Page 2 - SKH Palangka Post Edisi 09 Agustus 2019
P. 2
OPINI
JUMAT, 9 AGUSTUS 2019 02
Kepemimpinan Bertumbuh Jokowi
Penulis: Fathur Rokhman
Rektor Universitas Negeri Semarang, penulis buku Kepemimpinan Bertumbuh: 50 Kiat Memimpin pada Era Perubahan (2016)
SETELAH dinyatakan se Kepemimpinan bertumbuh sebagai pembelajar? Ketiga, dapat- memiliki karakter yang khas, tapi jika ia bukan pribadi pembelajar. Prinsip keempat dalam kepe- kepemimpinan bertumbuh, tidak
Modal personal itulah yang
bagai pemenang Pilpres adalah model kepemimpinan yang kah pemimpin membangun jejaring memiliki potensi berkembang yang dikombinasikan dengan modal mimpinan bertumbuh adalah ‘se- penting kesulitan apa yang akan
makin kuat diterpa badai’. Prinsip
sama untuk menghasilkan man-
secara produktif? Keempat, apakah
menempatkan pemimpin dan
datang. Yang lebih penting ialah
2019, Joko Widodo akan organisasi sebagai entitas organik. pemimpin dapat menjadikan badai faat. Seperti beringin dan semangka sosial berupa jejaring. Bagi seorang ini dikembangkan karena setiap bagaimana menghadapinya seb-
menjalani masa jabatan Karena bersifat organik, keduanya masalah sebagai energi yang men- yang fisiologisnya sangat berbeda, pemimpin, jaringan ialah kebu- pemimpin dan organisasi pasti agai sarana belajar. Kondisi sulit
kedua. Sebagaimana pe berubah berdasarkan interaksinya guatkan? Kelima, bisakah pemimpin tapi memiliki kontribusi ekologis tuhan strategis yang mutlak di- melalui masa sulit. Sebagaimana harus diterima karena justru akan
yang sama pentingnya.
dengan lingkungan. Dinamika di
menyiapkan pemimpin baru?
perlukan. Hanya dengan jaringan
pohon, ia akan diterpa hujan, pa-
membuat pemimpin semakin kuat.
mimpin umumnya, peri sekitar diserap se bagai nutrisi yang Bagi pemimpin, kelima pertan- Jika dibandingkan dengan pres- yang cukuplah pemimpin dapat nas, bahkan badai. Apakah kesalahpahaman, fitnah,
Masa sulit dapat membuat pe-
ode kedua ialah periode membuatnya tumbuh menjadi yaan itu menjadi renungan untuk iden sebelumnya, Jokowi memiliki menghimpun sumber daya untuk mimpin surut dan bahkan mati. Na- dan pengkhianatan akan membuat
lebih baik dan memberi manfaat
Presiden Jokowi menjadi pribadi
merealisasikan gagasannya.
mengevaluasi kepemimpinannya.
warna yang sangat khas. Dia bukan
matang sekaligus krusial. semakin besar. Adapun bagi publik, kelimanya pemimpin pergerakan seperti Soek- Di level internasional, Jokowi mun, dalam prinsip kepemimpinan yang lebih baik? Periode kedua
Dalam prinsip kepemim Model kepemimpinan bertum- bisa dipakai untuk mengevaluasi arno, bukan tentara sebagaimana memang tidak dikenal memiliki bertumbuh, badai disikapi sebagai ialah pembuktiannya.
buh menyediakan landasan untuk kepemimpinan di sekitarnya. Soeharto dan SBY, bukan cendeki- pesona sebagaimana Soekarno. Dia kesempatan memperkuat diri. Sebagai pemimpin, Presiden
pinan bertumbuh, periode menilai apakah kepemimpinan se- awan sebagaimana Habibie, bukan belum pernah memelopori gerakan Prinsip ini relevan dengan kondisi Jokowi menjadi pribadi paripurna
kedua sangat menentu seorang cukup responsif terhadap Transformasi Jokowi aktivis seperti Megawati, juga bukan internasional besar seperti Konfe- alamiah bahwa masa-masa sulit bisa jika dapat menjadikan periode kedua
Pada periode pertama kepe-
kan keberlanjutan orga perubahan atau tidak. Model ini mimpinannya, Jokowi tampak santri sebagaimana Gus Dur. Akan rensi Asia Afrika (KAA). Namun, membuat organisme tangguh. Filsuf untuk melaksanakan prinsip kelima
dalam kepemimpinan bertumbuh.
kelemahan itu dapat dikompensasi
tetapi, dia bisa tumbuh membawa
bisa digunakan untuk mengevalu-
Jerman Friedrich Nietzsche meru-
nisasi pada masa depan. asi pemimpin dan kepemimpinan telah melalui tiga prinsip dengan manfaat yang besar atau bahkan dengan membentuk tim yang ung- muskannya dengan tangkas bahwa Pada prinsip kelima, pemimpin
di semua level organisasi. Kepe- mulus. Dia berhasil mentransfor- lebih dari pemimpin sebelumnya. gul dalam diplomasi. Kondisi ini ‘sesuatu yang tidak membunuhmu, hanya bisa dikatakan berhasil jika
mimpinan level nasional seperti masi dirinya menjadi pemimpin Keberhasilan Jokowi sejauh ini menegaskan pemimpin tidak harus membuatmu lebih kuat’. mampu melahirkan pemimpin baru
Jokowi juga bisa dievaluasi de ngan autentik. Dari pemimpin bisnis dia juga tidak bisa dilepaskan dari selalu memiliki kecakapan praktis, Dengan tugas super kompleks yang lebih baik dari dirinya.
pendekatan itu. berhasil mendidik dirinya men- karakternya sebagai pembelajar. tapi harus memastikan memiliki yang dihadapi, mustahil Presiden Bagi bangsa Indonesia, kepe-
Terdapat lima prinsip utama jadi pemimpin pemerintahan di Meski tidak dikenal sebagai pem- tim yang memilikinya. Jokowi terbebas dari masa krisis. mimpinan dalam lima tahun ke
dalam model kepemimpinan ber- tingkat kota, provinsi, dan negara. baca buku yang ulung, Presiden Di tiga prinsip kepemimpinan Dalam organisasi, krisis lazimnya depan ialah waktu yang krusial.
tumbuh. Kelima prinsip itu bisa Transformasi itu hanya mungkin Jokowi beradaptasi dengan cepat bertumbuh itu, boleh dikatakan, muncul ketika ada kesalahpaha- Lima tahun ini akan menjadi lan-
diungkapkan dalam bentuk pertan- dicapai jika ia menyadari potensi berkat kemampuan belajarnya. Ia Presiden Jokowi telah dapat me- man, fitnah, bahkan pengkhianatan. dasan yang berharga agar visi
yaan. Pertama, apakah pemimpin kepemimpinannya yang autentik. mampu membaca kahanan (situasi) laluinya dengan mulus. Periode Setiap pemimpin besar hampir Indonesia Emas 2045 dapat di-
bisa menemukan bibit kepemimpi- Dalam prinsip kepemimpinan dan memahaminya. Selama menjadi kedua ialah ajang pembuktian selalu merasakan tiga badai tersebut, wujudkan. Kepemimpinan yang
nan pada diri dan lingkungannya? bertumbuh diyakini bahwa se- wali kota dan gubernur, ia berhasil apakah ia dapat melaksanakan meskipun telah berusaha meng- kuat dan berkelanjutan harus
Kedua, apakah pemimpin mampu tiap orang memiliki benih kepe- melahirkan terobosan birokrasi. prinsip keempat dan kelima. hindarinya dengan sekuat tenaga. ditumbuhkan demi kejayaan In-
menjadikan diri dan organisasinya mimpinan. Setiap benih memang Mustahil terobosan itu dilakukan Melahirkan pemimpin baru Oleh karena itu, dalam filosofi donesia pada masa depan.
Kejahatan Hoaks dan Kerapuhan Kita
Penulis: Radhar Panca Dahana Budayawan
PADA 24 Oktober 2006, ketika semua memiliki latar budaya/adab bagaimana budaya dan adab yang keilmuan, terjadi di Amerika Seri- yang kabar-tipu dibalas dengan dan syariah (dalam pengertian
sebagian besar masyarakat meray- berbeda, Kontinental terutama. diperkuat selama ribuan tahun ini, kat. Selain tujuan-tujuan naif, sep- Jalan keluar kabar-tipu juga yang jauh lebih generik) yang ketentuan kerap
akan Idul Fitri, Samanto keluar dari Argumen di atas pun dapat kita memiliki tingkat kerentanan atau erti ‘kenikmatan bisa menipu banyak Fenomena kebohongan meluas keras dengan arah kuat pada pro- dipelintir dengan gampang. Terjadi
penjara yang mengurungnya sela- gunakan untuk mengurai penjelasan kerapuhan yang membahayakan, orang’, ‘menarik perhatian orang begitu pesat dan global, selain dusen kabar yang pertama. Hal ini semacam desakralisasi Tuhan yang
ma lima tahun akibat kejahatannya mengapa belakangan begitu mas- di tingkat personal hingga nasional. akan keahlian menipu’, sampai karena penetrasi teknologi komu- menciptakan kerancuan yang akan dilakukan justru oleh elite (agama)
memakan beberapa mayat di Lam- sifnya kabar bohong (fake news, Tentu saja saya wajib memapar- untuk mendapatkan keuntungan fi- nikasi dan informasi yang san- merangsang setiap konsumen berita nya sendiri. Satu kondisi yang turut
pung dan Purbalingga. Apa yang deception, hoaks, dll) terdistribusi, kan watak bahari tidaklah simplistis nansial, hoaks didiseminasi memang gat maju, tentu juga diakibatkan untuk mencari data sesungguhnya bertanggung jawab pada meluasnya
mengejutkan di hari itu? Samanto tepercayai, dan teryakini oleh ma- atau sekurangnya satu muka saja, sengaja untuk mengelabui orang kondisi mental dan kultural dari dari kabar-tipu yang diterimanya. keraguan di kalangan muda (mile-
keluar disambut sekelompok orang syarakat kita. Bukan hanya oleh ka- seperti gambaran di atas. Ada juga yang cenderung paranoid atau labil sebuah komunitas atau bangsa Taktik ini tentu saja tidak bisa di- nial) pada agama karena kerapnya
‘penggemar’ yang bersyukur, langan jelata (grass roots), melainkan watak idealistis (bukan ideologis, jiwanya. Secara religius banyak digu- yang terinduksi. Setiap wilayah lakukan sembarangan, tapi hanya Tuhan diikutsertakan dalam nafsu-
memberi selamat, termasuk minta juga kaum elite terpelajar, akademisi yang menjadi semacam monumen- nakan untuk menciptakan kesadaran memiliki karakteristiknya sendiri dalam situasi dan cara tertentu yang nafsu yang profan.
foto bersama. Sang ‘pemakan may- senior, pemuka agama kondang, talisme idealisme) dari orang bahari dan kesalehan (tauhid) yang keliru sehingga respons dan akibatnya akurat tujuan dan sasarannya. Keempat, penguatan defensi atau
at’ kini menjadi selebritas dadakan. politisi kawakan, seniman berpen- dan membuat kebudayaan berkem- dan ilusif hingga memungkinkan juga bermacam-macam. ketahanan agama-budaya dalam
Di kampungnya, Samanto juga galaman, perwira tinggi tentara dan bang hebat, bahkan bertahan hingga muncul atau masuknya agama baru. Di Indonesia banyak ahli yang Kekuatan agama budaya diri seseorang di atas bisa jadi tidak
mendapat sambutan serupa. Sering polisi, hingga pengusaha sukses. hari ini. Namun, sekali lagi, paparan Secara tradisional hoaks disebar coba menengarai ihwal kerentanan Kedua, daya tahan publik su- berjalan mulus bila penggunaan
ia mendapat tawaran panggung itu membutuhkan kertas tersendiri. lewat bibir, majalah-koran, radio, kita pada hoaks, mulai kondisi dah semestinya diperkuat dengan internet sebagai media tak bertuan, (Guru besar Kedokteran Unair Pendiri rumahginjal.id)
untuk ceramah (bahkan tentang Gangguan akal-jiwa dan televisi, tapi di beberapa dekade psikologis hingga faktor genetik. memperhitungkan basis kerentan- tak berhukum, tak bernegara tetap
agama), menyanyi, bahkan didu- Karakter berbasis adab bahari Kejahatan hoaks terakhir internet menjadi arsenal Penjelasan watak atau dasar karakter an kepribadian manusia (di tingkat dibuka selebarnya hingga tingkat
kung untuk mencalonkan diri membuat seseorang lebih meya- Penting untuk diperhatikan utama. Penyebaran melalui platform bangsa bahari di bagain atas tulisan personal hingga nasional) yang ada individual bahkan kanak-kanak
menjadi lurah. Dengan dandanan kini apa yang ia lihat, dengar, atau saksama dalam persoalan ini, se- itu memiliki kecepatan dan percepa- ini sebenarnya menjadi salah satu pada tipisnya literasi atau kom- (sejak balita hmm...). Pemerintah
berubah, seperti santri saleh atau rasakan ‘saat ini’, ketimbang berletih gala bentuk kabar bohong, terma- tan tak tertandingi dan jangkauan faktor utama terjadinya wabah men- prehensi kulturalnya. Peningkatan yang lemah ialah dia yang selalu
ustaz, Samanto menikmati hidup mencari, memperhitungkan, atau suk hoaks, dalam sejarahnya yang hingga ke sudut terpencil wilayah tal-intelektual ini. Namun, penjela- literasi kebudayaan masyarakat ini mengatakan bahwa semua itu seb-
baru yang benar-benar baru. menilai rekam jejak atau masa lalu ribuan tahun, tidaklah senaif apa fisik maupun jiwa manusia. Hoaks san tersebut juga harus dilengkapi menjadi imperasi awal bagi upaya agai hal (kemajuan) yang inevitable.
Ilustrasi di atas memberi kita dari sebuah kabar atau isu. Bila yang sudah dilakukan banyak pihak yang menyebutkan bahwa Geor- dengan argumen tentang keliru dan terbangunnya bukan saja kepriba- Atau menyerah begitu saja pada
lukisan tentang masyarakat yang seseorang, misalnya, tampak meya- di banyak bangsa di masa dahulu. gia diinvasi Rusia pada 13 Maret kacaunya sistem pendidikan modern dian yang kukuh, melainkan juga rengekan remaja publik untuk bisa
begitu mudah melupakan masa kinkan, tak bercacat apalagi populer, Sejak Zhang Yingyu di masa akhir 2010 berakibat pergolakan besar kita, yang notabene berbasis filosofi sumber daya manusia yang digem- mengakses bebas dunia tanpa-nilai
lalu, entah itu positif atau negatif, bolehlah ia kita percaya. Karena itu, Dinasti Ming, menulis buku cerita di kawasan. Pergolakan besar pun dan ideologi Kontinental, juga peng- borkan pemerintah sebagai fokus yang kita mafhum sekali daya ru-
masa gemilang atau kehancuran. seorang artis, pelawak, propagandis, tentang pelbagai hoaks atau kabar terjadi di kawasan Timur Tengah dan gunaan sistem di berbagai bidang pembangunan saat ini. saknya pada akal sehat, jiwa, hingga
Banyak pihak mengategorikan- bahkan penipu, provokator, atau ko- bohong pada 1617, dan istilah hoaks magribi, akibat hoaks yang disebar (politik, hukum, ekonomi, ilmu, dsb) Tentu saja sebelum itu harus secara fisiologis itu kuat sekali.
nya sebagai ‘amnesia publik’, ruptor ‘murah hati’ bisa dipilih jadi diperkenalkan Thomas Ady dalam sejak awal sehingga menciptakan yang juga memiliki basis serupa. dipahami dengan baik, koheren dan Selaiknya ada pembatasan pada
atau semacam kondisi psikis yang pejabat (negara), bahkan dengan bukunya A candle in the dark, terbi- perubahan-perubahan radikal, ter- Praktik kehidupan bernegara komprehensif, makna kebudayaan, penggunaan internet, entah di wak-
seseorang begitu mudah lupa pada perolehan suara terbesar. tan 1656, sudah banyak sekali hoaks masuk terbunuhnya pemimpin ter- semacam itu sudah banyak diten- baik sebagai kata sifat, benda atau tu tertentu, di kalangan tertentu,
realitas di masa lalu (sejarah). Beredarnya hoaks menjadi sema- diproduksi, baik untuk lingkungan tinggi, perang regional, jutaan korban garai menciptakan benturan dengan kerja. Dalam realitas saat ini, definisi maupun di tujuan tertentu. Tak
Namun, boleh jadi hal tersebut cam minyak dari api gairah prag- tertentu maupun masyarakat luas, jiwa, hingga pergantian sistem. realitas publik yang memiliki basis kebudayaan sebagai kata benda dan ada yang tak terhindarkan atau tak
juga menjadi penanda bagi kenyata- matis manusia bahari di atas. Se- dari sekadar penipu iseng, pencari Apa yang terjadi belakangan, budaya/adab berbeda selama ribuan sifat, yang teoretis dan ideologis, tertolakan dari teknologi modern.
an rakyat Indonesia yang tidak kumpulan kabar bohong atau data popularitas, penggemar kontrover- mulai kemampuan nuklir Iran yang tahun. Namun, kekuatan modern biarlah menjadi bagian laboratorium Kita dan banyak bangsa lain juga
(terbiasa dengan) romantis(me). palsu, juga semacam personal image si, hingga para pedagang atau poli- mengancam Israel dan Arab Saudi, yang dibela pemerintah dengan di perguruan tinggi atau kelompok pernah menolak sebuah produk
Kecuali mungkin sebagian elite branding yang dilakukan banyak tisi yang menyangkut nama-nama Korea Utara mengancam Jepang segala institusi dan arsenal ‘negara’ studi. Namun bagi masyarakat, ke- teknologi karena potensi dampak
yang bisa jadi lantaran terinduksi politikus karbitan, bisa dipastikan besar di tingkat dunia. dan Amerika Serikat, hingga ponsel yang dimilikinya, melakukan per- budayaan harus menjadi kata kerja, buruknya yang dahsyat. Reaktor
filosofi dan ideologi Barat atau akan mendongkrak elektabilitas se- Sejarah mencatat bagaimana Huawei yang menjadi alat intelijen suasi hingga represi yang kemudian menjadi panduan praksis hidup atau senjata nuklir, misalnya.
budaya Kontinental, sering mem- seorang. Kebohongan dalam brand- hoaks sudah hampir menjadi tradisi Tiongkok meruyak menciptakan memproduksi kesadaran dan keya- sehari-hari, menjadi dasar ideal- Terakhir, semua upaya di atas
bayangkan diri atau komunitas ing semacam itu menjadi ekspresi ratusan tahun di Amerika Serikat persepsi sesat di kalangan interna- kinan yang terbelah (skizofrenik), isme atau cita-cita masa depannya. akan sempurna atau justru jadi sia-
bangsanya berada dalam masa ke- semiotik yang menciptakan keke- (AS), bahkan melibatkan tokoh seka- sional. Hoaks yang disebarluaskan kepribadian yang kacau dan dis- Pemerintah bersama obligor atau pe- sia jika pendidikan (tidak) dibenahi
jayaan (semacam zaman Romawi) liruan pikiran (fake thought) hingga liber Benjamin Franklin, bapak bang- demi kepentingan politik satu golon- oriented, dan akhirnya pemikiran mangku kepentingan bertanggung secara radikal, baik dalam sistem,
masa lalu, entah itu puluhan, ratu- kesadaran-keliru (fake conscious- sa yang turut merumuskan naskah gan, kini menjadi isu tiada habis di serta tauhid yang ilusif. Satu kondisi jawab melakukan elaborasi aplikatif silabus, hingga tujuan-tujuan prag-
san, atau bahkan ribuan tahun lalu. ness) yang kejahatan sosial menjadi proklamasi kemerdekaan AS. Pada Amerika Serikat, Inggris di seputar psikologis yang segera menciptakan dari kebudayaan ini, sekurangnya matis maupun idelistisnya. Harus
Dalam dunia bahari, yang se- salah satu produk praktisnya. 17 Oktober 1745, Franklin menulis referendum Brexit, hingga menin- paranoia, ruang yang hoaks dapat berbasis tradisi lokal dari setiap unit ada, menurut saya, perhitungan
galanya mengalir seperti air, menuju Sekurangnya, kian kuat dan di majalah Pennsylavania Gazzete, gkatnya popularitas kaum populis bertamu bebas dan diterima dengan masyarakat yang ada. kembali secara komprehensif me-
muara (laut) dan selalu mening- meluasnya kesadaran-keliru, seb- tentang ‘batu Tiongkok’ yang dapat di Eropa daratan. Apa yang bisa kita santun dan gembira. Sesungguhnya dalam kenyataan, ngenai dunia pendidikan yang
galkan hulu juga sungai perjalanan, agai dimensi utama dari apa yang menyembuhkan pelbagai penyakit katakan saat Donald Trump memu- Untuk semua itu, sekurangnya literasi budaya ialah sebuah fakta di telah kita jalani sepanjang tiga
orang Indonesia kebanyakan lebih kita sebut post-truth, itu segera dari rabies hingga kanker. Namun, tuskan mundur dari Kesepakatan ada lima hal yang bisa kita lakukan kalangan rakyat (jelata), yang elite perempat abad ini, yang harus
fokus pada hari ini dan kemungki- menimbulkan gangguan kejiwaan selang seminggu kemudian, tulisan Paris karena menganggap isu climate untuk mengantisipasi atau menang- justru yang mengingkari, bahkan diakui jujur, hanya menjadi estafet
nan esok. Sebuah pragmatisme-etis akibat relasi tak terhindarkan dari lain memberi bukti ‘batu Tiongkok’ change ialah hoaks? Bagaimana bila gulangi kejahatan dari semiotika kerap melakukan tipu daya. Pen- dari model pendidikan kolonial
juga kultural yang tentu berbeda logos (akal) dan psykhe (jiwa) dari itu tidak dari tanduk rusa yang tak kebenaran universal disebut bohong (simbol-simbol verbal, material, hing- ingkatan literasi ini tidak lain pen- atau Kontinental yang basis filosofi,
dengan pragmatisme material setiap orang. Seseorang yang be- punya khasiat apa-apa. oleh sebuah kekuatan global? Apak- ga mental) yang diprouksi hoaks. guatan cara hidup berbudaya yang kultural, hingga metodologinya bisa
Barat/Kontinental, termasuk dengan gitu memercayai, bahkan meyakini Namun, hoaks yang sungguh ah suatu saat keberadaan Tuhan pun Hingga kemudian ia menumbuhkan ada dengan kembali menekankan dikatakan berbeda secara diametral
apa yang dikembangkan William hingga tingkat taklid, tentu tidak memberi dampak destruktif dimu- dianggap hoaks? Jangan-jangan kepribadian individual dan juga na- tradisi-tradisi positif, termasuk dengan model pendidikan yang ada
James di Amerika Serikat, misalnya. hanya memiliki gangguan pada lai seorang sastrawan ternama du- satu ketika Indonesia pun dianggap sional yang tangguh dan tetap pada pola dan nilai hidup budaya yang dalam tradisi ribuan tahun (suku)
Apakah salah satu watak dari cara berpikir, tapi juga mentali- nia, Johathan Swift, penulis legenda sebuah entitas yang ilusif, hoaks, atau jati dirinya sesuai dengan karakter selama ini teruji dapat digunakan bangsa-bangsa di Nusantara.
karakter bahari ini buruk atau jus- tas atau kejiawaannya. Alangkah ‘Perjalanan Gulliver’ yang sangat sekadar imagined. asli bahari yang toleran-akseptan, untuk menangkal ekses dari infil- Mulailah kita, bila tidak meng-
tru menyimpan banyak kebaikan di menakjubkan, jika tidak dibilang kondang itu. Menggunakan nama Kejahatan hoaks yang bukan han- penjelajah, berani, inovatif, dsb. trasi budaya asing destruktif. hentikan, mengurangi secara drastis
dalamnya? Ada jawaban tersendiri mengerikan, jika jumlah penyakit samaran, pada 1708, Swift mera- ya menciptakan ancaman, melainkan Pertama, secara taktis-politis, Ketiga, dimensi yang tak dapat penggunaan cara pandang, sistem,
untuk itu yang membutuhkan ker- akal-jiwa tersebut memiliki jumlah malkan kematian seorang astrolog juga destruksi faktual dan aktual di hoaks atau pelbagai bentuk infor- diluputkan karena ia menjadi iden- atau teori dari pihak-pihak luar yang
tas berbeda. Apa yang jelas dari yang signifikan, mencapai hampir terkenal, lalu ia menulis elegi di hari pelbagai dimensi kehidupan ma- masi tipuan (deception) lainnya titas primer lain dari bangsa Indo- selama ini secara fanatik berlebihan,
fakta di atas ialah kenyataan mutakhir separuh dari penduduk negeri ini. yang ia tetapkan itu, seolah sang syarakat berbagai bangsa, tentu tak mau tak mau harus dilawan den- nesia, selain homo culturalis, ialah bahkan taklid kita anggap lebih baik
rakyat atau bangsa kita yang mudah Bahkan, seseorang yang tidak astrolog sungguh telah wafat. Tentu membuat kita luput darinya. Sebagai gan keras melalui diseminasi fakta homo spiritualis. Literasi spiritual atau lebih memahami diri kita di
berubah sikap atau penyikapannya dilahirkan dan dibesarkan dalam saja, kenyataannya sang peramal negeri merdeka dan terbuka, ter- valid yang menyatakan kebenaran rakyat negeri ini menjadi imperasi samping diri kita sendiri. Kemba-
pada sebuah isu, gejala, atau persona. adab bahari, tapi karena begitu ber- masih sehat walafiat, tapi almanak lebih sejak reformasi, Indonesia juga nyata (real truth). Publik harus untuk ditingkatkan dengan serius, likan rasa percaya diri bangsa ini bila
Semacam air yang mengambil ben- gairah dan cintanya pada Indonesia, yang ia buat tidak lagi dijual selama terinfeksi fenomena global di atas. di(ter)latih untuk cermat dan cer- mengingat realitas mutakhir kita mereka memiliki seluruh kapasitas
tuk dari wadah apa saja yang ditemui akhirnya terperangkap dalam watak bertahun-tahun akibatnya. Inilah Kerusakan yang terjadi akibat keja- das memahami sebuah kabar den- yang kian menunjukkan bagaimana dan kapabiltas untuk menyelesaikan
dalam perjalanan arusnya. Sikap atau ‘pragmatis’ dari hidup keseharian awal April Mop yang kita dan hatan itu telah nyata di hadapan kita. gan mengujinya melalui data-data keyakinan kita akan Tuhan (tauhid) persoalan hidupnya sendiri, menjaw-
penyikapan itu tidak pernah abadi, bangsa ini. Jerry Duane Gray yang dunia kenal selama ini. Menciptakan bukan hanya rasa miris, yang absah, melalui jejak digital. begitu rapuh dan rentan sehingga ab tantangan masa depannya sendiri.
tidak monumental, apalagi dimonu- 30-an tahun hidup di negeri ini, Dalam sejarahnya, banyak nian tragis, melainkan juga kebingungan Tanggung jawab pemerintah di zat yang agung itu menjadi begitu Sejarah membuktikan kita per-
mentalisasi. Semua peninggalan belasan tahun terakhirnya sebagai hoaks yang terkenal dan berdam- untuk memahami subtansi, asal atas, dapat diiringi dengan satu mudah ‘dimainkan’ oleh kepen- nah melakukan itu, berulang kali.
monumental di negeri ini hampir WNI, menjadi satu kasus (bukti) pak besar, termasuk dalam dunia muasal, apalagi cara pencegahannya. aksi yang bersifat rahasia (intelijen) tingan duniawi. Akibatnya, akidah Mengapa tidak saat ini?
PALANGKA POST Redaktur Pelansana : Agustinus Djatta, Redaktur : M Jaini, Rickover Lantera, Seventin Gustapatmi, Rangga Andika, Assisten Redaktur : Osten Siallagan. Reporter
di Palangka Raya : Wahyudi Hendra, M Habibi, Ferry Santoso, Arianata, Dewi Kencana Wati, Bella Romadhani, Yohanes, Adik Sigit Permana, M Ridwan Noor.
Koresponden, Nanga Bulik : Heriyadi, Sukamara : Fahriansyah, Sampit : HM Baderi (Ka Biro), Sumiati, Nafiri, Kuala Pembuang : Untung Wahyudi, Fredy
Mansyur Huda, Kasongan : Khairul Saleh, Kuala Kurun : Anthoneal, Pulang Pisau : Asprianta, Muara Teweh : Agus Siddik, Nasution, Puruk Cahu : Trisno,
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya Buntok : Shinta, Tamiang Layang : - , Kuala Kapuas : Bhakti Lapro Giadi, Sri Hayati, Pangkalan Bun : -
Penerbit : PT Media Palangka Pambelum
Terbit Pertama : 15 November 2001 Manager Produksi : Junaidi Effendi, Operator Cetak : Ari Hartanto, Yunus Y Ikat, Kodrat P Aji, Tunes, Montas : Syahroni, Pra Cetak : Agung Priantoko, Ridwan
SK Menteri Kehakiman dan HAM RI Nomor C-15977HT/01.01 tanggal 24 Desember 2001 Ismail, Andriansyah, Gabriella Ois Meysiana.
Manager Keuangan & Akuntansi : -, Kabag Keuangan : -, Koordinator Sales & Marketing : Windraty Embang, Marketing Iklan Jakarta : Maya. Rahmad
Dewan Redaksi : Ediya Moralia, M Harris Sadikin, Pariyanto (08514680512), Account Executive : Meilisa Bela, Bagian Umum : Sigit Yadie Cahyo, HRD : M Alpiansyah.
Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab : M Harris Sadikin
Pemimpin Perusahaan : Revy Apriani Agen : Palangka Raya : Fathir Agency (0536-322203), Anang Sukri Agency (081329051738), Kumala Agency (082156411182), Pangkalan Bun : Agency Ijai
Kabag Litbang : Hairil Supriadi (08125092246, Pagatan : Agency Syahrian (082153037502).
Ombudsman : - Percetakan : PT Media Palangka Pambelum
Alamat : Jalan G Obos Nomor 30 kav 1-2 Palangka Raya (Isi Diluar Tanggung Jawab Percetakan)