebuah kabar den-  yang kian menunjukkan bagaimana   dan kapabiltas untuk menyelesaikan
                dalam perjalanan arusnya. Sikap atau   ‘pragmatis’ dari hidup keseharian   awal April Mop yang kita dan   hatan itu telah nyata di hadapan kita.   gan mengujinya melalui data-data   keyakinan kita akan Tuhan (tauhid)   persoalan hidupnya sendiri, menjaw-
                penyikapan itu tidak pernah abadi,   bangsa ini. Jerry Duane Gray yang   dunia kenal selama ini.  Menciptakan bukan hanya rasa miris,   yang absah, melalui jejak digital.   begitu rapuh dan rentan sehingga   ab tantangan masa depannya sendiri.
                tidak monumental, apalagi dimonu-  30-an tahun hidup di negeri ini,   Dalam sejarahnya, banyak nian   tragis, melainkan juga kebingungan   Tanggung jawab pemerintah di   zat yang agung itu menjadi begitu   Sejarah membuktikan kita per-
                mentalisasi. Semua peninggalan   belasan tahun terakhirnya sebagai   hoaks yang terkenal dan berdam-  untuk memahami subtansi, asal   atas, dapat diiringi dengan satu   mudah ‘dimainkan’ oleh kepen-  nah melakukan itu, berulang kali.
                monumental di negeri ini hampir   WNI, menjadi satu kasus (bukti)   pak besar, termasuk dalam dunia   muasal, apalagi cara pencegahannya.  aksi yang bersifat rahasia (intelijen)   tingan duniawi. Akibatnya, akidah   Mengapa tidak saat ini?


                   PALANGKA     POST                                                         Redaktur Pelansana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
                                                                                             di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
                                                                                             Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Nafiri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
                                                                                             Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
                   Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya               Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
                   Penerbit      : PT Media Palangka Pambelum
                   Terbit Pertama   : 15 November 2001                                       Manager Produksi : Junaidi Effendi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
                   SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001  Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
                                                                                             Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
                   Dewan Redaksi                       : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto  (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
                   Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab     : M Harris Sadikin
                   Pemimpin Perusahaan                 : Revy Apriani                        Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
                   Kabag Litbang                       : Hairil Supriadi                     (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
                   Ombudsman                           : -                                   Percetakan    : PT Media Palangka Pambelum
                                                                                             Alamat        : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)
   1   2   3   4   5   6   7